"Pulang Kampung"

305 47 26
                                    


Tak terasa sudah satu semester Acep dkk menuntut ilmu di SMKS 1 Bighit. Hari ini semua anak rantau bangtan asri pulang ke kampung halaman. Mereka ingin menghabiskan waktu libur semester sekaligus libur tahun baru bersama keluarga masing-masing.

"Semuanya udah datang?" Tanya Sobin pada teman-temannya.

"Belum kang satu orang lagi" Jawab Acep. Lia mengerutkan keningnya bingung, kemudian putri tunggal Jejen itu menghitung semua anggota ARBA, mulai dari dirinya sendiri, Yeji, Sobin, Tahyun, Acep, Jian dan Ram. "Perasaan udah komplit deh"

Saat Lia akan bertanya kembali, tiba-tiba datang seorang gadis berambut pendek dengan jeans panjang, jaket hitam, serta ransel di pundaknya.
"Sorry nunggu lama ya?"

"Gak kok Ri, toh jam keberangkatan keretanya masih ada 20 menit lagi" Jawab Acep sembari tersenyum kepada Rianti. Para anggota ARBA otomatis saling lirik. "Kamu mau kemana Ri?" Tanya Sobin.

"Gue mau ikut ke kampungnya Acep sekalian healing eheheh"

"HAH?!"

"Iya, Rianti emang saya ajak main ke rumah. Abi sama Umi juga udah ngijinin kok" Jelas Acep membenarkan.

Semenjak acara curhat malam itu ditaman, Rianti dan Acep memang terlihat dekat. Bahkan gadis tomboy itu sudah mulai terbuka kepada Acep. Dan untuk masalah waktu itu, Acep tidak memeluk Rianti kok, ia hanya menenangkan lewat perkataan saja. Sebenarnya ajakan Acep inipun masih ada sangkut paut dengan permasalahan Rianti.

"Wah kayaknya ada bau-bau jadian nih ekhem!" Sindir Tahyun.

"Cep, gitu ya kamu sekarang maennya rahasia-rahasian?" Ram melipat tangannya depan dada, ngambek.

"Apaan sih Ram, saya gak ada hubungan apa-apa kok sama Rianti. Iyakan Ri?" Rianti mengangguk membenarkan jawaban Acep.

"Acep gak bakal ngajak pacaran, paling mentok lulus SMK langsung ngajak lamaran" Celetuk Yeji.

"Wah bener juga, Acep kan setipe sama Abi Asep"--Jian.

"Cie.... Acep cie.... mau ngenalin calon sama keluarga besar cie.. " Goda Ram dan Tahyun kompak. Sedangkan Acep hanya menggeleng pelan. "Gak usah didengerin omongin mereka ya Ri"

"Santuy aja Cep"

"Minumnya biasa aja dong Teh, jangan kayak yang kepanasan gitu"

Ukhuk!

Yeji yang tengah minum air mineralnya tersedak mendengar celetukan iseng dari adik sepupunya, Jian.

"Eh, Teh gak papa?" Tanya Acep sembari menyodorkan sapu tangan miliknya untuk Yeji.

"Gak papa, thanks Cep" Yeji menerima sapu tangan tersebut dan langsung membersihkan mulut dan dagunya yang basah.

Tahyun, Ram dan Jian saling pandang lalu ketiganya bernyanyi tak tau malu. "Oh senangnya dalam hati kalo beristri dua, serasa dunia ane yang punya" Setelah itu mereka tertawa puas. Acep yang jadi korban kejahilan hanya bisa menghela nafas lelah.

"Udah-udah, sekarang kita langsung ke kereta aja, bentar lagi jam keberangkatan" Lerai Sobin kemudian beranjak diikuti yang lainnya.

"Waduh, alamat karam nih kapal gue." Batin Lia sebagai presiden Acep-Yeji shipper.

Saat ini para remaja itu tengah berada di stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung yang baru saja diresmikan. Awalnya mereka akan pulang dijemput orang tua masing-masing seperti biasanya, namun karena bujukan Jian, Ram dan Lia yang ingin mencoba naik kereta cepat, jadilah mereka memutuskan untuk menggunakan transportasi baru tersebut.

"Asep Family"Where stories live. Discover now