36 I Miss You

2.4K 270 19
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Gimana kabarnya?? Ada yang nungguin Kaivan dan Mega??

Hari senin waktunya update My Powerful Wife... 🔥

Yang belum vote ayo VOTE sekarang juga.. !!!

Bentar lagi MPW bakal tamat loh jadi votenya dikencengin lagi ya. Tinggal 4 chapter lagi ini 😊

Langsung aja kita mulai, hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Seorang wanita sedang merangkai bunga dengan hati-hati. Ia sudah melakukannya dengan penuh kehati-hatian berharap mendapat hasil memuaskan kali ini. Sudah berulang kali ia melakukan hal ini dan sejauh ini semua rangkaiannya gagal. Tidak ada yang memenuhi kriteria. Wajah cantiknya tampak begitu serius memasukkan satu persatu bunga ke dalam rangkaiannya. Rambut panjangnya berkibar terkena terpaan angin ringan di atap gedung ini.

Dialah Mega Sanjaya. Wanita yang dicari setengah mati oleh suaminya. Mega melihat rangkaian bunganya yang sudah jadi.

"Jelek banget sih, ah gagal lagi," keluh Mega melihat hasil rangkaiannya yang jauh di bawah standar rangkaian bunga sederhana.

"Emang gue nggak bakat sama ginian," ucap Mega kesal sambil menghempaskan begitu saja rangkaiannya di atas meja.

Pandangan Mega langsung menerawang ke depan menatap langit biru. Sudah satu tahun semenjak dirinya meninggalkan kota kelahirannya. Tidak bisa dipungkiri mau hal apapun yang dia lakukan untuk mendapatkan keahlian baru, tetap saja keahliannya adalah berbisnis. Bunga dan semacamnya sama sekali tidak cocok untuknya.

Ingatannya kembali pada saat seminggu setelah dirinya bangun. Saat itu Adam menemuinya dengan wajah penuh penyesalan. Pria itu juga mengatakan permintaan maaf yang tidak digubrisnya. Namun Adam tidak pernah menyerah, pria itu terus datang dan meminta maaf padanya.

Ketika Mega bertanya kenapa dirinya ada di tempat asing Adam hanya menjawab jika ini demi kepentingan Mega sendiri. Pria itu mengatakan kalau Garendra lah yang mengatur kehidupan Mega mulai saat itu. Mega tidak diizinkan untuk kembali ke negaranya dalam jangka waktu 2 tahun. Ia juga tidak tahu mengapa begitu.

Apakah Mega menyetujuinya begitu saja? Tentu tidak. Saat itu Mega melakukan apapun untuk pergi dari rumah sakit, termasuk kabur dan menghabiskan 2 malam di rumah orang asing berkat kemampuan aktingnya yang luar biasa. Namun itu tidak bertahan lama karena setelah 2 hari Garendra sendiri yang datang menemuinya dan menyeretnya untuk tinggal di sebuah rumah baru.

Mega berontak dan memaki ayahnya dengan berbagai umpatan dan kata-kata kasar, namun Garendra yang biasanya akan terpancing emosi saat itu hanya diam saja. Entah apa yang terjadi pada ayah kerasnya. Tapi hanya 1 yang Garendra tekankan pada Mega, yaitu untuk tetap berada di kota ini sampai 2 tahun ke depan kalau mau tetap memiliki jabatan di perusahaan.

Tentu saja Mega menolak. Untuk apa ia bertahan sampai 2 tahun di tempat asing sementara ia memiliki seseorang yang ia tinggalkan di tanah air. Tapi Garendra mengancam untuk menjatuhkan karier Kaivan Prawira apabila Mega tetap menolak untuk bertahan di sini.

Mendengar nama Kaivan tentu membuat Mega diam. Menghancurkan karier Kaivan? Ia bahkan tidak pernah berpikir sampai sana. Karier adalah segalanya bagi Mega, maka ia berpikir begitupun dengan Kaivan. Ia sama sekali tidak berhak menghancurkan apa yang sudah diraih Kaivan dengan susah payah. Ia tidak bisa egois dan mempertaruhkan karier Kaivan demi ambisinya semata.

Maka Mega berakhir menuruti kemauan Garendra dan terus menetap di Negara asing ini sampai tahun depan. Satu hal yang dikatakan ayahnya tentu saja mengguncang jiwa Mega saat itu, bahwa ayahnya akan memisahkan dirinya dengan Kaivan secepatnya.

Mega menghela napas menyudahi lamunan akan masa lalunya. Tatapannya beralih ke jari manis di tangan kirinya yang tersemat sebuah cincin berlian cantik di sana. Cincin pernikahannya bersama Kaivan. Mega memang menggunakannya saat hari kecelakaannya. Ia tidak pernah melepaskannya setelah marah besar pada Adam yang mengambil cincin itu tanpa seizinnya saat dirinya tak sadarkan diri.

"Aku kangen kamu Van," gumam Mega lirih. Jauh di dalam hatinya ia sangat berharap bahwa ucapan ayahnya bohong. Bahwa sampai saat ini Kaivan masih miliknya, suaminya. Harapan itulah yang membuat Mega masih menggunakan cincin ini sampai sekarang.

***

Kaivan menjatuhkan dirinya di atas sofa sambil menghela napas berat. Ia sudah tahu hal ini akan terjadi. Adam pasti tahu keberadaan Mega, tapi pria itu tidak bersedia memberitahunya. Dan bukan Kaivan kalau tetap mengemis pada Adam yang jelas-jelas sudah menghina harga dirinya.

"Bang, lo darimana? Nggak ke rumah sakit?" tanya Haidar yang melihat Kaivan sudah di rumah pada siang hari.

"Abis dari perusahaan Mega," jawab Kaivan lelah.

"Ngapain Bang? Kak Mega udah pulang?" tanya Haidar penasaran.

Kaivan menggelengkan kepalanya. "Sepupunya yang pulang, tapi dia dengan jelas nganggap gue sebagai musuh," jawab Kaivan sambil memijit kepalanya.

Haidar pun menepuk-nepuk bahu Kaivan pelan. "Sabar Bang, Kak Mega pasti bakal ditemuin. Mending sekarang lo makan, gue udah siapin makanan," ujarnya tulus.

"Tumben lo siapin makanan?" tanya Kaivan heran.

"Ya gue kan harus belajar jadi mandiri juga, Ibuk tiap hari selalu ceramahin gue ini itu," jawab Haidar malas.

"Emang lo masak sendiri itu makanan?" tanya Kaivan tidak percaya.

"Ya enggaklah, gue mana bisa masak, gue pesen makanan online dong," jawab Haidar dengan wajah songongnya membuat wajah Kaivan menjadi datar.

"Yaudahlah, yang penting lo udah ada inisiatif. Gue makan dulu," ujar Kaivan sembari beranjak menuju meja makan. Jika diingat-ingat terakhir kali ia makan adalah kemarin lusa. Ia harus tetap menjaga kesehatannya sampai menemukan istrinya.

"Nah gitu dong, kan nggak sia-sia duit gue," ucap Haidar senang yang tidak digubris oleh Kaivan.

Baru saja Haidar hendak menyusul kakaknya ke meja makan, sebuah panggilan dari nomor seseorang yang penting menghentikan langkahnya. Buru-buru Haidar langsung mengangkat panggilan itu.

"Halo," ucap Haidar cepat.

"..."

"Yang bener lo?" tanya Haidar dengan wajah terkejut.

"..."

"Yaudah gue kesana sekarang," ujar Haidar sambil menutup sambungan teleponnya.

[Sebagian chapter telah dihapus. Baca kelengkapan ceritanya hanya di ebook yang tersedia di Google Play.
Link pembelian ada di bio profil author.
Yuk baca kelengkapannya sekaligus support author untuk terus berkarya 😊]

My Powerful Wife (COMPLETED)Where stories live. Discover now