19

56 11 0
                                    

Menghela napas adalah hal pertama yang kulakukan, sebelum akhirnya bangkit berdiri.

"Duluan aja, nanti gue susul!" titahku, mengabaikan tatapan tajam Ares yang seolah tengah protes.

"Ga, jalan bareng aja. Tujuannya sama!" balas cowok itu yang kuhiraukan.

Yang benar saja, jalan bersama karena tujuan kita sama? Cih, bullshit!

Aku beranjak dari kantin menuju ke ruang guru. Sesuai perkiraanku, Ares masih setia mengekor bahkan sekarang sudah berjalan bersisian di sampingku.

Tidak ada percakapan diantara kami sepanjang perjalanan, bahkan jarak kantin dan ruang guru yang bisa dibilang jauh, terasa lebih dekat karena diamnya Ares dan diriku yang memang memilih untuk mengabaikan cowok tampan itu.

"Ibu manggil saya?" tanyaku, begitu dipersilahkan masuk oleh Bu Steffy.

Guru yang usianya masih sepantaran abangku itu mengangguk sambil tersenyum.

"Duduk dulu Bianca. Ares, kamu bisa tunggu di luar sebentar ga? Saya harus bicara berdua sama Bianca," jawab Bu Steffy, mengundang tatapan tidak terima dari Ares.

Sejauh yang kulihat, cowok itu memang tidak banyak cerewet, tapi lebih menunjukkan reaksinya lewat tatapan. Entahlah, aku sudah tidak begitu peduli dengannya.

"Pacarnya ga bakal diapa-apain kok, tenang aja!" timpal Bu Steffy, membuatku melotot kaget. Yang benar saja, orang cowok itu tidak suka aku, bagaimana bisa pacaran coba?

Ares akhirnya mengalah, usai mendapatkan lirikan sinis dariku, cowok itu berangsur keluar, meninggalkan aku bersama Bu Steffy.

"Ibu lihat, kamu banyak peningkatan yah Bi? Jadi, sebagai hadiah Ibu mau minta kamu buat ikutan lomba debat antar sekolah. Mau ga?"

Aku terdiam sebentar, usai mendengar perkataan Bu Steffy. Tidak menyangka memang, sekali ngambis bisa langsung dipilih ikut lomba antar sekolah, padahal, biasanya aku paling mager meningkatkan nilaiku yang tidak begitu tinggi tapi tidak rendah itu.

"Kalau kamu ikut dan menang, kamu bisa dapat keringanan uang SPP dan biaya tambahan sampai lulus nanti. Sisanya, bisa buat uang saku. Ibu bilang gini karena Ibu bangga sama kamu, kamu bisa meningkat dalam waktu singkat. Kamu itu emang dasarnya pintar, cuman yah ga mau terlalu mencolok aja," tambah Bu Steffy, membuatku terkekeh pelan.

"Ibu bisa aja mujinya. Padahal Ndan lebih jago debat lho bu!"

"Iyasih jago, tapi dia Inggrisnya ga sejago kamu. Padahal blasteran."

Lagi, aku dibuat terkekeh dengan jawaban Bu Steffy. Jordan memang blasteran Indonesia-Canada, karena Mama dari Papi Jo adalah orang Canada.

"Ya maklum aja Bu, Ndan dari kecil tinggal di Bandung jadi kalo bahasa dia lebih jago bahasa Sunda Bu."

Kami sama-sama terkekeh, memang Bu Steffy sangat dekat dengan aku dan ketiga sahabatku karena merupakan wali kelas kami. Kerap kali kami bercanda bak teman seumuran.

"Jadi, diterima ga nih? Kamu bakal sekelompok sama anak-anak MIA 1 lho! Ayok tunjukkan pesona kamu, kasih paham kalo MIA 2 kesayangan Ibu ini lebih jago."

Aku tersenyum kemudian mengangguk mantap. Lagipula, banyak keuntungan jika aku ikut lomba debat kali ini.

"Nah, gitu dong. Yaudah kamu boleh jajan dulu, kasihan juga tuh ayang kamu udah nunggu di depan," ucap Bu Steffy, membuatku mendengus kesal, kemudian berpamitan keluar.

Ares berdiri di hadapanku, menahan agar aku tidak pergi dari sana.

"Apaan?"

"Lombanya, kamu ikut kan?"

Aku menyergit, sejak kapan cowok itu menggunakan aku-kamu saat berbicara denganku?

"Ngapain pake aku-kamu?"

Ares terlihat menimang-nimang untuk menjawab, namun, cowok itu tetap saja menjawab pada akhirnya.

"Biar kamu ga marah lagi?"

"Dih, sok tau banget. Dahlah, mau lanjut makan," ucapku kesal. Bagaimana bisa pikirannya sesempit itu? Dia kira aku anak kecil? Yang kalau dilembutin sedikit langsung luluh. Ck! Yang benar saja.

"Biiii, tapi lombanya ikut kan?" tanya Ares, kali ini lebih seperti sebuah rengekan. Aku, sedikit ngeri mendengarnya.

"Hm"

Ares kembali menghentikan langkahku yang sudah mulai menjauh dari ruang guru, kali ini ia berdiri di hadapanku dengan senyum lebar.

Puk puk

Usai menepuk kepalaku, cowok itu berjalan cepat meninggalkan aku yang masih sangat terkejut dibuatnya.

***

Holaaaa
Yuhuu author up lagi nih!!!
11 bab lagi kyknya end deh wkwkwk
Semoga kalian enjoy yah selama baca cerita ini
Jan lupa voment!!

CU

LOVERWhere stories live. Discover now