"Jalan-Jalan Bareng Abi"

322 57 23
                                    

Sisa liburan masih ada satu minggu lagi, tetapi Rianti sudah didesak pulang oleh mommynya. Sehingga gadis tomboy itu terpaksa pulang diantar oleh Asep dan Acep. Kebetulan Asep juga ada keperluan di Jakarta. Ya, rencananya hanya bertiga, namun Minji memaksa ikut, meninggalkan Jennie dan Zam yang sudah punya acara sendiri, yaitu jalan-jalan bersama keluarga Jaenudin.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, Acep dan Rianti turun lebih dulu di gang komplek perumahan elit tempat kediaman gadis tersebut. Sedangkan Asep mengantar Minji ke rumah Yuni terlebih dahulu sebelum menuju kantor B&S.

"Cep, gue gak usah nemuin mommy aja ya"

"Kenapa?"

"Gue males"

"Tapi kita udah nyampe depan rumah kamu Ri" Rianti menghela nafas. Benar, mereka sudah sampai di kediamannya.

Baru saja ia akan menyuruh Acep pergi, tiba-tiba sebuah mobil berwarna merah berhenti didepan keduanya kemudian turun seorang wanita cantik dengan gaya elegant dan berkelasnya. Sosok itu menatap Rianti dengan senyum miringnya.

"Masih inget pulang ternyata" Ujarnya sinis. Rianti mengepalkan tangannya menahan emosi.

"Kalo mommy gak ngancem, Rianti juga gak bakal pulang"

Wanita cantik yang ternyata mommy dari Rianti itu tidak mendengarkan ocehan putrinya. Ia malah menatap penasaran ke arah sosok remaja laki-laki yang ada dibelakang sang anak.

"Siapa?"

"Assalamu'alaikum Tante, saya Acep, temannya Rianti"

Acep yang sadar langsung tersenyum ramah, ia berniat menyalami ibu Rianti namun urung karena sosok dewasa itu mengacuhkan uluran tangannya. Yang ada sosok itu malah menatap penampilan sederhana Acep dari atas ke bawah.

"Oh, ini anak kampung yang bawa kabur kamu Ri?"

"Mom!" Sentak Rianti kesal.

"Kenapa? Mommy bener kan? Anak ini cuma anak kampung. Dia gak pantes berteman sama kamu, kamu itu anak dari keluarga Atmaja, derajat kita lebih tinggi dari dia."

"Mommy!"

"Diam, lebih baik sekarang kamu masuk!"

"Mom--"

"Masuk!" Bentaknya. Rianti mendengus kemudian melengos masuk kedalam rumah setelah menatap Acep dengan tatapan sirat akan rasa bersalah.

Setelah kepergian Rianti, wanita dewasa itu menatap remeh Acep. "Jangan deketin anak saya lagi, saya gak mau kamu cuma manfaatin anak saya."

"Mohon maaf sebelumnya tante, saya berteman sama Rianti itu tulus. Saya gak ada niat buat manfaatin Rianti"

"Cih, anak orang miskin emang gak ada etika. Dinasehatin orang tua malah ngejawab. Saya gak mau tau, jauhin anak saya!" Ucapnya kemudian masuk kembali kedalam mobil.

Acep tidak banyak berekspresi, ia hanya menghela nafas dan berusaha sabar. Andai Jennie tau, sudah pasti perempuan hamil itu tidak terima anak sulungnya dihina seperti tadi.

....

Sepulang dari kantor, Asep langsung menjemput Minji dan Acep dari rumah Yuni, tantenya Jennie. Kini ketiganya sudah berada di dalam mobil menuju tempat makan. Diramaikan dengan celotehan Minji yang berdebat dengan Acep serta alunan lagu Yet to come, farewell Neverland dan Super Shy dari playlist satu-satunya perempuan disana.

"Abi.... " Panggil Acep yang kebetulan duduk disamping ayahnya.

"Kenapa Cep?"

"Tadi Acep ketemu mamanya Rianti"

"Asep Family"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang