27-THE REAL

195 17 0
                                    

"TIDAK! TIDAK! JANGAN! JANGAN!" Teriak seorang pria yang tampak tertidur lelap diatas kasur yang ada di apartemen Nanon membuat pria tinggi yang tengah menyiapkan makan tadi pun meninggalkan makanan tersebut di atas meja lalu menghampirinya sambil mengguncangkan tubuh pria yang tengah teriak dengan kedua mata terpejam itu, "P'Arm. P'Arm...P'Arm, bangun. P'Arm, kau bisa dengar aku? P'Arm.." Tiba-tiba pria yang berteriak tadi pun kini duduk diatas kasur sambil menghapus keringat yang ada pada keningnya. "Sial. Aku mimpi lagi." 

"Apa yang terjadi pada mimpimu? Apakah ini berkaitan dengan dirimu yang di sekap selama beberapa tahun di ruangan sempit itu?" Tanya Dew penasaran membuat pria yang tak lain Letnan Weerayut itu pun menghela nafas sambil menganggukkan kepala. 

"Ya, hampir 3 tahun aku diam disana tidak keluar sama sekali. Menghirup udara segar saja tidak atau makan bergizi saja tidak. Aku benar-benar tersiksa, Dew. Tiap hari aku di perlakukan bagaikan anjing selama disana itu membuatku seperti kehilangan jati diriku." Letnan Weerayut mengusap-usap wajahnya kemudian Dew menyentuh bahu nya dengan menenangkannya. 

"Sekarang lebih baik kau mandi dan makan karena aku menyediakan makanan untukmu. Kemungkinan Dokter Nanon, Drake dan Letnan Pawat akan datang kesini hari ini." Saran Dew yang dijawab anggukkan kepala oleh Letnan Weerayut. 

Tak berapa lama kemudian Nanon sudah tiba di apartemen nya dengan Drake dan Ohm yang ada disana juga. Di balkon tampak Ohm dan Letnan Weerayut tengah berbincang dengan Letnan Weerayut yang menghisap rokok sambil bertanya. "Bagaimana kabarmu, Junior? Ku dengar kau menjadi Kepala Tim sekarang?" 

Ohm hanya terkekeh sambil menganggukkan kepala lalu menjawab. "Kepala Tim, tetapi masa nya sudah habis karena ada seseorang yang ingin membunuhku waktu itu dan aku beruntung bisa selamat dari kejadian itu berkat mendiang Komandan Thanapob." 

Letnan Weerayut mengepulkan asap rokok keatas sambil menganggukkan kepala dan berucap. "Ya, Dew sudah cerita soal itu kepadaku waktu kami di sekap tiga hari lalu di ruangan sempit itu. Membayangkannya saja membuatku merinding setengah mati." 

"Selama 3 tahun kau di sekap disana?" Tanya Ohm yang dijawab menganggukkan kepala oleh Letnan Weerayut sambil menjawab. "Mungkin kau sudah tahu dari Dokter Nanon apa yang terjadi sebenarnya." 

"Tadi aku melihat data dari flashdisk hitam Dokter Jirakit yang Dokter Nanon ambil di tempat gym Dokter Jirakit. Isinya adalah laporan mutasi rekening dan transaksi-transaksi ilegal milik Jenderal Chatchawit dan ketiga temannya termasuk ayahku disana." Ohm menghela nafas membuat Letnan Weerayut merangkul bahunya menenangkan. 

"Sejujurnya sebelum aku menangani kasus pembunuhan ini, aku juga menyelidiki mengenai mutasi rekening milik Jenderal Chatchawit yang bagiku mencurigakan di tambah tempat dimana barang bukti narkoba di singkirkan narkoba yang di musnahkan sama sekali tidak di buang, melainkan di jual kembali. Biasanya transaksi jual beli itu dilakukan setiap jumat malam di Ratree Pub." 

"Apakah ada anggota kepolisian yang terlibat disana selain ayahku dan ketiganya?" Tanya Ohm lagi yang dijawab menggelengkan kepala oleh Letnan Weerayut sambil menjawab. "Selama 2 tahun aku menyelidikinya sendiri. Belum ada yang mencurigakan tetapi aku mencurigai sesuatu." 

"Siapa?" Tanya Ohm lagi. 

"Inspektur Tittipom, kekasih Letnan Tawan." Seru Letnan Weerayut yang membuat Ohm terkejut kemudian dirinya sejenak berpikir lalu menoleh kearah Letnan Weerayut. "Aku tak sengaja menemukan brosur Narest Properties yang tersimpan di meja kerjanya waktu kami ingin menyelidiki soal CCTV yang ada di Kantor Kepolisian Phuket waktu itu. Apakah ini--"

"Tiga hari sebelum Letnan Tawan menghilang Inspektur Tittipom bertemu dengan seseorang di Restoran Seafood yang berlokasi di Hua Hin. Aku menyelidikinya diam-diam dan Letnan Tawan tidak tahu mengenai hal itu makanya aku menyelidikinya sendiri." 

AUTOPSY [FINISHED✔]Where stories live. Discover now