"17an pt.1"

373 54 8
                                    




H-3 menuju Hut RI ke 78, semua warga negara Indonesia berlomba-lomba menyiapkan segala sesuatu untuk memeriahkan hari spesial tersebut. Salah satu yang menjadi topik utama dari setiap tanggal 17 Agustus adalah para pasukan pengibar bendera atau yang kita kenal sebagai Paskibra. Baik itu ditingkat daerah/lokal maupun nasional seperti Paskibraka.

Namun kini, mari kita lihat ke SMKS 1 Bighit yang juga tengah menyiapkan anak-anak terbaik mereka untuk acara khusus tersebut. Jam sudah menunjukan pukul 16.00, dan para anggota paskib yang sudah berlatih selama sebulan belakangan ini tengah beristirahat sejenak dan menepi di pinggir lapangan.

"Gila cape banget gue Bang, Cep"

"Perasaan setiap hari juga lo ngeluh mulu Din"

"Eheheheh bisa aja Bang Nana" Remaja yang bernama lengkap Dino Cahyadi itu tertawa dengan ucapan kakak kelasnya itu.

Dino adalah teman sekelas Acep, ia juga mendapat tugas penting di paskibra yaitu sebagai pembawa bendera, sedangkan Acep sebagai pembentangan/penggebrak, dan dilengkapi oleh Nana sebagai pengerek. (Kalo salah dalam penyebutan namanya boleh kasih tau ya, soalnya kalo di author manggilnya begitu)

Tentu dengan tugas tersebut, latihan ketiganya berkali lipat lebih sulit dan lebih banyak dari anggota lainnya. Meskipun yang paling penting di paskibra adalah kekompakan satu pleton yang dipimpin oleh seorang danton. Berbicara masalah danton, saat ini seorang remaja yang berstatus sebagai danton kebanggaan 'Sekar Wira Garuda' (nama paskibra SMKS 1 Bighit) tengah berjalan menuju Acep, Nana dan Dino dengan sebuah kresek berisi 4 botol air mineral ditangannya.

"Nih guys minum dulu"

"Wih tau aja lu Lix kalo gue aus" Celetuk Nana. Felix terkekeh kemudian mendudukan dirinya di samping Acep.

"Nih Cep" Felix menyodorkan sebotol minuman ke arah Acep.

"Makasih Bang" "Yoi, santuy aja"

"Eh Lix, lo kan temennya si Haje, kok baik sih sama Acep?"

Felix yang baru selesai meneguk habis air minumnya tertawa " Ya terus gue harus ikut-ikutan jauhin Acep gitu? Gak ya sorry gue gak mau jadi tokoh antagonis. Lagian si Haje juga sebenernya baik kok, cuma tuh bocah emang suka ngedrama aja kkkkkkk"

"Iyasih Bang, Acep juga liatnya gitu" Timpal Acep.

"Syukur deh kalo lo liat tuh bocah begitu, saran gue mending lo deketin Cep, ajak temenan, tuh bocah kurang perhatian dari ortunya makanya dia seneng dapet perhatian dari anak-anak di sekolah. Dan salah satu yang bikin dia sebel ama lo itu karena semenjak lo masuk sini, beberapa fansnya itu beralih jadi fans lo." Remaja bersuara deep kelahiran Aussie itu nampak memandang Acep dengan penuh harap. Sementara yang dipandang hanya terdiam dan memikirkan perkataan Felix tersebut. Tidak ada salahnya kan menambah teman meski orang tersebut tidak menyukai kita?

Ditengah acara melamunnya, tiba-tiba salah satu kakak pelatih paskibra datang menghampiri keempat remaja itu dengan sebuah ponsel yang berdering.

"HP siapa nih dari tadi bunyi, dan disini tertulis nama 'Abi' "

Acep bangkit untuk memastikan itu ponselnya atau bukan ternyata benar. "Maaf kak, itu ponsel saya" "Oh gitu, nih angkat dulu siapa tau penting" Setelah mendapat izin, Acep langsung mengangkat panggilan dari Abinya itu.

"Assalamu'alaikum Abi.... " Dino, Nana, Felix dan kakak pelatih otomatis melirik ke arah Acep saat remaja itu menerima panggilan dengan suara lembut dan sopan.

"....... "

"Iya, ini Acep lagi latihan, kenapa?"

"...... "

"Asep Family"Where stories live. Discover now