5-MIRROR

323 30 0
                                    

Explicit content // anal sex // oral sex// minor get out from here 🔞

Selama Ohm mendapatkan hukuman skorsing, Nanon kembali bekerja di Rumah Sakit kini pria lesung pipi itu tengah berjalan di koridor Rumah Sakit namun ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang dokter residen perempuan yang dirinya berkata. "Maafkan saya Dokter."

"Oh, tidak apa-apa. Saya baik-baik saja kok." Ramah Nanon membuat Dokter residen wanita itu kini berjalan menuju lobby Rumah Sakit dan disana Nanon melihat Dew berbicara akrab dengan dokter residen itu sambil mengelus puncak kepalanya dan dokter residen itu tersenyum kepada Dew.

Karena Nanon tidak ingin tahu lebih dalam lagi ia pun berjalan kembali menuju Ruang kerjanya dan disana ada Mix yang sedang menaruh jasad di dalam lemari pendingin sambil berkata. "Kau kembali lagi ke Rumah Sakit hari ini?"

Nanon yang sedang berganti baju menggunakan jas warna biru muda untuk autopsi, sarung tangan dan masker pun menganggukkan kepala sambil menjawab. "Ya, kembali dengan kegiatan awal sampai waktu yang tidak bisa di tentukan."

"Memang nya Kepala Tim kasus itu kena skorsing?" Tanya Mix yang kini sedang mencuci tangan di wastafel sementara Nanon sedang melakukan autopsi pada jasad yang ada di hadapannya dengan menganggukkan kepala. "Iya. Dia kena skorsing karena melakukan penggeledahan tanpa surat perintah dan untuk sementara Komandan Thanapob memintaku untuk tidak datang ke kantor polisi dulu sampai aku di butuhkan lagi disana." Jelas Nanon yang dijawab anggukkan kepala oleh Mix yang bersiap untuk pulang karena sudah seharian ini dia belum pulang terlalu sibuk melakukan autopsi.

"Aku pulang, Nanon." Seru Mix yang dijawab anggukkan kepala oleh Nanon yang tengah melakukan tindakan hecting pada bagian tubuh jasad di hadapannya yang sudah selesai ia autopsi kemudian dirinya mengetik kesimpulan dari gambar-gambar yang ia potret tadi mengenai jasad yang ada di hadapannya itu untuk dijadikan satu dokumen dengan dokumen informasi jasad lainnya kemudian setelah selesai ia menaruh jasad itu di lemari pendingin lagi dengan memberikan nomor pada pintu lemari pendingin tersebut.

Nanon pun keluar dari Ruang Autopsi menuju kantin Rumah Sakit untuk membeli makan siang karena sejak pagi dia berangkat. Dirinya sama sekali belum sarapan tanpa di duga ternyata dirinya tak sengaja bertemu dengan Dew yang tampak tengah menunggu seseorang.

Ia pun menyapa Dew sambil berkata. "Letnan Jirawat."

Dew pun menoleh kearah suara kemudian tersenyum sambil menjawab. "Selamat Siang, Dokter Nanon."

"Kau sedang apa disini?" Tanya Nanon berusaha mengakrabkan diri kemudian Dew memegangi tengkuk lehernya sambil menjawab. "Menunggu kekasihku kebetulan dia Dokter residen disini."

Nanon menganggukkan kepala tanda mengerti. "Oh, sedang menunggu kekasihmu."

"Iya. Sebentar lagi dia datang." Seru Dew kemudian tak lama seorang perempuan menghampiri keduanya sambil berkata. "Sayang, sudah menunggu lama?" Tanyanya pada Dew yang dijawab anggukkan kepala sambil tersenyum kemudian Dew menjawab. "Tidak terlalu lama."

Perempuan itu pun kini menoleh kearah Nanon dan menyapanya. "Selamat Siang, Dokter Nanon."

"Selamat siang." Jawab Nanon santai kemudian Dew pun berkata pada Nanon.

"Kami pamit duluan, Dokter Nanon." Dew sambil merangkul bahu kekasihnya itu yang dijawab anggukkan kepala oleh Nanon sambil berkata. "Hati-hati."

Nanon pun berjalan menuju tempat duduk di pojok kantin sambil menunggu pesanan makan siang untuknya hari ini kemudian ia membuka ponselnya mencari-cari artikel berita mengenai kasus dingin yang sudah di tutup tahun lalu. Di portal berita online yang ia baca tak ada artikel yang menerangkan mengenai kasus ini lagi, dirinya hanya menghela nafas lalu kembali memasukkan ponselnya ke saku celana bersamaan dengan itu pesanan makan siang nya datang lalu ia pun menikmati makanan itu.

AUTOPSY [FINISHED✔]Where stories live. Discover now