11 Kemarahan Mega

3.3K 207 35
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Author datang lagi hari ini bawa kelanjutan kisah Mega dan Kaivan!! Mumpung lagi jalan idenya untuk cerita ini jadi author up lagi deh.

Yg nungguin TOTP dan BP sabar ya. Lagi proses pengerjaan kok. Sebelum itu Author minta vote dulu dong di sini yg belum pada vote dari kemaren.  Vote di sini ya

Nah mari kita mulai, hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading.

*
*
*

"Dokter Kaivan?" panggil sebuah suara yang menghentikan obrolan Kaivan dan Mega.

Kaivan dan Mega langsung menoleh ke sumber suara. Terlihat dokter Helena sedang berdiri di sana sambil memandangi mereka berdua dengan tatapan rumit.

"Dokter Helena, selamat pagi." sapa Kaivan tersenyum ramah.

Mega yang melihat itu hanya mendengus. Kaivan tak pernah tersenyum padanya, tapi pada orang lain selalu tersenyum, apalagi dengan orang satu ini, senyumnya tampak berbeda.

"Jadi berita itu benar? Dokter Kaivan beneran mau nikah?" tanya dokter Helena tanpa menjawab sapaan Kaivan.

"Benar. Kami akan menikah sebentar lagi." bukan Kaivan yang menjawab, melainkan Mega sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan maju sampai tepat di hadapan dokter Helena.

Dokter Helena tampak menatap Mega yang berdiri tepat di hadapannya. Seorang wanita kaya yang sombong. Begitulah kira-kira pandangan dokter Helena terhadap Mega.

"Oh begitu, ka-kalau begitu selamat ya Dok." ucap dokter Helena tampak menunduk.

Mega langsung tersenyum puas melihat reaksi wanita di depannya. Ia senang sekali jika ada lawan yang tunduk atau kalah darinya.

Mendengar hal itu Kaivan langsung menyingkirkan Mega dengan menggesernya ke samping. Ia menatap dokter Helena yang tampak menunduk.

"Bukan begitu Dok. Wanita ini, dia tukang halu." ujar Kaivan sambil menunjuk Mega, membuat dokter Helena kembali mendongak.

Mega yang mendengarnya langsung melotot tajam.

"Permisi? Siapa yang halu di sini Pak Kaivan?" protes Mega tida terima.

Kaivan sengaja tidak mengindahkan protesan Mega di sampingnya. Ia segera mengajak dokter Helena untuk segera pergi dari sana.

"Dokter Helena sudah sarapan? Saya belum. Bisa tolong temani saya makan?" pinta Kaivan sembari menuntun dokter Helena pergi dari sana.

"Apa nggak papa Dokter makan sama aku?" tanya dokter Helena sambil melirik Mega yang masih melotot di belakang mereka.

"Nggak papa. Ayo, jadwal saya mulai 30 menit lagi." jawab Kaivan sambil berjalan cepat membawa dokter Helena di sampingnya, meninggalkan Mega di sana.

"Dokter Kaivan! Kenapa malah pergi sama dia? Saya udah bawain sarapan buat kamu!" panggil Mega setengah berteriak.

Kaivan justru pura-pura tidak mendengar, sedangkan dokter Helena tampak serba salah melihat tingkah dua orang ini.

"Dokter Kaivan!! Calon istri kamu di sini!!" teriak Mega dengan kesal yang sama sekali tidak diindahkan Kaivan.

"Dasar brengsek. Berani-beraninya mengabaikanku." umpat Mega kepalang kesal. Dapat ia lihat beberapa orang staff dan pengujung yang melihat ke arahnya. Si brengsek Kaivan benar-benar mempermalukannya.

My Powerful Wife (COMPLETED)Where stories live. Discover now