19-INTIMIDATION

183 21 0
                                    

Nanon sudah bangun lebih dulu sebelum Ohm, Dew dan Drake bangun. Pria lesung pipi itu membuat roti panggang yang di taruh diatas 4 piring yang tersedia di meja makan sekaligus menyiapkan 4 gelas berisi orange juice dan 3 potongan pisang pada mangkuk kecil yang ada disana. 

Setelah selesai mengerjakan semuanya ia duduk di kursi ruang makan menikmati sepiring roti yang ia sediakan beberapa menit setelahnya ketiga pria yang baru bangun itu pun terkejut melihat Nanon yang tampak sudah rapi memakai setelan kemeja dan dasi yang tertempel di badannya sambil menikmati sepiring roti yang ada di hadapannya. 

"Kau bangun jam berapa?" Tanya Ohm sambil menguap kemudian Nanon tersenyum sambil berkata. "Kalian sudah bangun? Sini. Makan pisang nya dulu untuk redakan hangover, aku sudah sediakan sepiring roti untuk kalian. Oh iya, aku tidak bisa lama karena hari ini sampai besok aku seharian kerja di Rumah Sakit mungkin aku tidak bisa ikut mengintai dengan kalian." Jelas Nanon yang dijawab anggukkan kepala oleh ketiganya yang tampak masih muka bantal itu. 

"Kami paham, Dokter Nanon. Kalau ada hal penting akan kami beritahu." Senyum Dew sambil menikmati makanan yang ia kunyah di mulutnya diikuti oleh Ohm dan Drake juga kemudian tak lama Nanon pun bersiap untuk berangkat kerja sambil mengambil jaket dan tas kerjanya dengan berkata. "Aku berangkat."

Setelah Nanon pergi ada seseorang yang memperhatikan Nanon secara seksama membuat dua orang diantara mereka salah fokus lalu salah satunya bertanya. "Kau lihat apa, Ohm?"

"Hah? Oh--tidak melihat apa-apa. Nikmati sarapannya." Jawab Ohm kembali mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya membuat kedua rekan kerja di hadapannya kembali mengunyah makanan juga. 

Kini Dew dan Drake sudah ada di dalam mobil Drake dengan Dew yang bertanya. "Drake, kau merasa tidak sih kalau Kepala Tim dan Dokter Nanon ada hubungan? Soalnya tingkah mereka aneh." 

Drake yang menyalakan mesin mobilnya hanya terkekeh kemudian menjawab. "Sepertinya iya. Tetapi, biarkan lah, Dew. Setidaknya aku sedikit bahagia melihat Ohm banyak senyum saat ini tidak seperti saat di Akademi Kepolisian dulu." 

"Memang Kepala Tim dulu seperti apa?"

"Dingin, jarang senyum, selalu menanggapi segala hal serius. Dia seperti itu sejak menemukan ayahnya terbunuh di rumahnya setelah dia baru saja pulang pelatihan di Akademi." Jelas Drake yang membuat Dew menganggukkan kepala tanda mengerti. 

"Ayahnya terbunuh juga?"

Drake menganggukkan kepala sambil menghela nafas. "Inspektur Tongchai, Kapten Prasert dan Letnan Kraisee mereka bertiga bersahabat sekaligus Tim yang mengurus kasus Pembunuhan Berantai ini. Sejujurnya kasus pembunuhan berantai yang sedang kita selidiki saat ini sudah terjadi 18 tahun yang lalu tetapi pelaku nya belum di tangkap sampai detik ini."

"Ayahnya Kepala Tim siapa?"

"Inspektur Tongchai Chittsawangdee, sebenarnya Ohm itu anak angkatnya. Bukan anak kandungnya tetapi Inspektur Tongchai dan mendiang istrinya mengadopsi dirinya dan mendidiknya hingga menjadi seorang polisi." Jelas Drake yang membuat Dew menganggukkan kepala tanda mengerti. "Lalu ayahnya terbunuh karena apa?"

"Ada seseorang yang menusuknya secara membabi buta di rumahnya hingga Inspektur Tongchai tewas di tempat. Itulah yang membuat Ohm menjadi depresi dan tak mau akrab dengan siapapun karena--keluarga satu-satunya meninggal dunia." 

"Kapten Prasert?"

"Kapten Prasert adalah adik ipar Inspektur Tongchai, ayahnya Perth sepupu Ohm. Dua hari setelah Inspektur Tongchai meninggal dunia. Kapten Prasert juga di bunuh dengan jasad nya yang mengambang di kolam renang rumahnya." Jelas Drake membuat Dew tiba-tiba terkekeh karena ia tak menyangka kalau orang sekelilingnya dalam bahaya termasuk mendiang kekasihnya Tu yang meninggal dunia juga karena di bunuh satu tahun lalu. 

AUTOPSY [FINISHED✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora