39 One Aim

1.9K 244 26
                                    

Hey guys...!!! Welcome back to my story...!!!!

Sesuai janji author hari ini. Author bawa kelanjutan kisah Mega dan Kaivan untuk kalian semua...!!!

Jangan lupa VOTE biar gak lupa. Duduk yang nyaman dan pasang senyum terbaik kalian yaa...

Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Berpisah dengan Mega adalah hal mengerikan yang tak pernah Kaivan bayangkan sebelumnya. Ia tidak menyangka kalau berpisah dengan wanita yang sudah berbuat semaunya padanya akan semenyesakkan ini. Bagi pria yang tidak pernah mendahulukan soal asmara dalam hidup seperti dirinya tentu saja hal seperti ini sangat mengguncang jiwanya. Semua hal yang begitu baru dan berdampak begitu buruk bagi seorang Kaivan Prawira.

Tidak pernah terpikir oleh Kaivan kalau ia bisa sampai lepas kendali dan menangis di depan umum seperti ini. Tentu saja perbuatannya mengundang banyak tanya dari para pejalan kaki di sekitar mereka. Hal yang sebenarnya tidak terlalu ia perdulikan, namun cukup mengganggu.

Mega yang bertemu Kaivan tiba-tiba seperti ini tentu masih sangat syok. Baginya sosok Kaivan adalah sosok dewasa yang mengedepankan logika di atas segalanya, namun hari ini ia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau pria ini datang dan menangis pilu di pelukannya.

Tangan Mega masih tidak berhenti mengelus pelan punggung Kaivan. Perasaannya ikut kacau menyaksikan sendiri bagaimana histerisnya Kaivan saat dirinya mencoba untuk melepaskan pelukan mereka. Jantungnya berdenyut sakit mendengar isakan pilu suaminya. Perlahan air matanya ikut turun melelehi pipi mulusnya.

"Hey, tenang, aku di sini, aku nggak kemana-mana," ucap Mega pelan dengan suara parau. Ia mengecup kecil bahu Kaivan yang menempel erat di dekat dagunya.

Mereka masih berpelukan untuk beberapa saat sampai akhirnya isakan Kaivan mulai reda. Ia mengerjapkan matanya pelan merasakan bagaimana tubuh mungil Mega ada di dekapannya. Mencium aroma tubuh yang hanya ia dapati pada sosok Mega, mendengarkan dengan seksama suara halus yang sudah sangat lama tidak pernah ia dengar lagi. Meyakinkan dirinya sendiri kalau Mega istrinya benar-benar sudah ditemukan.

"Aku kangen kamu," ucap Kaivan lirih.

Sebuah ucapan yang berhasil membuat jantung Mega berdebar. Perlahan air matanya kembali turun. Kenapa Kaivan mengucapkan hal seperti ini? Apa perasaannya benar-benar berbalas?

"Ivan," panggil Mega lembut.

Mendengar panggilan itu membuat senyuman kecil terbit di bibir Kaivan. Panggilan yang sudah sangat lama tidak ia dengar. Panggilan yang hanya bisa ia bayangkan selama 1 tahun ini. Akhirnya ia bisa mendengarnya lagi langsung dari bibir istrinya.

"Iya sayang?" sahut Kaivan tak kalah lembut.

"Apa kamu masih suami aku Van?" tanya Mega lemah.

Satu pertanyaan yang langsung membuat Kaivan melonggarkan pelukannya dan menatap langsung wajah cantik Mega yang kini terlihat sembab. Wajah cantik itu tampak menatapnya dengan penuh harapan.

"Apa maksud kamu? Aku suami kamu sampai kapanpun," ujar Kaivan lembut. Hal yang langsung membuat senyum lemah terpasang di bibir Mega.

"Papa aku bilang dia bakal misahin kita," lirih Mega.

"Aku udah atasin itu, dia gak akan bisa misahin kita. Kamu lihat ini? Cincin ini nggak pernah aku lepas sekalipun, cuma pas operasi aja aku lepas," jawab Kaivan menunjukkan tangan kirinya kepada Mega.

Kaivan kemudian meraih tangan kiri Mega dan melihat sendiri cincin pernikahan mereka yang masih terpasang di jari manis istrinya. Senyum tulus terpatri di bibirnya.

"Aku belum lepasin kamu, kamu nggak bisa lepas gitu aja," ucap Mega tersenyum kecil.

"Jangan pernah lepasin aku, aku nggak mau," balas Kaivan mendekati wajah istrinya.

Cup.

[Sebagian chapter telah dihapus. Baca kelengkapan ceritanya hanya di ebook yang tersedia di Google Play.
Link pembelian ada di bio profil author.
Yuk baca kelengkapannya sekaligus support author untuk terus berkarya 😊]

My Powerful Wife (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang