8-THE BOOK

250 25 1
                                    

Nanon yang baru saja pulang diantar oleh Ohm sampai apartemennya pun mendadak tersenyum mengingat kejadian pelukan mereka tadi saat di trotoar. Baru saja dirinya tiba di apartemen dirinya di kejutkan dengan sebuah kotak yang tergeletak di depan pintu apartemennya, ia pun mengambil kotak tersebut sambil membuka pintu apartemennya lalu segera masuk ke dalam. 

Karena rasa penasaran nya Nanon membuka kotak tersebut dan dirinya terkejut sambil tersenyum ketika membukanya ada sebuah buku di dalam nya. Buku tentang kriminal seri terbaru yang beberapa bulan ini Nanon pesan tetapi Nanon tidak kunjung mendapatkannya kemudian terdengar suara ketukan pintu lalu ia membukanya. 

Nanon terkejut dengan keberadaan pria di hadapannya sambil tersenyum lalu berkata. "Mark!" Teriak Nanon lalu memeluk pria di depannya itu sambil tersenyum lalu kembali berucap. "Ayo, masuk ke dalam." 

Nanon sambil merangkul bahu temannya itu kemudian mempersilakan temannya untuk duduk di sofa Ruang Tamu dengan bertanya. "Kau mau minum apa? Biar aku buatkan." Pria itu hanya tersenyum sambil menjawab. "Apa saja yang ada disini."

Nanon pun menyuguhkan segelas minuman dan sekotak cemilan kepada temannya itu sambil berkata. "Dimakan Mark."

"Iya, Nanon. Terimakasih. Kau disini tinggal sendiri?" 

Nanon menganggukkan kepala sambil tersenyum lalu menjawab. "Kau tahu kan aku tidak begitu suka tinggal bersama dengan seseorang? Makanya aku tinggal sendiri." Seru Nanon sambil mencoba cemilan yang ada di hadapannya juga membuka kriminal yang Nanon baca.

"Kau baca apa? Seperti buku baru. Kau baru membelinya?" Tanya Mark yang dijawab menggelengkan kepala kemudian menjawab. "Ada seseorang yang memberikanku sebuah kotak tadi ditaruh di depan pintu apartemen. Saat di buka malah buku seri kriminal baru yang aku baca." Cetus Nanon kemudian Mark reflek mengambil buku itu dari Nanon lalu memaksanya dengan merobek-robek buku itu membuat Nanon berkata. "Mark, apa yang kau lakukan!"

Mark semakin merobek-robek buku itu menjadi kecil hingga menyisakan sampul buku itu dan saat dirinya mengambil gunting lalu membuka sampul itu Nanon terkejut. Di dalam buku itu ada sebuah chip dengan lampu kecil merah berkedip. "Ada seseorang yang mengawasimu. Kapan kau mendapatkan buku ini?" Tanya Mark lagi.

"Aku baru saja tiba di apartemen setengah jam yang lalu dan menemukan kotak berisi buku ini di depan pintu apartemenku." Jawab Nanon santai membuat Mark menghela nafas panjang sambil berkata. "Kalau ada siapapun yang memberimu hadiah atau apapun, jangan kau terima. Sudah banyak kasus pembunuhan akibat pengiriman buku tak dikenal di setiap pelosok kota." Jelas Mark yang membuat Nanon terkejut dengan perkataan temannya yang ternyata seorang polisi itu. 

"Pembunuhan? Tetapi aku belum pernah mendengar kasus ini sebelumnya selain kasus pembunuhan berantai wanita." Seru Nanon yang membuat Mark menggelengkan kepala sambil kembali berucap. "Kasus ini tidak terdeteksi karena hanya terjadi di kota kecil dan desa-desa yang ada di Hua Hin saja. Sudah hampir 1,5 tahun kasus ini belum terpecahkan rata-rata korban yang mendapatkannya adalah seorang bibliofilia atau orang-orang yang sedang membaca buku. Sudah ada 16 korban yang terdeteksi di Hua Hin, ciri-ciri korban nya hampir sama dengan korban kasus pembunuhan berantai wanita. Yang membedakan adalah pola penghilangan jejak nya."

"Pola penghilangan jejak? Maksudnya?"

"Kau akan terkejut kalau aku mengatakannya. Korban di bacok pada area leher dalam kondisi hampir putus lalu sebelah tangannya di patahkan serta di lingkarkan pada lehernya." Jelas Mark membuat Nanon terkejut dengan perkataan Mark membuat kedua kakinya mendadak lemas kemudian Nanon kembali bertanya. "Lalu korban-korbannya apakah rata-rata seorang wanita?"

Mark menggelengkan kepala sambil berucap. "Tidak selalu wanita tetapi lebih banyak remaja usia kisaran 12-15 tahun yang memang suka membaca buku-buku kriminal seperti yang kau baca." 

AUTOPSY [FINISHED✔]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin