21-CLICHE

173 21 0
                                    

Drake yang baru saja pulang dari pemakaman Komandan Thanapob kini dirinya sudah kembali ke apartemen sambil memarkirkan mobilnya lalu ia keluar dari mobil. Dirinya terkejut ketika melihat seorang pria paruh baya duduk di kursi lobby apartemen sambil berkata. "Drake." 

Drake pun menoleh kearah pria itu yang berawal tatapannya biasa saja menjadi tatapan penuh kebencian lalu mengajak pria tersebut ke Cafe yang ada di apartemennya. Keduanya duduk berhadapan tanpa berbicara satu sama lain namun tiba-tiba datang seorang wanita yang ikut duduk di sebelah pria yang ada di hadapan Drake yang sejujurnya membuat Drake muak dengan pemandangan di hadapannya. "Jadi, kedatangan kalian kali ini apa? Kalau datang hanya untuk meminta bantuan setelah itu pergi lebih baik tak usah bertemu denganku." Dingin Drake sambil menikmati secangkir capuccino hangat yang ia pegang.

"Maafkan ayah selalu merepotkanmu."

"Tak usah menyebut dirimu ayah. Terdengar menjijikkan di telingaku." To the point Drake masih menikmati secangkir capuccino yang ia pegang. Sejujurnya pria di hadapannya itu merasa sakit hati dengan perlakuan Drake kepadanya namun karena dirinya memang membutuhkan putranya itu. 

Ia pun langsung menetapkan tujuannya mendatangi putranya itu. "Ayah butuh uang untuk operasi pengangkatan rahim adik kamu." Drake tiba-tiba terkekeh kemudian menatap sinis kearah pria di hadapannya sambil menaruh secangkir capuccino tadi ke atas meja tempat dirinya tengah duduk saat ini.

"Huft~ sudah kuduga kau kesini karena ada hal yang tidak penting-penting banget harus aku urus. Kenapa kau tidak minta saja dengan pelacur ini?" Seru Drake sambil menunjuk wanita yang duduk di sebelah ayahnya yang membuat pria itu berkata. "Jaga bicaramu. Walau bagaimanapun dia tetap ibu kamu."

"Aku tidak pernah merasa punya orangtua. Orangtuaku sudah mati sesuai kesepakatan kita dulu kan? Kau bercerai dengan mantan istrimu dan meninggalkan aku dan Kannika hingga kami susah payah hidup berdua!" Emosi Drake sambil sejenak menundukkan kepalanya ia kembali menatap pasangan yang ada di hadapannya sambil berucap. "Sekarang kau datang kesini meminta bantuan kepadaku agar aku menolong anak dari pelacur ini? Seandainya Kannika masih hidup, aku lebih baik mengurus Kannika dan membiayainya sampai sukses daripada harus membantu orangtua yang membuang kedua anaknya demi memilih keegoisannya sendiri. Aku tidak mau membantunya dan aku juga tidak peduli anak kesayanganmu itu mati." Final Drake lalu segera bangun dari posisi duduknya tadi berjalan menuju kasir membayar minuman yang ia pesan dan segera pergi masuk ke apartemennya. Kedua pasangan paruh baya tadi hanya menangis mendengar ucapan Drake.

Sesampainya di apartemen Drake mengeluarkan sebotol whiskey dari lemari bar yang ada pada apartemennya sambil menuangkan es ke dalam gelas diikuti menuang whiskey juga. Sepanjang ia hidup baru kali ini dirinya tidak bisa menahan diri karena Drake sudah merasa ayahnya sudah keterlaluan kali ini. 

Tiba-tiba ia menangis terisak ketika menikmati segelas whiskey kemudian ia melempar segelas whiskey itu ke dinding dan berteriak-teriak kesetanan hingga menangis sambil tertidur di lantai apartemen nya. 

Keesokan harinya Drake terbangun ketika ada bunyi ketukan pintu pada apartemennya lalu ia segera membuka pintu apartemennya ternyata disana ada Ohm, Nanon dan Dew yang menghampirinya. Ketiganya terkejut dengan kondisi apartemen Drake yang berantakan membuat Nanon mengambil sapu kemudian menyapu pecahan kaca dari gelas yang Drake lempar ke dinding tadi malam. 

Dew juga mengambil baju seragam kepolisian Drake yang berserakan di lantai yang kemudian di taruh ke dalam mesin cuci yang ada pada ruang cuci apartemen nya Drake. Sementara Ohm membereskan bantal-bantal sofa lalu mengepel lantai bekas cairan whiskey yang ada disana. Nanon mencuci piring kotor yang ada di wastafel.

Setelah ketiga selesai mengerjakannya kini duduk di samping Drake yang masih berantakan penampilannya karena dirinya mabuk serta melakukan hal bodoh di rumahnya. Ohm mendekati Drake yang hendak meminum sekaleng bir tetapi Ohm mencegahnya sambil berkata. "Ada apa denganmu? Apakah orangtuamu datang mengunjungimu sehingga membuat kau seperti ini."

AUTOPSY [FINISHED✔]Where stories live. Discover now