"Anti Pelakor"

561 66 16
                                    

Asep atau TJ baru saja selesai menutup meeting kali ini dengan lancar. Terlihat gurat lega di wajah tampan pria matang tersebut, namun terkadang ada sesi dimana Asep malas jika menghadiri pertemuan seperti ini, yaitu saat para kolega wanita mengajaknya makan bersama dengan alasan bisnis padahal memiliki niat terselubung.

"Mr. TJ bagaimana jika kita makan siang di resto Prancis? Kita bisa membahas projek baru atau membahas peluang meningkatkan saham dengan suasana yang lebih santai?" Ucapnya sembari memangkas jarak diantara keduanya. Melihat hal itu otomatis Asep mundur dan sudah pasti ia akan menolak ajakan wanita tersebut.

"Terimakasih untuk tawarannya, namun sayang sekali saya tidak bisa, saya ada kepentingan mendesak saat ini."

"Ah begitu, sayang sekali ya. Tapi tak apa, mungkin lain kali?" Asep hanya mengangguk agar wanita tersebut cepat pergi. Dan benar saja setelah penolakan itu si wanita bersama sekertarisnya melenggang dari ruang meeting.

"Perempuan itu gak nyerah ya padahal kamu udah nolak dia puluhan kali Sep" Celetuk Kai yang sedari tadi melihat interaksi Asep dengan rekan bisnis wanitanya itu.

"Hmmm... ya, dia tipe perempuan yang pantang menyerah dan ambisius."

"Celline cantik loh Sep, bodynya seksi, berpendidikan tinggi, karirnya juga bagus. Yakin kamu gak tertarik? Padahal lumayankan kalian bisa diem-diem aja supaya gak ketauan Neng Jen-Yaaak! Ampun-ampun saya cuma bercanda atuh Sep..." Jimi otomatis melindungi kepalanya saat Asep berniat melemparkan laptop ke arahnya.

"Bercanda kamu gak lucu Jim"

"Ehehhe ya maap"

"Udah dzuhur nih yuk shalat dulu!"

"Ayo"

"Oh iya Sep, tadi kamu bilang sama Celline kalo kamu ada kepentingan mendesak, emang apaan?" Tanya Jimi saat ketiganya sudah didalam lift.

"Kamu ada janji sama boss lain?"

"Iya, saya mau menghadap Boss Besar, tadikan kita udah dipanggil." Ujarnya sembari tersenyum simpul.

"Loh kita ikut?"

"Bukan cuma kalian, tapi semua umat muslim wajib menghadap saat Boss Besar udah manggil kita lewat seruan seorang muazin."

Ting!

Lift berhenti di lantai satu, Asep keluar lebih dulu meninggalkan Kai dan Jimi yang belum ngeuh dengan maksud Asep.

Lain Trio AJK, lain pula Trio AJR. Saat ini ketiga remaja itu baru saja sampai dikosan bertepatan dengan adzan ashar berkumandang. Wajah mereka terlihat lelah setelah mengikuti Mpls hari pertama.

"Cep, kamu lapar gak? Sayamah lapar" Ujar Ram sembari duduk selonjoran di teras depan kosan.

"Sama saya juga lapar"

"Nyari makan aja yuk!" Timpal Jian.

"Ayok aja, tapi saya mau mandi dulu terus shalat ashar, abis itu baru kita nyari makan."

"Yaudah ayo" Ketiganya pun masuk ke kamar masing-masing.

Selepas membersihkan diri dan melaksanakan shalat ashar. Trio AJR langsung berjalan santai disekitar kosan untuk mencari tempat makan, namun tiba-tiba mereka berhenti saat sebuah mobil menghadang jalan ketiganya.

Jian mengernyit, ia merasa tidak asing dengan mobil tersebut, dan benar saja saat kaca mobil terbuka seorang pria dewasa tengah tersenyum sampai matanya menyipit ke arah mereka.

"Papih!" Pekik Jian yang langsung menghampiri ayahnya.

"Mau pada kemana nih?"

"Kita mau nyari makan siang Pih"

"Asep Family"Onde histórias criam vida. Descubra agora