9-CONFESSION

281 24 2
                                    

Nanon kini sudah berdiri di depan jasad Film yang tampak sudah membiru akibat jerat tali simpul pada lehernya, di tambah lagi di pergelangan tangan kiri nya ia melihat tanda X. Mix sebelum pulang pergantian shift pun menemani Nanon disana sejenak karena Mix tahu rekan kerjanya itu masih tertekan dengan semua ini. 

"Nanon." Panggil Mix yang membuyarkan lamunannya sambil menoleh kearah Mix lalu menjawab. "Ada apa?"

"Kau yakin bisa autopsi jasadnya? Kalau kau tidak kuat biar aku saja yang menggantikan, aku akan meminta P'Earth tidak menjemputku." Tawar Mix merasa khawatir dengan Nanon yang kini tampak linglung lalu Nanon menggelengkan kepala sambil menjawab. "Kau pulang saja, Mix. Aku akan mengautopsi jasadnya Film disini. Kau tak perlu khawatir lebih baik kau pulang, aku tak enak membiarkan P'Earth menunggumu lama." Senyum Nanon berusaha kuat membuat Mix menghela nafas lalu mendekat kearah Nanon dan memeluknya. 

"Kalau ada sesuatu yang ingin di bicarakan, katakan padaku ya." Seru Mix sambil melepas pelukannya lalu Nanon pun tersenyum menganggukkan kepala sambil menjawab. "Aku akan hubungi dirimu saat senggang, kau tenang saja."

"Serius?" Tanya Mix khawatir yang dijawab anggukkan kepala kemudian Mix kembali berkata. "Pokoknya hubungi aku kalau terjadi sesuatu ya." Mix kemudian kembali menutup pintu Ruang Autopsi kini meninggalkan Nanon sendiri bersama dengan jasad Film.

Tiba-tiba saat Nanon baru saja hendak ingin autopsi jasad Film. Ia terkejut dengan bekas luka bakar seperti tersundut rokok di bagian paha dalam nya kemudian ia mendapatkan bekas luka lainnya pada punggung jasad nya Film disana ada bekas luka dalam tusukan pisau. "Siapa yang memperlakukanmu seperti ini, Film." Monolog Nanon sambil terus melakukan autopsi kemudian ia juga mengecek di area bagian sensitif nya terdapat bekas sisa cairan sperma karena berbau amis yang menyengat. 

Dia habis melakukan hubungan badan tak lama sebelum pembunuhan itu terjadi.

Nanon mengambil cotton bud berukuran besar dengan mengambil sampel cairan berbau amis yang ada di area sensitif tubuh Film kemudian ia taruh di dalam tabung vacuitaner. Setelah selesai melakukan autopsi selama kurang lebih satu jam hasil autopsi pun sudah jadi kemudian Nanon keluar dari Ruang Autopsi dan disana ia terkejut dengan keberadaan Ohm dan Dew. "Kalian kenapa disini?" Tanya Nanon bingung tak lama kemudian Drake menghampiri Ohm dan Dew sambil membawakan 4 kaleng minum di dalam kantong plastik putih. "Drake?" Ucap Nanon membuat Drake tersenyum kearahnya.

"Lama tak jumpa, Dokter Nanon." Ramah Drake membuat Nanon menganggukkan kepala kemudian Dokter muda itu pun memberikan hasil autopsi tersebut kepada ketiga anggota polisi yang ada di hadapannya. "Aku baru saja selesai melakukan autopsi jasadnya Film. Ada temuan yang aku dapatkan dari hasil autopsinya. Di bagian paha dalam nya terdapat luka bekas sundutan rokok kalian bisa lihat hasil foto yang aku ambil satu jam yang lalu, dan ini bagian punggungnya ada bekas luka dalam tusukan pisau yang sepertinya di tusuk berkali-kali karena bagian organ dalam nya sampai robek. Tadi aku melakukan rontgen dan hasil dari rontgen itu mengatakan karena luka tusuk itu terlalu dalam sampai menggores organ lever dan organ lambung juga." Jelas Nanon menjelaskan secara terperinci hasil autopsi dan beberapa hasil pemeriksaan lainnya kemudian Ohm tiba-tiba pergi meninggalkan mereka membuat yang lainnya merasa bingung dengan tingkah Ohm. 

"Biar aku yang mengejarnya. Kau tunggu sini saja, Drake." Seru Dew yang dijawab anggukkan kepala oleh Drake kemudian Drake berucap. "Ada apa dengan Ohm? Dia aneh sekali." 

Nanon sejenak memperhatikan tingkah Ohm tadi ketika dirinya tiba-tiba terdiam waktu Nanon menjelaskan secara terperinci mengenai luka-luka lain yang ada pada jasad Film. Drake kemudian menyadarkan lamunan Nanon lalu memberikan semua hasil autopsi tersebut kepada Drake walaupun dengan hati yang mengganjal.

AUTOPSY [FINISHED✔]Where stories live. Discover now