11-MURDER

227 20 1
                                    

Terlihat seorang gadis tengah berlari di sebuah gang sempit untuk bersembunyi dari kejaran pria berpakaian hoodie hitam yang membawa kapak untuk membunuhnya. Tak sengaja gadis itu tersandung batu membuat dirinya meringis kesakitan dan tetap kembali berlari dari kejaran pria tak dikenal yang mengejarnya itu. 

Selama beberapa menit dirinya menunggu di sebuah ruang gelap yang ada disana hingga gadis itu tak sadar kalau pria yang mencarinya sudah berada tepat di belakang nya membuat dirinya berusaha bangun dari posisi duduknya dengan memegang ponsel nya yang tersambung ke ponsel seseorang. 

Terlihat Drake tengah memeriksa berkas Kasus Pembunuhan Berantai Wanita yang sedang ia pimpin. Namun, tiba-tiba terdengar suara getaran dari saku celananya yang membuat Drake mau tak mau mengambil ponselnya sambil melihat nama yang tertera disana My Sister Nika. Drake pun tersenyum lalu mengangkat panggilan telepon itu sambil berkata. "Ya, ada apa Nika? Nong Nika? Nong Nika--" Terdengar suara teriakan seorang gadis disana dan juga suara pria yang tampak terkekeh seolah senang melakukan sesuatu pada gadis di hadapannya. "Nong Nika. Nong Nika, Halo?" Tiba-tiba panggilan telepon nya terputus membuat Drake yang berawal memeriksa berkas kasus pun langsung berlari menuju parkiran hingga tak sengaja bertabrakan dengan Ohm dan Dew.

Ohm dan Dew kemudian pun ikut berlari menuju parkiran menyetir mobil masing-masing mengikuti arah gerakan mobil Drake. Terlihat Drake tampak mengebut membawa mobil tersebut hingga dirinya berhenti di sebuah tempat pembuangan sampah mencari-cari kesana kemari dimana adiknya membuat Ohm dan Dew berlari mendekat kearah Drake menghentikan kegiatan yang Drake lakukan. "Jangan halangi aku. Aku harus mencari adikku." Drake tampak frustasi mencari-cari di tumpukan sampah membuat Ohm meghentikan kegiatan itu sambil berkata. "Drake, sadarkan dirimu. Apa yang kau cari sebenarnya?" 

Drake tidak mempedulikan pembicaraan Ohm membuat Dew kini berteriak padanya. "Drake! Sadarkan dirimu! Hey! Bisa kan dengarku, hah?" Drake pun kemudian menghentikan kegiatannya lalu menangis putus asa disana membuat Ohm memeluknya untuk menenangkan temannya. 

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kau menjadi seperti ini? Kau bisa katakan padaku dan Dew." Tanya Ohm hati-hati sambil melepas pelukannya itu kemudian menyentuh kedua bahu Ohm kemudian Drake menjawab. "Adikku. Beberapa menit lalu dia menghubungiku tetapi yang aku dengar hanya teriakan dirinya saja, aku bingung harus cari kemana, Ohm. Kalau pun memang adikku di bunuh aku ingin menemukan jasadnya." Isak Drake membuat Ohm dan Dew menghela nafas kemudian Dew berucap. "Adakah rekaman suara sebelum panggilan berakhir? Aku akan mencoba mencarinya dengan meminta bantuan Divisi Intelejensi." Drake pun memberikan ponsel nya pada Dew kemudian membuka file record disana ada hasil rekaman suara Drake ketika menerima telepon adiknya juga suara seorang pria. 

"Orang yang sama. Orang yang sama ketika membunuh Tu waktu itu." Seru Dew membuat Ohm mengambil ponsel Ohm lalu memperdengarkan suara rekaman tersebut. 

"Brengsek! Pembunuh itu lagi. Kita terlalu lengah selama ini karena sibuk mencari para orang-orang hilang yang menghilang karena menyelidiki kasus ini." Geram Ohm sambil mengepalkan sebelah tangannya kemudian Dew bertanya. "Lalu kita harus bagaimana setelah ini, Kepala Tim? Kita tidak bisa membiarkan pembunuh ini terus menerus berkeliaran kesana kemari." 

"Korban yang sudah terdeteksi itu ada 10 orang selama aku memimpin kasus ini." Tambah Drake yang kini sudah mulai merasa tenang membuat Ohm dan Dew terkejut kemudian Ohm bertanya. "Aku minta data-data semua korban, Drake dari sejak kau memimpin kasus itu. Aku tidak bisa mencari kasus ini sementara waktu karena aku masih dalam masa percobaan 3 bulan akibat skorsing kemarin." Jelas Ohm yang dijawab anggukkan kepala oleh Drake. 

"Aku akan mengirimkan file nya ke e-mail mu, Ohm." Jawab Drake yang dijawab anggukkan kepala oleh Ohm kemudian Dew kembali berkata. "Lalu apa langkah kita selanjutnya, Kepala Tim?"

AUTOPSY [FINISHED✔]Where stories live. Discover now