14 Tinggal Bareng

4.8K 240 26
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Gimana kabarnya? Ada yg nungguin My Powerful Wife??

Author seneng banget karena akhirnya hari ini bisa balik lagi update cerita ini setelah sakit berhari-hari kemaren.

Terakhir kita lihat Mega yang malam pertamanya sama Kaivan jutek-jutekan. Gimana ya keseruannya di chapter ini?

Langsung aja kita baca. Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading.

*
*
*

Pagi ini Kaivan dan Mega bersiap untuk pulang ke kota. Mereka sedang berada di depan rumah Kaivan untuk berpamitan kepada orang tua Kaivan.

"Hati-hati nyetirnya Van. Jangan lupa ajak istrinye istirahat makan, kasian lagi hamil harus perjalanan jauh." nasehat ibu Kaivan yang hanya dianggap angin lalu oleh Kaivan, tentu saja karena Mega tidak hamil. Kaivan hanya mengangguk saja.

"Nak Mega, jangan lupa makan ya, kalo capek minta Ivan berhenti. Kalian ini harusnya cuti dulu setelah menikah bukannya malah langsung kerja." ujar ibu Kaivan kini beralih ke Mega.

"Iya Bu, Kaivan nggak sempet ngurus cuti. Mega juga lagi sibuk banget di perusahaan." jawab Mega dengan jujur.

"Harusnya kamu lagi hamil muda nggak usah kerja dulu. Biar Ivan yang kerja." ucap ibunya Kaivan lagi.

"Ah hehe Mega nggak mau bergantung sama orang lain Bu." respon Mega kikuk.

"Ivan kan bukan orang lain. Dia suami kamu sekarang." balas ibunya Kaivan yang membuat Mega semakin kikuk.

"Sudah Bu, Pak, kami berangkat dulu. Nanti kesorean. Sore nanti Ivan ada jadwal konsultasi." ujar Kaivan memotong pembicaraan yang mulai terdengar menyebalkan itu.

Setelah melalui dan mendengarkan banyak wejangan dari orang tua Kaivan, mereka berdua pun menaiki mobil dan meninggalkan area rumah itu. Mega menghela napas lega setelah sudah berpisah dari pertanyaan dan percakapan konyolnya bersama orang tua Kaivan.

2 mobil yang entah dari mana asalnya mengikuti mobil Kaivan dari belakang membuat Mega mendengus. Itu pasti suruhan ayahnya. Entah dimana mereka menginap tadi malam, tapi pergerakan mereka cepat sekali. Mega harus mulai memikirkan cara untuk mengelabui ayahnya.

"Sekarang apa? Anda pura-pura hamil di depan para orang tua padahal kenyataannya Anda sama sekali nggak hamil. Lama kelamaan mereka akan curiga kalau perut Anda nggak membesar." ucap Kaivan memecah keheningan.

"Tinggal bilang kalau saya keguguran." jawab Mega enteng.

Mendengarnya Kaivan mengeratkan pegangannya pada kemudi.

"Jangan main-main dengan omongan Anda. Perkataan adalah doa." kesal Kaivan.

"Terus gimana? Kenyataannya saya memang nggak hamil. Kamu mau hamilin saya beneran?" balas Mega tanpa malu sambil menoleh pada Kaivan.

"Seharusnya Anda nggak perlu ngarang cerita begitu." sahut Kaivan ketus.

"Ck. Kamu tu cukup diem aja nggak usah banyak protes. Pernikahan ini nggak akan ngerugiin siapapun." decak Mega.

Kaivan mengeraskan rahangnya mendengar ucapan Mega. Ia begitu kesal dengan keadaannya yang harus terikat bersama gadis licik itu.

***

Tepat jam 1 siang, mobil Kaivan sampai di depan rumah sakit Dewantara Medica. Mega yang sejak tadi tertidur mulai bangun merasakan mobil Kaivan mulai melambat dan akhirnya berhenti.

My Powerful Wife (COMPLETED)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن