EPILOG

398 19 0
                                    

3 days before Ohm propose Nanon....

Ohm baru saja tiba di Bandara Suvarnabhumi sekitar 2 jam lalu namun selama hampir 2 jam ia menunggu kedatangan Nanon pria lesung pipi itu sama sekali tidak datang. Tak lama setelahnya Drake dan Dew baru juga tiba di Bandara selesai melakukan pelatihan bersama dengan Ohm, hanya saja keduanya berbeda naik pesawat nya.

"Ohm, kau daritadi menunggu disini?" Tanya Drake yang membuat Ohm menganggukkan kepala kemudian Dew menimpali. "Dia sepertinya menunggu Dokter Nanon."

"Memang daritadi Dokter Nanon belum datang?" Tanya Drake lagi yang dijawab menggelengkan kepala oleh Ohm sambil menghela nafas dan menjawab. "Aku sudah menunggunya selama 2 jam disini tetapi malah kalian yang datang lebih dulu."

"Memang ada perlu apa menunggu nya agar bisa datang ke Bandara, Letnan?" Tanya Dew penasaran.

"Tadinya aku ingin melamarnya disini tetapi tidak jadi. Sepertinya hari ini ia sibuk sekali soalnya aku dapat kabar dari teman nya Bright yang Dokter bedah kalau sudah beberapa bulan ini ia sibuk melakukan autopsi beberapa jasad tak dikenal yang dikirim kepolisian ke Rumah Sakit." Jelas Ohm yang membuat Dew dan Drake mengerti dengan apa yang Ohm jelaskan.

"Bagaimana kalau kami berdua membantumu untuk kali ini?" Ucap Drake yang membuat Ohm berpikir sejenak sambil bertanya. "Kalian mau bantu apa?" Dew dan Drake saling memberi kode untuk membantu rekan kerjanya itu.

Keesokan harinya Ohm membuat beberapa dekorasi di apartemen nya dengan bantuan Dew juga Drake tidak hanya itu pasangan dari keduanya juga ikut membantu. Sesekali Ohm berusaha menghubungi Nanon tampaknya dokter muda itu memang benar-benar sibuk hingga mendekorasi segalanya pun menjadi gagal karena tidak adanya jawaban dari Nanon.

Dua hari setelahnya tanpa Nanon tahu Ohm sudah kembali bekerja di Kantor Kepolisian Pusat Bangkok. Polisi muda itu mencoba menyelesaikan beberapa kasus luar negeri yang sedang ia selidiki saat ini mengenai perdagangan narkotika dan perdagangan manusia ke luar negeri untuk dijadikan seorang pelacur ataupun gigolo.

Bertepatan dengan itu juga Ohm satu Divisi dengan Ployphat istri dari Drake, mantan anggota Tim nya di kasus pembunuhan Berantai Wanita empat tahun lalu. Saat sedang rapat berlangsung sesekali Ohm tidak fokus membuat Ployphat mendekatinya sambil memberikan 1 kaleng kopi kepadanya dengan menepuk bahu Ohm. "Buatmu."

Ohm tersenyum sambil menerima minuman itu lalu membukanya sambil membaca berkas kasus yang ada di hadapannya. Ployphat sebagai rekan kerjanya merasa khawatir kemudian bertanya padanya. "Ohm, kalau kau butuh bantuanku minta tolong saja." Kata wanita itu sambil menyeruput sekaleng kopi yang ia pegang.

"Aku tidak mau merepotkanmu dan Drake terus. Aku ingin melakukannya sendiri, Ploy."

Ployphat tersenyum dengan tanggapan Ohm kemudian ia menepuk bahunya sambil berkata. "Semoga usahamu kali ini tidak gagal. Tetap semangat."

"Terimakasih banyak, Ploy." Katanya yang dijawab anggukkan oleh Ployphat yang kembali duduk di kursi kerjanya sedangkan Ohm berusaha berpikir apa yang ingin ia lakukan untuk memberikan surprise kepada kekasihnya itu walaupun ia tahu Nanon sangat sibuk akhir-akhir ini.

Keesokan harinya Ohm ke Rumah Sakit untuk menemui Neng rekan kerja Nanon. Ia menjelaskan tujuannya datang kemari dan rekan kerja Nanon itu pun paham hingga ia berkata. "Aku akan melakukan sesuatu agar Nanon bisa pergi dari Ruang Autopsi, memang akhir-akhir ini ia sibuk sekali dan sudah hampir sebulan ia tidak pulang ke rumah karena kedatangan beberapa jasad tak dikenal ke Rumah Sakit yang di minta oleh kepolisian." Jelas Neng yang dijawab angggukkan kepala oleh Ohm tanda mengerti.

"Aku mengerti posisi kalian makanya aku tidak pernah menghubunginya, Dokter Sarun."

Neng menganggukkan kepala tanda mengerti sambil menjawab. "Aku akan membantumu kau tenang saja."

AUTOPSY [FINISHED✔]Where stories live. Discover now