25-SURPRISE

205 21 4
                                    

Nanon yang baru saja kembali ke Ruang Autopsi pun terkejut dengan keberadaan Bright disana yang tampak membuka sebuah kotak putih yang ada di ruang arsip di dalam ruang kerjanya Nanon. "Bright, kau sedang apa disini?" Tanya Nanon merasa bingung.

"Bisa bantu aku bawa kotak ini ke depan?" Seru Bright yang dijawab anggukkan kepala oleh Nanon kemudian keduanya bekerjasama membawa kotak putih itu ke depan ruang arsip perlahan mereka membukanya dan terbatuk-batuk dengan aroma bau busuk yang menyengat dari dalam kotak tersebut membuat keduanya sempat terbatuk-batuk.

"Shit! Bau nya menyengat sekali, Nanon. Uhuk--Huekk--" Bright terbatuk-batuk dan mual sedangkan Nanon langsung mengambil 2 pasang handscoon dan 2 masker yang satunya ia berikan pada Bright sambil berkata. "Kita angkat jasad ini ke lemari pendingin." Bright menganggukkan kepala kemudian keduanya membawa jasad itu dan memasukkan nya kembali ke lemari pendingin yang sudah di beri nomor 202 tadi. 

Setelah selesai keduanya membuang handscoon serta masker dan mencuci tangan bergantian di wastafel yang ada di ruangan itu. Bright pun berkata. "Jasad perawat itu baru di temukan kemarin kan, Nanon?"

Nanon menganggukkan kepala sambil menjawab. "Jasadnya cepat sekali mengalami dekomposisi padahal baru terhitung 2 hari dengan hari ini. Aku sudah tuang cairan formalin kemarin soalnya keluarga korban belum ada yang menjenguknya, Bright." 

"Kau sudah hubungi bagian pendaftaran atau UGD? Siapa tahu kau ada informasi disana." Usul Bright kemudian membuat Nanon menggelengkan kepala sambil menjawab. "Biasanya Fourth suka kesini memberikan data korban-korban kecelakaan atau korban pasca operasi. Tapi untuk hari ini dia tidak datang kesini." 

"Coba aku telepon dulu bagian Pendaftaran siapa tahu ada yang beri informasi." Seru Bright berjalan menuju meja kerja Nanon yang disana ada telepon yang tersambung ke beberapa nomor ruangan yang ada di Rumah Sakit Bangkok ini. "Halo. Ini saya dengan Dokter Bright. Saya mau tanya hari ini Fourth masuk? Oh, sedang cuti. Dengan siapa saya bicara? Nathalia? Okay, saya mau minta bantuan tolong cari data arsip karyawan magang atas nama Sunstra Kanawut nanti kau antar ke Ruang Autopsi. Iya, Terimakasih." Bright langsung menutup sambungan teleponnya membuat Nanon menoleh padanya.

"Apa katanya?"

"Nanti dia antar data arsip nya kesini. Btw, kau baik-baik saja kan? Dokter Tanawat tidak melakukan sesuatu kepadamu kan, Nanon? Soalnya tadi pria berpakaian hitam itu main masuk begitu saja lalu menarikmu keluar dari sini." Khawatir Bright yang dijawab menggelengkan kepala sambil tersenyum kearah temannya.

"Kau tidak perlu khawatir. Aku baik-baik saja, Bright."

"Yasudah. Aku harus kembali ke ruangan bedah masih ada jam operasi hari ini. Aku tinggal tak apa-apa kan?" Tanya Bright memastikan yang dijawab anggukkan kepala oleh Nanon hingga dokter bedah itu keluar dari ruang autopsi meninggalkan Nanon yang terduduk di kursi kerjanya sambil menempelkan kepalanya pada kursi kerjanya dengan memijit-mijit pelipisnya. 

Setidaknya ia bersyukur selamat untuk kedua kalinya dari Dokter psikopat itu kemudian dirinya berjalan menuju lemari pendingin membuka pintu nomor 202 yang berisi jasad yang diketahui perawat magang di Ruang Bedah itu dengan Nanon bermonolog. "Kasihan sekali kau, Nona Sunstra harusnya kau masih hidup sekarang bukan berakhir disini." Nanon menundukkan kepala sambil kembali menutup pintu lemari pendingin tadi dan tak lama datang seorang wanita yang berkata. "Permisi."

"Ya?" Nanon sambil menghampiri wanita itu yang tersenyum ramah kepadanya memberikan sebuah dokumen padanya. "Maaf, mengganggu Dokter tadi Dokter Bright menghubungiku katanya kau membutuhkan data ini." 

Nanon menganggukkan kepala sambil tersenyum dan menjawab. "Iya. Terimakasih banyak sudah mengantarkannya."

"Sama-sama, Dok. Saya permisi." Katanya pergi kemudian kini meninggalkan Nanon sendiri di ruangan itu yang sedang mengecek dokumen itu secara seksama sambil memindahkan nya ke dalam komputer untuk data laporan autopsi yang besok akan ia serahkan kepada Drake dan Dew untuk dikaji ulang sekaligus mencari tahu soal keluarga korban tersebut. 

AUTOPSY [FINISHED✔]Where stories live. Discover now