Bukan rumah ¹⁴

20.3K 558 1
                                    

"Abang gak nyangka kamu bakal kembali ke rumah ini" zella menatap malas Kalvin yg berada di pintu kamarnya

"Gue gak mau ngomong sama Lo, pergi!" Usir zella

Bukannya pergi, pria itu masuk kedalam kamar zella lalu menguncinya "sekarang kamu udah besar, so udah bisa dimasukin" ucap Kalvin membuat bulu kuduk zella berdiri

"Jangan macem-macem atau gue teriak" peringat zella

Kalvin tersenyum miring "silahkan teriak, dirumah gak ada siapa-siapa kecuali Abang sama kamu" ucapnya

"Gue mohon jangan!"

Kalvin menyentuh pinggang zella, lalu tangan satunya lagi menahan tangan zella agar tidak memberontak "adik kesayangan Abang ini bakal keenakan hm?"

Mata zella sudah berair, dia takut, takut kejadian beberapa tahun lalu terulang, takut kejadian yg sama di kampus itu terulang, apa kehancurannya akan terjadi lagi?

"Plis, bang" lirih zella

Kalvin menatap zella lekat "kamu manggil Abang apa?, Sekali lagi" pinta Kalvin

"Bang, gua mohon gue adik lo. Jangan ngelakuin itu" cicit zella

Kalvin mendorong zella ke ranjang king sizenya "tapi kamu bukan adik kandung Abang, only stepbrother"

Mata zella sudah mengeluarkan air matanya, gadis itu takut jika Kalvin akan lebih dari itu "bang"

Saat Kalvin akan mencium bibir zella, pintu kamar gadis itu diketuk "zella, ini papi"

Zella mendorong tubuh Kalvin, gadis itu berlari ke arah pintu dan membuka pintu kamar nya. Nafasnya tersengal-sengal membuat Zaki mengerutkan keningnya

"Kenapa sa-" Zaki tak melanjutkan ucapannya ketika melihat Kalvin yg berada di dalam kamar Putrinya

"Kalvin?"

"Kok udah pulang pi?" Tanya pria itu santai

"Ngapain kamu di kamar adik kamu?" Kalvin terkekeh

"Aku cuma kangen sama zella, emang salah ya?"

"Bohong" cicit zella

Zaki menghela nafasnya"jangan berbuat yg nggak-nggak Kalvin, atau papi yg bakal usir kamu dari rumah ini" ancam Zaki

"Papi kok gitu, Kalvin anak aku loh?" Sewot Sindi yg baru saja datang

"Ya zella anak aku, apapun yg di perbuat Kalvin gak pernah bisa di maafkan" ucap Zaki

"Pi" geram Sindi

Zaki menarik tangan putrinya lembut, pria paruh baya itu membawa zella ke bawah karena tadi Zaki membawa makanan untuk putrinya

"Kamu suka ayam goreng kan, papi beliin buat kamu" ucap Zaki

Zella hanya menatap kantong plastik yg diberikan ayahnya "kenapa?" Tanya Zaki

Zella mengingat kejadian beberapa tahun lalu saat Mereka berdua jalan-jalan sore, Zaki selalu mampir di penjual pecel ayam karena zella menyukai itu

Flashback

"Dadah mami" zella melambaikan tangannya kepada sang ibu karena dia dan sang ayah akan pergi jalan-jalan sore

Gadis 7 tahun itu menaiki motor sang ayah, setelah motor berjalan, zella bernyanyi lagi anak-anak sesekali Zaki menyahuti zella ketika gadis itu salah lirik

"Papi, kenapa zeze gak punya adik?"

"Eumm karena papi sama mami maunya sama kamu doang" ucap Zaki

"Kenapa Abang zeze gak ada pi?" Zaki terdiam

"Abang zeze kan sekarang lagi sekolah diluar negeri, nanti dia pulang"  ucap Zaki

"Tapi Abang nggak pulang-pulang papi, Abang gak sayang aku ya?" Zaki terkekeh

"Abang sayang sama kamu, tapi kan Abang gak bisa pulang sekarang sayang, nanti kalo sekolah Abang selesai, Abang pulang kok" ucap Zaki

Zella manggut-manggut"papi, zeze mau ayam goreng" ucapnya

"Oke, kita beli ya" Zaki menepikan motornya ketika melihat penjual pecel ayam di sisi jalan, walaupun mereka orng kaya, tapi Zaki selalu mengajarkan zella agar hidup sederhana

Flashback end

***

"Dimana Abang?, 15 tahun. Apa dia lupa?" Zaki menatap punggung anaknya yg kini berada di balkon

Zaki menghampiri Putrinya "Abang kamu bahagia sama kehidupannya ze, atau dia sibuk sekarang" ucap Zaki

"Dia bukan lupa pi, dia gak bakal kembali karena papi udah buang dia" ucap zella lirih

"Ze, papi gak buang Zayn. Abang kamu sendiri yg pergi" ucap Zaki

"Mungkin kalo papi gak selingkuh, semua itu gak bakal terjadi, mami, bang Zayn dan adik aku gak akan pergi" ucap zella

"Maafin papi" zella menggeleng

"Aku gak butuh maaf dari papi, aku cuma mau mereka ada Disini" ucap zella

"Itu gak bisa di ulang zella, mau sekuat apapun kamu meminta, mereka gak akan kembali" zella menghela nafasnya

"Itu semua salah papi" lirihnya

Keesokan harinya Zella duduk untuk sarapan, disana sudah ada Kalvin, Zaki dan Sindi. Gadis itu menyahut ketika ditanya sang ayah, dan diam ketika ditanya oleh ibu tirinya

"Aku pergi dulu pi" ucap zella yg hanya berpamitan pada papinya

"Kamu gak sopan banget gak pamit ke mami, anak kurang ajar" marah Sindi

"Lo siapa, Lo bukan ibu gue dan Lo gak berhak atas gue" balas zella lalu pergi dari rumah itu

Zella pergi bersama dara, ya bumil itu menjemputnya bersama Farhan, padahal zella tak meminta untuk menjemput, tapi dara memaksanya

"Lo gapapa tinggal disana zel?" Tanya dara

Zella hanya tersenyum kecut, jika dibilang gapapa dia memang gapapa, tapi dia masih takut jika semuanya terulang kembali, ditambah dia takut jika bertemu dengan aldev karena pria itu selalu menghubungi setiap jam

"Zel?"

"H-hah?" Dara menghela nafasnya

"Gua gapapa kok Dar, gue gak tau kedepannya bakal gimana, hidup gue selalu bermasalah, mau dirumah maupun diluar" ucapnya

Tbc

Yes, Mr.ReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang