(31) Bullying

73.5K 5.8K 70
                                    

"bermain main dengan pemain? Menarik"-S
***

Tandai typo ya.

Happy reading ~

***

"Apa yang akan kau lakukan untuk seterusnya, Ge?" Terdapat suara seorang pria disebrang sana. Orang yang di panggil "Ge" itu menyeruput kopi nya santai.

"Aku akan keluar disaat semuanya selesai," jawab nya.

Pria di sebrang berdecak kesal. "Kau yakin? Selama ini kau mencari Queen, kan? Dan disaat kau sudah menemukan nya, kau malah tidak ingin menemui nya?"

"Ini semua salah ku, dan dia harus menerima sebuah kebenaran."

Terdengar suara tawa dari sana. "Kau terlambat, Ge. Dia sudah bertindak salah sekarang."

"Aku tau."

"Kau tau kan kalau dia salah selama ini? Lalu kau akan membiarkan nya saja? Apa tujuan mu?"

Dia meletakkan kopinya, memandangi kopi yang airnya sedikit bergoyang. Dan memandang lurus ke depan. "Penyesalan."

"Kau gila? Kau ingin dia menyesal? Seharusnya kau yang menyesal!" Suara itu sedikit meninggi.

"Ya, dan aku tau apa yang aku lakukan, ken. Dan ... Dia salah."

"Dia salah karna tidak tau kebenaran. Jika aku jadi kau, aku akan mengatakannya agar semua tidak berujung pada kematian."

Tut

Panggil itu terputus. Pria yang di panggil "Ge" itu mengusap wajahnya kasar. Ia tau kalau keputusan ini salah, tapi apa yang dilakukan Queen nya juga salah.

"Aku benar-benar kakak yang buruk."

***
Syura memandangi dirinya di depan cermin full body nya. "Selesai."

Ia menyambar cardigan nya dan tasnya, lalu berlalu dari sana. Ia turun kebawah, ke meja makan. Dapat ia lihat ada kedua Abang nya dan kedua orang tuanya.

Shintia yang melihat anak gadisnya turun pun tersenyum lembut. "Pagi sayang mami," katanya. Dan kemudian Syura berjalan kearahnya dan mengecup pipi sang mami. Kemudian duduk dikursinya, didepan Gavin.

"Ayo makan," mulai Fatra.

Semua hening dan mulai memakan makanan mereka. Galaxy menatap tajam Syura. Syura tentu tau kalau Galaxy sedang menatap nya. Tapi ia hanya abai saja. Toh, ia tidak peduli.

"Aku pergi," pamit Syura. Ia mengambil tasnya lalu pergi dari sana di saat sudah mendapatkan izin dan menyalimi orang tuanya.

Ia menatap mobil sport yang berada di hadapannya. Ahh, sudah lama ia tidak memakai mobil ini. Lalu ia masuk dan melaju dari sana.

Seulas senyum tipis terbit dibibir sexi nya. "Permainan dimulai."

Di halaman luas sekolah, banyak siswa-siswi yang berbisik bisik disaat melihat sebuah mobil yang sudah lama tidak terlihat, terlihat kembali di sana. Semua orang sudah menebak itu siapa, dan mereka mulai mencibir.

Syura memarkirkan mobilnya, dan kaki jenjang yang putih itu keluar dari pintu mobil. Ia menatap sekeliling, sudah seminggu ia tidak sekolah, dan saat sekolah sudah banyak sekali manusia yang berbisik bisik.

Sungguh memuakkan.

'lihat deh, kok dia gak keluar dari sini ya? Padahal kan dia udah hampir bunuh orang"

Dia SAFARA (END)Where stories live. Discover now