33 Lost

2.7K 287 49
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Udah nungguin Mega dan Kaivan???

Seperti biasa setiap hari senin author akan datang bawain kelanjutan story ini. Sebelum baca jangan lupa VOTE dulu ya 😊

Oh iya ini hari terakhir eBook promo diadain ya. Yang belum buruan hubungi Eternity Publishing sekarang juga buat dapatin eBook promonya! Cuma 35 ribu aja😉

Yang masih bilang harganya kemahalan sampe kasih bintang 1 di google. Tolong buka lagi wawasannya mengenai dunia literasi ya. Ebook lain ada yg jumlah halamannya sama tapi harganya jauh lebih mahal loh 70 ribuan.

Nah sekarang kita masuk ke ceritanya. Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading..

*
*
*

Kedua mata itu terbuka perlahan. Ingatan tentang kejadian sebelum dirinya kehilangan kesadaran langsung membuatnya segera terbangun. Pria itu, Adam langsung bangkit dari tidurnya. Ternyata ia berada di dalam ranjang rumah sakit dengan berbagai peralatan yang menempel di tubuhnya. Pandangannya langsung melihat ke sekelilingnya sampai sebuah nama terlintas di otaknya. Mega.

Dengan wajah paniknya, Adam bergegas turun dari ranjang rumah sakit, tidak memperdulikan sebelah tangannya yang sedang digips dan perban full. Pria itu turun dan berjalan menuju pintu keluar dengan tertatih-tatih.

"What are u doing? You should be in bed!" ujar seorang perawat yang melihat Adam sudah berjalan keluar.

Adam tidak memperdulikan perawat itu dan tetap berjalan dengan wajah paniknya. Dalam pikirannya hanya satu nama yang terus terputar dan harus segera ia temukan saat ini juga.

***

Disinilah Adam berada. Setelah membuat beberapa perawat cukup kerepotan, akhirnya Adam berada di sini. Sebuah ruangan yang memperlihatkan seorang wanita terbaring dengan berbagai alat yang menopang hidupnya. Mega. Wanita yang terbaring tak berdaya itu adalah Mega Sanjaya, sepupunya.

Sontak air mata mengalir keluar dari kedua mata Adam. Pria itu sungguh tak menyangka akan melihat Mega dalam kondisi seperti ini. Selama hidupnya, tak pernah terpikir dalam otaknya akan melihat Mega Sanjaya berada dalam kondisi hidup dan mati. Ya, wanita itu dinyatakan koma setelah mengalami kecelakaan besar sebelumnya.

Adam menghampiri tubuh Mega yang masih terbaring koma itu dengan perlahan. Ia tatap wajah cantik yang akan selalu menatapnya penuh permusuhan dalam kondisi sadar. Kini hanya terlihat tidur dengan damai, tak ada tanda-tanda wanita itu akan membuka matanya. Perlahan Adam mendudukkan tubuhnya di samping ranjang Mega. Tangannya meraih tangan mungil sang wanita yang tergeletak tak berdaya di samping tubuhnya.

Perlahan Adam membawa tangan mungil Mega ke depan wajahnya, menciumnya dengan lembut seiring dengan kembali menetesnya air mata di pipinya. Menyesal? Iya! Sedih? Tak dapat digambarkan bagaimana kesedihannya saat ini. Tapi bukankah selama ini Adam adalah musuh bebuyutannya Mega? Kenapa pria itu sampai menangis dan mencium tangan Mega seperti itu?

"Maaf," bisik Adam. Ditatapnya wajah tenang Mega seiring dengan semakin banyaknya air mata yang keluar.

"Maafin aku Mel, maafin aku. Aku emang selalu buat kamu menderita," ucap Adam penuh kesedihan.

"Seharusnya aku nggak pernah deketin kamu lagi, hiks," lanjut Adam terisak.

Adam menangis terisak di samping Mega. Pria itu menyesali keputusannya yang gegabah membawa Mega pergi bersamanya. Ia tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi pada wanita itu, wanita yang dicintainya.

Ya, Adam memang mencintai Mega. Bukan sebagai seorang sepupu, melainkan sebagai seorang wanita. Satu-satunya wanita yang sejak dulu selalu menatapnya penuh benci. Tapi dibalik kebencian itu, Adam tau kalau Mega masihlah gadis kecilnya yang manja. Gadis kecilnya yang periang dan selalu merengek padanya. Hanya karena didikan keras Garendra lah yang merubah sikap gadis itu padanya.

Semenjak mengetahui kebencian Mega padanya karena Garendra yang selalu membandingkan keduanya, Adam memilih menjauh dan menjaga jarak dari Mega. Memberikan kenyamanan untuk gadis itu membencinya. Ia membiarkan Mega membencinya asalkan gadis itu tidak sedih dan menderita karena tekanan dari ayahnya.

Tapi perbuatan Mega akhir-akhir ini benar-benar membuat ketenangan Adam terganggu. Mega berani melakukan pernikahan kontrak hanya agar mengalahkannya dari perebutan kekuasaan perusahaan. Hal itu sangat mengganggu Adam. Ia sangat tau bagaimana karakter Mega. Meskipun ia tau kalau Mega melakukannya hanya sebatas kontrak, ia tetap tidak suka, ia cemburu karena ada pria yang bisa tidur bersama Mega.

Adam melakukan apapun untuk menghancurkan rencana Mega. Termasuk menggeledah dan memeriksa segala celah kemungkinan dari pernikahan kontrak Mega. Sampai akhirnya ia menemukan surat kontrak yang bisa membatalkan semuanya, memisahkan Mega dari pria brengsek yang berani-beraninya menyentuh gadisnya.

Tapi Adam tidak pernah menyangka kalau perbuatannya justru akan menimbulkan dampak seperti ini. Gadis yang selalu diperhatikannya dari jauh kini harus terbaring koma tak berdaya, menunggu entah kapan bisa sadar.

***

Kaivan menatap berita yang sudah keluar seminggu lalu dengan serius. Kecelakaan yang melibatkan Adam Sanjaya masih menjadi hal yang janggal di benak Kaivan. Kenapa kecelakaan itu terjadi pada malam ia mendatangi kediaman Sanjaya? Kenapa di malam itu ia tidak melihat satupun anggota keluarga lain selain Garendra di rumahnya? Kemana orang lain? Dan hal yang masih menjadi pikirannya sampai saat ini adalah kemana Mega istrinya?

Kaivan menatap ponsel yang tergeletak di samping ponselnya. Itu adalah ponsel Mega. Ya, Mega memang meninggalkan ponsel dan semuanya saat pergi dari rumahnya kala itu. Wanita itu menghilang dan tak dapat ia temukan keberadaannya hingga kini. Hal yang membuat kehidupan Kaivan sangat terganggu.

"Halo Dit," ucap Kaivan saat ponselnya bordering.

[Sebagian chapter telah dihapus. Baca kelengkapan ceritanya hanya di ebook yang tersedia di Google Play.
Link pembelian ada di bio profil author.
Yuk baca kelengkapannya sekaligus support author untuk terus berkarya 😊]

My Powerful Wife (COMPLETED)Where stories live. Discover now