(07) papa

109K 7.4K 53
                                    


Langit sudah menunjukkan warna orange yang samar, angin berhembus sehingga dedaunan yang kering berguguran ke tanah. Suasana di sana sepi dan sunyi Terdapat dua orang lelaki yang sedang menatap gundukan tanah disana. Pemakanan. mereka memandagi sendu pemakanan seseorang disana.

Sang pria paru baya itu mengusap batu nisan itu. "sayang ... papa kesini lagi, papa kangen kamu ...." ucapnya lembut seraya mengelus elus batu yang bertuliskan nama seseorang yang ia rindukan. Safara Thabrani Putriasya

Dia, Orion Thabrani zyansya, papanya Safara. Orion menyesal, ia sangat sangat menyesal karna tidak pernah peduli dengan putrinya ini. Ia di butakan oleh kebencian, dan melupakan kebenaran.

"Papa minta maaf Safara, papa menyesal ...," Ucapnya, "papa gak becus menjadi orang tua. Papa gagal ...."lanjutnya.

Ia meletakkan buket bunga disana, bunga lavender adalah kesukaan safara. "Papa bawakin bunga lagi buat kamu, semua sudah terlambat ya? Papa kecewa sama diri papa sendiri Safara," ucapnya

Sedangkan pemuda yang ikut bersamanya tadi hanya diam dan menatap sendu sang papa, ia adalah anak pertama, namanya marvel Thabrani pasya

"Pa ..." Panggil Marvel. Orion menoleh, ahh ia menangis ternyata, kemudian ia menghapus air mata yang jatuh itu kemudian berdiri menghadap Marvel sembari memberi syarat 'tak apa apa'

"Sudah hampir mau malam pa, angin nya terlalu sejuk. Nanti papa sakit."

Orion mengangguk, tapi sebelum itu dia mencium batu nisan anaknya. "papa bakal kesini lagi sayang, kamu datang ya kemimpi papa... papa kangen," katanya lembut. Kemudian kedua lelaki itu pergi dari sana meninggal pemakaman yang semakin sunyi.

Tanpa mereka sadari, ada seorang gadis di balik pohon yang sedang melihat interaksi mereka berdua sambil menatap dengan sendu

"Papa ...."

Ya, dia Safara, dengan tubuh Syura. Sedari tadi ia mendengar semuanya. Rasanya ia ingin memeluk papanya dan juga abangnya. Tapi ia sadar ... raga mereka berbeda.

Sepulang sekolah Syura langsung saja pegi ke mansion nya dulu, mansion keluarga Thabrani. Ia bertanya mengambil sedikit informasi disana. Dan ia tau, bahwa saudari kembarnya itu dipenjara, dan yang memasukan nya adalah papanya sendiri. Syura pikir, papanya tidak akan sampai memenjarakan putri kesayangannya kan? Tapi dugaannya salah.

Kemudian, Syura ingin pergi ke tempat pemakaman khusus untuk keluarga Thabrani, untuk melihat makam dirinya sendiri ... namun tanpa di sangka ia melihat papa dan abangnya yang juga berada disana, dan ia mendengar semua percakapan mereka ....

Setelah mereka pergi, Syura berjalan kearah makamnya. Dan Hancur sudah pertahanan nya, air matanya jatuh sekarang ketika melihat namanya yang ada disana.

"Papa, abang. Safara kangen ...." Lirihnya, kemudian ia mengambil bunga yang ada disana. "terimakasih papa. Dari dulu ini yang selalu safa mau, kasih sayang dari papa ... Safara sayang kalian," lanjutnya.

Dan disanalah, ia menangis, karna hanya dengan ini setidaknya ia merasa sedikit tenang. Kemudian ia diam seketika, trus memandagi namanya yang ditulis di batu itu "Syura, lo dimana?" lirihnya.

***

Seperti biasanya pagi ini syura berjalan di kolidor sekolahnya, banyak pasang mata yang menatapnya. Tapi ia bodoamat.

"Selamat pagi Syura, makin cantik aja gue liat." terdapat dua orang pemuda yang terlihat sama dihadapan nya, dan salah satu dari mereka menyapa Syura. Syura mengerutkan dahinya. "Siapa?" Tanyanya

"Gue? Oh iya, lo kan amnesia. Lupa gue," ucapnya, "nama gue Zavier Abraham, dan ini kembaran gue namanya Xavier Abraham. Kita kembar, tuaan Xavier 5menit," jelasnya.

"Oh."

"Singkat amat neng."

"Hm," balas syura.

Zavier mengambil sesuatu disaku celananya, itu hp. "Nah ra, gue mau minta no-EH WOI! Jangan tarik tarik napa xa! Kecekik gue!" belum sempat menyelesaikan kelalimatnya, Xavier menarik kera baju nya, dan menyeretnya menjauh dari Syura, "DADAH RA! NANTI GUE BALIK LAGI!" teriak nya.

Syura hanya bisa menggeleng saja melihat kelakuan kembar itu. Kemudian ia berjalan kekelas, dan memulai pelajarannya seperti biasa.

***

Dikantin, seperti biasanya ramai sekali dengan siswa-siswi yang berlalu lalang. Syura, Amanda, dan Ananda sedang makan dimeja biasanya mereka makan.

"Eh, tau gak. Katanya Queen bullying kita comeback," ujar Ananda.

Amanda menoleh. "ha? Serius?" Yang dibalas anggukan oleh Ananda. Syura sedari tadi hanya diam menikmati makanan yang ia makan. Sedang kan kedua sahabatnya berbincang tentang Queen bullying?

"Gila sih, bakalan heboh lagi nih," seru Amanda. Yang disetujui oleh ananda. "Dia masih jadi murid VIP kan?" Tanyanya

"Ya masih lah!"

Syura mengerutkan dahinya, melihat kedua kembar itu berbincang sepertinya ada hal yang menarik perhatian nya.

"Murid VIP?"

***

Hallo! Ayo yuk ramein hhe. Bisa yuk! Sepi amat soalnya.

Oh iya, ada yang mau ngasih saran gak sama Ais?

⭐💌jangan lupa vote ya:)

Dia SAFARA (END)Where stories live. Discover now