"Syarifuddin Family"

515 63 10
                                    




(Flashback)

Sore itu Asep sedang berjalan sepulang dari sawah, namun langkahnya terhenti saat ia menemukan seorang wanita seusia Nek Dedeh tengah kebingungan di depan mobilnya yang terparkir di pinggir jalan.

Wanita itu terlihat memandang jalan dan selembar kertas ditangannya berkali-kali sebelum matanya menangkap penampakan seorang pemuda kampung yang terlihat tampan.

"Permisi nak, boleh ibu numpang tanya?" Ujarnya sembari berjalan menghampiri Asep yang tengah memanggul pacul. Pemuda itu mengangguk dan tersenyum ramah.

"Boleh Bu, mau tanya apa?"

"Ini, ibu lagi nyari alamat Agung yang tinggal di Nangka runtuh, apa kamu tau rumahnya dimana?"

"Agung mana Bu?"

"Agung Syarifuddin"

Deg!

"Kenapa ibu ini nyari Ayah?" Batin Asep.

"Oh tau, rumahnya gak jauh dari sini kok Bu... "

"Boleh minta tolong antarkan?"

"Boleh bu, mari.... " Asep mempersilahkan ibu itu untuk jalan duluan, sementara ia mengikuti dari belakang, toh rumah Agung sudah tidak jauh lagi, jadi tidak perlu menggunakan mobil.

Setelah berjalan selama 10 menit mereka pun tiba di sebuah rumah panggung minimalis dipinggir sawah yang terlihat asri. Sosok ibu itu mematung sejenak melihat keadaan rumah yang sangat sederhana itu.

"Ini rumah Agung?"

"Iya Bu" Asep berjalan dan mengetuk pintu rumah ayahnya.

Tok.... Tok.... Tok...

"Assalamu'alaikum.... "

"Waalaikumsalam... " Tak lama setelah mendapat jawaban salam, pintu kayu itu terbuka menampakkan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.

"Eh Asep, bunda kirain siapa?" Asep tersenyum kemudian mencium tangan bunda Susi sopan.

"Ayah ada Bund?"

"Ada lagi mandi, kenapa mau ketemu?"

"Ini Asep nganterin ibu ini, katanya beliau mau ketemu Ayah" Susi mengalihkan tatapannya ke arah seorang wanita tua dengan baju glamor yang menunjukan jika wanita itu adalah orang berada.

"Kamu istrinya Agung?" Tanya nya sembari jalan mendekat ke arah Susi dan Asep.

"Iya Bu saya Susi, istrinya Mas Agung... " Ibu itu mengerutkan alisnya bingung sebelum berceletuk yang berhasil membuat Asep memaku.

"Loh, bukannya istri Agung itu namanya Mayang ya?"

Sempat dilanda keheningan sampai akhirnya Agung muncul di depan pintu dengan stelan santainya. Awalnya ia tersenyum saat melihat keberadaan putranya, namun saat matanya bertabrakan dengan mata berkaca-kaca milik seorang wanita tua iapun terdiam membisu.

"Agung, ini kamu Gung?" Wanita itu mendekat dan langsung mengusap rahang tegas milik ayah dari Asep itu.

"20 tahun lebih kita gak ketemu, akhirnya sekarang ibu bisa liat kamu lagi nak hiks... "

"I-ibu?" Perempuan itu mengangguk disela isakkannya.

"Apa kabar Bu?" Hanya itu yang bisa Agung katakan untuk menyapa wanita yang sudah melahirkannya.

"Agung hiks... hiks... " Ibu itu memeluk Agung erat disertai tangisan lirih karena rindu dan bahagia menjadi satu. Siapa sangka setelah hampir 24 tahun berpisah akhirnya ia bertemu lagi dengan putra tunggalnya yang sempat ia sia-siakan.

"Asep Family"Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz