3 First Meet

4.3K 253 22
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Kemaren kan kita udah ketemu sama dua tokohnya. Nah sekarang waktunya dua tokoh utama kita ketemuan ya...

Yuk langsung aja,  hope you guys enjoy it, let's check this out...

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Kaivan memasuki rumahnya dengan tampang lesu dan lelah. Setelah mengetahui adiknya kabur dari rumah karena investasi penipuan itu ia segera bertanya kepada seluruh teman-teman Haidar yang ia kenal. Kaivan bahkan mengunjungi rumah dan kos teman-teman Haidar bertanya apakah ada yang melihat adiknya. Tentu saja hasilnya nihil. Haidar tidak ada dimana-mana. Entah dia masih ada di kota yang sama dengannya atau tidak.

Kaivan menghela nafasnya gusar. Kenapa Haidar tidak pernah cerita apapun tentang ini padanya? Kenapa si bodoh itu harus menyembunyikan hal besar seperti ini? Sudah bagus dia tetap bertingkah seperti anak muda lainnya yang hanya tahu main dan bermain berbagai peralatan musik. Kenapa harus segala mencoba berinvestasi segala? Kalau sudah begini harus bagaimana? Sudah pasti nama orang tuanya akan terseret kalau Haidar tak juga ditemukan. Nominal berkurangnya uang tabungan yang ia simpan di rekening itu hanya sebagian dari total jumlah uang yang diinvestasikan Haidar. Belum lagi uang kuliah anak itu yang juga dipakai. Dan perusahaan yang dimaksud Haidar akan menuntutnya itu bagaimana? Kenapa malah perusahaannya yang akan menuntut Haidar? Bukannya Haidar yang tertipu?

Masalah ini sungguh membingungkan sekaligus memusingkan bagi Kaivan yang mempunyai jadwal kerja begitu padat. Ia mulai membuka ponselnya dan memeriksa sisa saldonya di rekening yang lain. Kaivan hanya menghela nafas berat. Ia sangat berharap masalah ini tidak akan membesar seperti yang ditakutkan Haidar nantinya.

***

Gemerlap bintang menghiasi langit malam menemani terangnya bulan yang baru memunculkan separuh badannya. Keindahan malam yang begitu cantik tidak membuat seorang gadis yang baru saja turun dari mobilnya terpesona. Justru wajahnya menunjukkan raut malas dan tertekan seraya menatap bangunan megah di depannya.

Gadis itu melangkah menuju pintu utama bangunan itu setelah menghela nafas panjang. Tentu saja sikap tubuhnya yang tegap tidak hilang meskipun ia merasa tertekan dengan tujuan datangnya ia ke tempat ini. Lebih tepatnya rumahnya sendiri.

Seorang pria tua kisaran umur 60 tahunan sedang duduk membaca laporan di tangannya ditemani seorang asisten yang sedang berdiri di sampingnya. Pria itu begitu serius membaca laporannya sampai sebuah ketukan pintu mengalihkan perhatiannya.

"Masuk." ucap pria tua itu.

Terbukalah pintu kayu yang menampakkan sosok seorang gadis cantik bersurai coklat panjang. Gadis yang tadi memasuki rumah ini dengan wajah tertekan. Mega Sanjaya.

"Kamu datang." ucap pria tua itu meletakkan laporannya dan mengibaskan tangannya pada asisten yang berdiri di sampingnya.

Sang asisten segera menunduk hormat sebelum pergi meninggalkan ruang kerja itu. Pria tua itu menatap gadis di depannya datar.

"Hari ini kamu memecat direktur keuangan." suara pria tua itu terdengar datar namun tegas.

"Dia udah korupsi bertahun-tahun. Baru hari ini bisa menangkapnya." balas Mega.

"Kamu udah minta waktu buat membereskan semua masalah di perusahaan. Sekarang semua masalah udah beres. Dan ini sudah setahun sejak perjanjian terakhir kita tentang pernikahanmu." ujar pria tua itu.

Mega mengepalkan kedua tangannya. Benar dugaannya. Ayahnya pasti akan kembali mengungkit tentang hal ini. Ya, pria tua yang sedang duduk di sana adalah ayahnya, Garendra Sanjaya. Pemilik perusahaan besar yang kini dipimpin olehnya.

My Powerful Wife (COMPLETED)Where stories live. Discover now