12 Kesepakatan

3.1K 206 28
                                    

Hey Guys...!!!  Welcome back to my story...!!!

Gimana kabarnya?
Ada yg nungguin kisahnya Kaivan dan Mega?

Malam ini Author datang bawain kelanjutan dari kisah mereka ni. Kira-kira keseruannya gimana? Sebelum masuk ke ceritanya kalian harus vote dulu dan jangan lupa tinggalkan komen ya.

Ingat VOTE dulu.

Terimakasih

Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading.

*
*
*

"Setelah ini anak saya bisa sembuh kan Dok?" tanya seorang wanita bersama suaminya yang duduk di depan meja kerja Kaivan.

"Kita usahakan agar operasinya berjalan lancar ya Bu, bantuan doa dari keluarga juga sangat mempengaruhi keberhasilan operasi nanti. Kita berharap meningioma yang muncul di selaput otak Adelin berhasil diangkat sampai tuntas." jawab Kaivan ramah.

"Setelah ini operasi akan segera dijadwalkan, kami akan mengabarkan Bapak Ibu secepatnya. Paling lama dalam 24 jam ke depan sudah keluar jadwalnya." lanjut Kaivan.

"Baik Dok. Terima kasih bantuannya." jawab suami wanita tadi.

"Sama-sama Pak." balas Kaivan ramah.

Sepasang suami istri itu pun beranjak dari ruangan Kaivan. Kaivan menghela nafas melihat data pasien bernama Adelin yang ada di tangannya. Kasihan sekali anak yang baru berusia 10 tahun sudah mengidap penyakit seserius ini. Ya kasus kali ini Kaivan bekerja sama dengan dokter Helena karena pasien ini adalah anak-anak. Dokter Helena adalah dokter yang menangani Adelin sebelumnya sebelum dilakukan tindakan operasi.

Masih berkutat dengan data pasien yang akan segera ditanganinya, Kaivan dikejutkan dengan bunyi dering ponselnya yang tiba-tiba bordering. Menampilkan nama ayahnya. Kaivan segera mengangkatnya.

"Ha.." belum sempat Kaivan menyelesaikan kalimatnya, ia sudah dipotong oleh suara di seberang sana.

"Kaivan! Apa yang kamu lakukan! Bapak tidak pernah mendidik kamu menjadi seorang bajingan!" tanya ayah Kaivan marah.

"Maksud Bapak apa?" tanya Kaivan mengerutkan alisnya bingung.

"Kamu sudah membuat Bapak dan Ibu malu karena kelakuan bejat kamu!" sembur ayah Kaivan lagi emosi.

"Tunggu, kenapa Bapak begitu marah? Ada apa sebenarnya? Kelakuan bejat apa maksud Bapak?" tanya Kaivan yang masih tidak mengerti apa yang terjadi. Bukannya Haidar yang membuat masalah serius? Kenapa malah ia yang dimarahi? Dan pula kelakuan bejat apa yang dimaksud ayahnya? Selama ini Kaivan bahkan melakukan pekerjaan mulia menolong nyawa orang.

"Kamu jangan pura-pura nggak tau Van! Kamu sudah menghamili anak orang dan sekarang pura-pura lupa?" bentak ayah Kaivan dari seberang sana.

Kaivan langsung membulatkan matanya terkejut mendengar perkataan ayahnya. Menghamili? Sejak kapan dia menghamili anak orang? Dan siapa pula yang dia hamili?

"Pak, Ivan nggak pernah hamilin siapapun. Pasti ada yang salah. Siapa yang bilang Ivan hamilin anak orang?" protes Kaivan membela diri.

"Nggak usah ngelak lagi. Pulang kamu sekarang! Kamu pasti inget siapa yang kamu hamilin kalo sudah di sini!" perintah ayah Kaivan mutlak lalu memutuskan sambungan.

"Pak Ivan ngga, Pak? Halo?" Kaivan mencoba mengelak namun sambungan sudah diputus oleh ayahnya.

Kaivan benar-benar bingung dengan hal ini. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Kenapa tiba-tiba ada yang mengatainya menghamili anak orang? Ia menghela napas kasar sebelum beranjak berdiri dan membereskan semua barangnya.

My Powerful Wife (COMPLETED)Where stories live. Discover now