6-CRUSH

330 31 2
                                    

Dew dengan beberapa teman dan keluarga Tu pun mengikuti upacara pemakaman Tu. Tak lama setelah upacara pemakaman tersebut selesai Ohm dan Nanon datang bersama ke pemakaman tersebut memakai baju serba hitam untuk mengucap berbela sungkawa sambil menyalami ayah Tu yang sejak tadi memegangi bingkai foto putri satu-satunya itu. 

Dew pun berkata kepada mereka berdua. "Sepertinya aku tidak bisa ikut menyelidiki kasus ini dengan kalian hari ini, karena aku tidak tega meninggalkan ayah Tu sendiri disini." Ohm dan Nanon pun tersenyum menganggukkan kepala tanda mengerti dengan Ohm yang berucap. "Kau temani saja ayah kekasihmu kalau dirinya sudah tenang. Kau ikut menyelidiki denganku dan Dokter Nanon, kami paham posisimu saat ini."

"Terimakasih, Kepala Tim." Cetus Dew membuat Ohm tiba-tiba terkekeh dengan ucapannya sambil menepuk bahu anggotanya itu santai lalu saat dirinya dan Nanon hendak pergi dari sana tiba-tiba datang Komandan Thanapob dengan para anggotanya disana juga ada Drake. 

Komandan Thanapob menghampirinya dengan tersenyum santai sambil berkata. "Masih tetap tidak punya malu ya datang kesini? Kalau kau tidak lupa, kau itu sedang di skorsing seharusnya diam di rumah dan menyesali perbuatanmu. Bukan datang ke tempat ini." Pedas Komandan Thanapob kemudian pria paruh baya itu menoleh kearah Nanon sambil berkata. "Ah, ternyata ada Dokter Nanon disini. Apa kabar? Sudah lama kita tidak jumpa." Senyumnya kepada Nanon. 

"Kabar baik, Komandan." Santai Nanon menjawabnya lalu Komandan Thanapob pun pergi begitu saja tetapi sebuah kekehan terdengar dari mulut Ohm yang membuat Komandan Thanapob menoleh kearah Ohm sambil berkata. "Kenapa tertawa? Adakah yang lucu?"

"Tidak ada yang lucu. Aku hanya menertawakan seseorang yang merasa kebal hukum tetapi bertindak seolah-olah paham soal hukum secara keseluruhan." Sarkas Ohm membuat Komandan Thanapob terkekeh dengan ucapan Ohm lalu kembali berkata. "Tidakkah kau diajarkan etika untuk berbicara baik kepada atasanmu?" 

"Diajarkan tetapi sayangnya hanya atasan baik, yang akan ku perlakukan baik dengan semestinya." Santai Ohm kemudian berbalik badan meninggalkan tempat tersebut tetapi sebelum pergi Drake berjalan kearahnya sambil menarik bahu Ohm tetapi lebih dulu Ohm menarik tangan Drake hingga tubuh Drake di banting ke lantai sambil berkata. "Kalau kau tak lupa, aku ini taekwondo sabuk hitam, Drake." Seru Ohm meninggalkan Drake yang masih terlentang merasakan kesakitan di lantai itu sedangkan Ohm dan Nanon sudah keluar dari tempat pemakaman itu. 

Nanon berjalan di belakang Ohm membuat Ohm menarik lengannya lebih tepatnya menggenggam tangan Nanon lalu Nanon melepas genggaman tangan itu sambil berkata. "Kamu--"

"Kenapa? Tidak pernah melihat seseorang membanting tubuh orang lain?" Tanya Ohm sambil tersenyum tanpa dosa membuat Nanon tiba-tiba terkekeh dengan ucapan Ohm lalu menggelengkan kepala sambil tersenyum lalu kembali berucap. "Kau tidak perlu melakukan hal nekat seperti itu. Kasihan, Drake." 

"Aku hanya ingin menunjukkan saja pada Komandan Thanapob kalau aku tidak bisa semudah itu dikalahkan." Bangga Ohm membuat Nanon terkekeh dengan ucapan nya lalu berjalan begitu saja tanpa mempedulikan Ohm. "Hey, tunggu dulu aku belum selesai bicara." 

Kini keduanya tengah berjalan di sebuah Taman Kota berdua sambil menikmati segelas Iced Americano lalu duduk di kursi Taman dengan menikmati semilir angin yang menghembus kearah tubuh mereka. Ohm lebih dulu berucap. "Jasad Tu yang kau autopsi kemarin adakah beberapa hal yang mengganjal?"

"Hanya bentuk perutnya saja yang sedikit membesar padahal aku hanya menduganya ternyata benar mendiang sedang hamil 3 minggu." Senyum Nanon sambil menyeruput segelas Iced Americano yang ada di tangannya. 

"Sudah mau sore lebih baik kita pergi sekarang." 

"Memang kita mau kemana?" Tanya Nanon namun hanya sebuah senyuman yang Ohm layangkan kepada Nanon membuat Nanon mengekori pria tersebut dari arah belakang. 

AUTOPSY [FINISHED✔]Where stories live. Discover now