(33) Tembak?

72.2K 5.3K 43
                                    

Tandai typo guys!

Happy reading ~
***

"Serius?"

Syura menganggukan kepalanya. Ananda manggut-manggut sendiri. "Terus-terus? Gimana? Lo berhasil lihat wajah tu orang?" Tanyanya.

Syura menggeleng. "Belum sempat. Dia bisa beladiri soalnya, jadi susah."

Amanda yang sedari tadi menyimak bersuara. "Dia perempuan?"

"Iya, dan gue yakin ada yang dia rencanain."

Mereka sekarang sedang berada di perpustakaan. Syura menceritakan kepada mereka mengenai "orang" itu. Syura yakin seperti mengenalnya, tapi ... Dimana?

"Tau ah, pusing gue." Ananda berdiri dan berjalan menuju pintu perpustakaan.

"Mau kemana lo?" Tanya Amanda.

"Mau ke toilet," jawabnya dan berlalu dari sana.

Syura mengetuk-ngetuk meja dengan jari nya, karna suasana yang sepi ketukan itu jadi menggema.

Amanda berdiri dan bunyi kursi terdengar sehingga mengalihkan pandangan Syura. "Ayo masuk," ajaknya.

"Gak. Lo aja, gue mau ke ruang VIP."

"Oke."

***

"BU BOS!" dion berlari di koridor ketika melihat Syura yang sedanf berjalan santai tanpa menghiraukan berbagai macam tatapan untuknya.

Syura berhenti ketika mendengar suara yang sangat memekakkan telinga. Berbalik badan dan mendapati Dion yang sedang berlari ke arah nya.

"Hah ... Hah ... Mau kemana bu Bos?" Tanya terengah-engah.

"Ruang VIP."

"Ikut! Gue juga mau kesana soalnya hehe," seru nya. Syura mengangguk dan mereka berjalan beriringan.

"Gue yakin kok sama bu Bos, kalau gak dorong Diva dari atas rooftop," ucapnya.

Syura menoleh kearah dion. Menurut Syura Dion itu terlalu bersinar, wajahnya terlalu ceria. Kenapa bisa begitu? "Kenapa lo bisa berpikir gitu? Bisa aja kan, gue beneran dorong dia."

"Lo gak mungkin senekat itu," jawabnya.

Syura mengangguk. "Ya, lo bener."

Dion tersenyum lebar, Syura heran dibuat nya. Lihatlah wajah ceria itu. "Lo kenapa?" Tanya nya.

"Hah? Kenapa?" Dion bingung, dan menatap Syura yang sedang menatap nya heran.

"Wajah lo ceria banget," jawab Syura.

Dion tersenyum lebar. "Nyokap gue bakal pulang besok!" Serunya.

"Nyokap lo? Emang nya nyokap lo kemana?" Ayolah Syura kepo.

Dion menaruh lengan nya di kepala, dan berjalan sambil menatap lurus depan. "Nyokap gue diluar negeri, dia ngurus perusahaan disana. Dan, dia biasanya pulang dua tahun sekali."

Syura menatap punggung Dion yang berada didepannya dengan tatapan sulit diartikan. "Lo gak apa-apa?" Tanya Syura.

Dion berhenti, dan membuat Syura semakin heran. Kemudian tubuh itu berbalik menghadap Syura sambil tersenyum lebar. "Gue gak papa!"

Kemudian Dion berbalik lagi dan berjalan di depan Syura. Syura masih berhenti disana, menatap punggung itu sendu. Syura tau Dion berbohong. Syura tau Dion hanya memiliki ibu saja.

Lo gak kesepian, Dion?

"Bu Bos! Ayo!" Teriak Dion dari sana.

Syura sadar dari lamunannya dan segera menyusul Dion. Mereka berjalan, dengan Dion yang mengoceh di samping Syura. Syura hanya bisa tersenyum tipis melihat itu.

Dia SAFARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang