"Anggara Wijaya"

291 56 30
                                    

(Flashback)

Saat itu Asep baru memulai perkuliahannya, ia masih belum bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan juga pergaulan di kampusnya. Meskipun ia, Jimi dan Kai satu Universitas, namun ketiganya beda fakultas. Hal itu membuat Asep sendirian, sampai akhirnya ia bertemu seniornya yang berada di tingkat semester 5 bernama Anggara Wijaya. Seorang pemuda tampan dan berprestasi.

Awalnya keduanya hanya saling sapa formalitas sebagai adik dan kakak tingkat. Namun karena kepribadian Asep yang ramah dan mudah bergaul, Angga merasa cocok berteman dengan Asep.
Waktu ke waktu keduanya semakin akrab, sampai akhirnya Angga mengenalkan kekasihnya yaitu Sofia. Sedangkan Asep yang saat itu sudah menikah dengan Jennie tidak ingin memberitahu fakta tersebut kepada Angga ataupun teman lainnya. Jadi tidak ada yang tau jika si bintang Fakultas Pertanian itu sudah menjadi suami seseorang.

"Sep, kenalin nih pacar Abang, namanya Sofia" Ujar Angga. Sedangkan Sofia hanya tersenyum dan mengulurkan tangannya berniat menjabat tangan Asep. Tapi Asep dengan sopan hanya mengatupkan kedua tangannya untuk salam jauh.

"Sofia Chandra Atmaja"

"Taejo Asep Syarifuddin"

Satu bulan setelah perkenalan itu tak jarang Angga membawa Sofia ketika bermain dengan teman tongkrongannya termasuk Asep. Sampai akhirnya peristiwa itu terjadi.

Bertepatan dengan tanggal 3 Oktober 2006, saat itu hujan tengah mengguyur kota Bogor dengan deras. Asep berjalan tergesa menerobos hujan supaya cepat sampai ke rumah mertuanya, karena sang istri tengah marah, gara-gara seorang mahasiswi mengaku menjadi kekasihnya dan mengapload foto Asep di sosial media. Jennie tentu cemburu dan sudah 3 hari ia mendiami suaminya itu. Padahal Asep tidak ada hubungan apa-apa dengan sosok tersebut, hanya sekedar kenal karena pernah menjadi teman satu kelompok saat mengerjakan tugas. Ia tak tau jika perempuan itu menyukainya dan bertindak diluar batas.

Saat akan menyebrang jalan, Asep tidak lihat kanan kiri karena pikirannya sedang kacau. Lagian lampu sedang merah kok, itu berarti waktunya untuk pejalan kaki. Namun tanpa disangka sebuah mobil minibus melaju kencang dari arah kanan menerobos lampu merah. Asep syok, kakinya terasa kaku untuk digerakan, namun syukurnya seseorang berteriak memanggil namanya dan mendorong Asep ke pinggir jalan.

"ASEP AWAS!"

Asep memang selamat dan hanya mendapat luka goresan saja karena menghantam trotoar. Tapi sayang, sosok yang menolongnya tak sempat menghindar dan tubuhnya tertabrak mobil minibus tersebut sampai terpental sejauh 8 meter dengan kepala yang menghantam jalan.

Asep beserta orang-orang yang melihat kejadian tersebut buru-buru berkerumun untuk menolong pemuda tersebut. Sedangkan mobil minibus itu kabur begitu saja.

"BANG ANGGA! BANG! BANGUN BANG!"
Teriak Asep sembari berusaha membangunkan seniornya itu yang kini sudah berlumuran darah. Syukurnya tak lama dari itu datanglah mobil ambulan, dan Angga langsung dibawa ke rumah sakit diantar oleh Asep.

Akibat kecelakaan itu, Angga koma selama 3 hari. Tanpa absen Asep selalu menemani sosok seniornya itu sampai akhirnya dihari ke 4 Angga sadar.
Asep tentu bersyukur, ia kira Angga akan semakin membaik. Namun masa depan dan takdir seseorang tidak ada yang tau.

"Sep.... "

"Iya bang?" Asep mendekat ke ranjang rawat Angga setelah tadi ia mengantar Jimi dan Kai yang pulang sehabis menjenguk.

"Abang mau ngasih tau kamu rahasia"

Asep berjalan kemudian duduk di kursi samping ranjang.
"Rahasia apa?"

"Asep Family"जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें