"Pak Bos"

203 31 12
                                    

Selesai acara Asep memboyong keluarga serta keluarga Jajang untuk makan bersama di salah satu restoran yang menyajikan makanan khas Korea. Sebenarnya Asep ingin makan di resto biasa, namun Jennie, Minji, Nancy dan Bahiy keukeuh ingin makan ala-ala korea, mumpung Acep dan Kamal belum ganti kostum katanya. Iya, biar lebih mendalami peran sebagai boyband Kpop. Jadi bisa apa para pria jika sang pemilik tahta tertinggi sudah berkehendak?

Tadinya Asep juga ingin mengajak keluarga Karman dan Jimi, namun mereka sudah memiliki acara sendiri.

Disaat memasuki resto bahkan ketika mereka tengah makan, begitu banyak pasang mata yang melirik diam-diam atau bahkan memfoto secara terang-terangan meja yang diduduki kedua keluarga tersebut. Selain karena visual kedua keluarga itu yang tidak main-main, ada dua member boyband kw yang sedari tadi menarik perhatian.

"Mmm... Umi?"

"Iya Cep?" Jennie menatap putranya yang terlihat tidak nyaman.

"Abis ini Acep boleh ganti baju dan hapus makeup kan? Acep risih diliatin sama di foto-foto mulu Umi" Bisiknya pelan. Jennie tidak rela sebenarnya, namun melihat anaknya resah begitu ia jadi tidak tega.

"Iya boleh"

"Ji, liat foto teaser comeback nya TXT gila keren banget" Pekik Bahiy sembari menyodorkan ponselnya ke hadapan Minji yang fokus dengan ramyeon nya.

"Eh iya! Gila sih Beomgyu rambut panjang makin cakep aja!"

"Kalo menurutku Taehyun ter the best sih"--Bahiy

" Dasar bucin Taehyun!"

"Kamu juga dasar bucin Beomgyu!"

Oke, kita biarkan Minji dan Bahiy berdebat tentang bias siapa yang paling keren. Sementara itu, Jajang yang tadi mengecek ponselnya karena terus berbunyi tiba-tiba membulatkan matanya, terkejut.

"Sep, liat nih" Asep meraih ponsel milik sahabat sekaligus asistennya itu.

"Innalillahi, rumahnya sekitar sini kan ya?" Jajang mengangguk.

"Yaudah abis ini kita kesana"

"Ada apa beb?" Tanya Nancy penasaran.

"Itu salah satu pegawai kita ada yang rumahnya kebakaran, mana dia udah seminggu gak masuk lagi gara-gara sakit."

"Oh gitu, kasian banget ya"

"Iya makanya kita mau ke sana abis ini"

Sesuai dengan rencana, kini Asep dan Jajang sedang dalam perjalanan menuju tempat tinggal salah satu karyawan B&S tersebut. Menurut info dari pegawai lain, pak Darto, (orang yang terkena musibah) kini mengungsi dirumah adiknya yang kebetulan tidak jauh dari rumahnya yang terbakar.

Asep menghentikan laju mobilnya saat melihat Jajang yang tadi memimpin jalan juga berhenti.

"Mobil cuma bisa sampe sini Sep"

Asep mengangguk "Gapapa, kita jalan kaki aja. Kira-kira jarak dari sini kerumahnya jauh gak Jang?"

"Kayaknya sih engga, 7 menit jalan juga nyampe"

Asep beralih menatap Jennie yang sudah berdiri disampingnya. "Eneng mau ikut atau nunggu di mobil?"

"Ikutlah!"

"Yakin? Nanti capek gimana?" Tanyanya dengan nada lembut namun penuh ke khawatiran.

"Aa ngeremehin Jennie? Gini-gini Jennie kuat ya A meskipun bawa si kembar, Jennie kan titisan strong woman do bong son" Asep terkekeh kemudian mencubit pipi istrinya yang semakin chubby.

"Istri siapa sih ini gemes ba--/ekhem/"
Asep buru-buru melepaskan tangannya dari pipi Jennie saat mendengar deheman Jajang.

"Ngebucinnya nanti aja di rumah"

"Asep Family"Where stories live. Discover now