2 Memberantas Korupsi

4.5K 260 5
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Author datang lagi hari ini menyapa kalian. Masih dalam rangka menyambut cerita baru My Powerful Wife ini.

Buat kalian yg nunggu kapan Saving The Male Lead up,  silahkan isi vote nya buat chapter 43 sama 44 ya ,kalo bisa sih jadi 1k hehe.  Biar Bian dan Shailene bisa muncul lagi. Masa pembaca sama votersnya nggak imbang. Hargain dong Author yg udah memutar otak untuk buat cerita itu. Jadi bisa sama-sama enak ya buat kita semua 🤗🤗

Nah guys. Kemaren kita udah kenalan sama Kaivan Prawira si pemeran utama kan,  jadi kali ini ayo kenalan sama Mega Sanjaya lawan mainnya Kaivan yg bakal membuat story ini penuh warna.

Oke langsung aja, hope you guys enjoy it, let's check this out....

Enjoy and happy reading...

*
*
*

"Laporan dari penjualan bulan lalu dan analisa untuk bulan ini Bu," ujar seorang laki-laki pada atasannya yang sedang berkutat di balik meja kerjanya.

Seorang gadis dengan rambut cokelat panjang bergelombang, memiliki iris berwarna cokelat terang yang sedang melihat sesuatu di tabletnya itu pun menoleh. Ia menatap seorang laki-laki lengkap dengan jasnya yang sedang berdiri tegap di depannya.

Mata cokelat terangnya melirik pada map yang dibawa laki-laki tadi. Ia meletakkan tabletnya dan mengambil map itu, lalu membukanya.

"Hm, kenapa ada kenaikan pesat di tanggal ini terus langsung terjun ke bawah di tanggal berikutnya?" analisanya dengan mata melirik pada lelaki yang masih berdiri dengan tegap.

Laki-laki itu pun merasa gugup dan meremas-remas tangannya sendiri.

"Laporannya sudah seperti itu Bu, sebenarnya dari analisa lapangan yang Ibu tugaskan secara khusus itu penjualannya tidak mengalami kenaikan dan penurunan pesat begitu," jawab laki-laki itu.

Gadis itu menyipitkan matanya menatap laki-laki di depannya yang terlihat gugup itu.

"Mau main-main ya, boleh juga," ucap sang gadis.

Laki-laki yang sejak tadi berdiri itu pun kembali menegakkan tubuhnya.

"Udah tau kan harus gimana?" tanya sang gadis yang sudah meninggalkan bahasa formalnya.

"Udah Bu, direktur pemasaran ada di luar," jawab laki-laki itu.

"Bagus, suruh masuk," perintah gadis itu.

"Siap," jawab laki-laki itu yang langsung berlalu dari situ.

***

Seorang pria paruh baya sedang berjalan mondar-mandir di depan ruangan direktur utama. Ia terlihat kesal karena sesuatu, entah karena dirinya dipanggil ke sini yang menandakan dirinya dicurigai melakukan kesalahan atau karena dirinya harus bertemu secara langsung dengan bos sombong yang hanya seorang bocah baginya.

Ting.

Bunyi suara pintu yang terbuka membuyarkan pikiran pria paruh baya tadi. Terlihat seorang laki-laki dengan jas rapi yang keluar dari sana.

"Silahkan masuk Pak, Ibu direktur sudah menunggu Anda," ucap laki-laki tadi.

Pria paruh baya itu hanya menatap laki-laki yang notabenenya menjabat sebagai sekretaris umum itu tanpa adanya penghormatan. Ia langsung masuk ke dalam begitu disuruh masuk.

Ruangan yang sangat megah itu terlihat dibalik lorong kecil dari pintu kaca tadi. Seorang gadis dengan paras di atas rata-rata tampak duduk di balik meja utama di ruangan itu. Tangannya masih sibuk mengotak-atik tablet yang sedari tadi dipegangnya.

My Powerful Wife (COMPLETED)Where stories live. Discover now