4-LIAR

323 34 0
                                    

10 years ago.....

"Nanon...Nanon, Nak. Bangun. Hey, kamu hari ini ada ujian kan? Ayah tidak mau membangunkan lagi loh kalau kamu tidak bangun." Seru pria berkacamata yang tampak sudah bersiap untuk berangkat kerja hari ini karena baru saja mendapat telepon dari Rumah Sakit ada jasad yang harus segera di autopsi. 

Remaja yang sejak tadi di bangunkan akhirnya pun terbangun segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri kemudian setelahnya ia sarapan dan ayahnya lebih dulu berangkat kerja seperti biasa karena kesibukannya sebagai Dokter Forensik yang membuat dirinya tak pernah ada waktu untuk Nanon tetapi sejujurnya Nanon bangga dengan ayahnya itu karena mendidiknya menjadi anak baik walaupun hanya sendirian. 

Nanon kini sudah berada di sekolah mengikuti Ujian untuk kenaikan kelas kemudian setelah pulang sekolah remaja itu dengan giat mengerjakan PR, dan karena anak ini yang sudah lama bertingkah mandiri dirinya sampai bisa memasak sendiri dan juga bisa mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci baju, menyapu, mengepel rumah. 

Tidak begitu banyak teman yang Nanon punya tetapi dirinya cukup dengan seorang remaja laki-laki dan perempuan yang tinggal di dekat rumahnya yaitu Perth dan Film. Nanon cukup dekat dengan kedua anak itu hingga suatu ketika malapetaka datang ke keluarganya. 

Khunakorn Kirdpan ayah Nanon di tangkap karena kasus pembunuhan yang melibatkan dirinya. Terlihat ayahnya tampak murung ketika polisi menangkapnya dan selama kunjungan ke penjara, ayahnya tidak mau bertemu dengan Nanon mungkin pria tersebut tidak sanggup jika berhadapan langsung dengan putranya karena rasa bersalahnya yang mendalam.

Petugas lapas pun menghampiri Nanon sambil tersenyum dan berkata. "Maaf ya, Nak. Ayahmu tak mau bertemu denganmu. Mungkin kamu bisa bertemu dengannya lain kali."

Nanon hanya menundukkan kepala sambil berjalan keluar Lapas namun tiba-tiba petugas Lapas mengejar Nanon sambil berkata. "Nak, ini ada titipan dari ayahmu."

"Dari ayahku? Ayahku dimana?" Tanya Nanon polos kemudian Petugas Lapas itu berkata dengan nada lembut. "Ayahmu hanya memberikan ini padaku katanya itu untukmu. Dia tidak bisa bertemu denganmu untuk sementara waktu. Jadi, saya harap kamu mengerti ya, Nak." Lembutnya sambil mengelus bahu Nanon.

"Baiklah. Terimakasih." Nanon pergi dari sana sendiri menuju rumahnya kemudian ia membuka dokumen itu dan semenjak kejadian itu Perth dan Film di minta oleh orangtuanya untuk tidak menemani Nanon lagi walaupun di sekolah ketiganya masih tetap berteman seperti biasa. 

Nanon terkejut membaca isi dokumen itu disana ternyata ada surat perjanjian tertulis ayahnya dengan seorang jaksa bernama Jirayu La-Ongmanee yang meminta nya menanda tangani surat perjanjian itu dengan menukar status saksi menjadi tersangka. 

Nanon menitikkan airmatanya ia terpukul dengan apa yang terjadi. Ayahnya menukar dirinya menjadi tersangka demi melindungi seseorang dan yang mengancam ayahnya adalah seorang jaksa bernama Jirayu La-Ongmanee. 

"Aku takkan pernah memaafkanmu, Jirayu La-Ongmanee." Cetus Nanon dengan tatapan dendam nya sambil merobek kertas perjanjian yang ayahnya berikan padanya saat di Lapas tadi. 

Beberapa tahun kemudian Nanon lulus menjadi seorang Dokter kemudian dirinya menjadi seorang dokter residen selama 2 tahun di Bangkok sambil melanjutkan pendidikan kedokteran forensik untuk melanjutkan perjuangan mendiang ayahnya yang mendapatkan ketidakadilan selama hidupnya. 

Flashback End

Dan kini ketika Nanon tahu kalau nomor ponsel yang tertera pada ponsel korban terdapat pada Kantor Kejaksaan Bangkok makin lah dirinya senang dengan semua ini. Nanon bisa lebih mudah menghabisi jaksa yang gila kekuasaan itu dan membiarkan ayahnya di hukum mati tanpa ada bukti yang jelas. 

AUTOPSY [FINISHED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang