Chapter 36. Ada Hati yang Termanis dan Penuh Cinta (BACA DULUAN CHAPTER 48)

7.1K 947 172
                                    

CHAPTER 49-50 POV PRAMANA udah update juga ya di karyakarsa. POV Pramana hanya bisa dibaca di karyakarsa.

Sebenernya belum saatnya aku post chapter ini, habis komennya belum 100. Cuma karena aku mau ngasih tahu CHAPTER 48 UDAH POST DI KARYAKARSA jadinya aku update aja.

Buat pasukan baca duluan, atau pasukan baca duluan khusus part semriwing wkwk Chapter 48 ini special part, ya. Seperti biasa kalau special part kontennya dewasa. Jadi buat orang dewasa. Aku nggak akan update bagian mature content-nya sama sekali di Wattpad. Chapter 48 nanti isinya bakal tetep aman buat pembaca wattpad.

Langsung cuz di KK. Cuma satu part tapi panjang. Selamat bergemes-gemes sama Inggrid dan Pramintul.

Oh iya...
Next kalau nggak 100 komen, misal aku mau pengumuman, aku langsung pengumuman di bab baru tanpa update cerita nggak apa-apa, ya? Hehe... kalau menurutmu itu nyebelin, makanya... komen dong. Jangan ngandelin beberapa orang aja. Aku update chapter 37 kalau 500 votes, 100 komen, ya.

 Aku update chapter 37 kalau 500 votes, 100 komen, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chapter 36

Ada Hati yang Termanis dan Penuh Cinta


"You slept with him?" tanyanya, hati-hati.

Aku belum jawab, dia udah menambahi, "Ya... ya... bukan urusanku," katanya.

"Kan udah kubilang... aku nggak akan menukar harga diriku dengan apapun selain cinta," kataku, mencicit. Sesuatu mengganjal tenggorokanku saat mengatakannya. "He's trying, but—

"He's trying?" Pramana menyambar. Nadanya kayak dia nggak terima Gandhi melakukan itu.

Aku menatapnya dengan alis menyatu di tengah. "You're also trying," kataku, kalian sama aja.

"Hey... ini bukan saat yang tepat buat ngebanding-bandingin aku sama dia," kelitnya. "You said no, I stopped. Did he stop when you said no?"

He didn't.

"Nggrid...?"

"Yang penting nothing happened," tandasku. "Aku nggak mau membicarakannya, tapi nggak ada yang terjadi. Aku bisa jaga diri. Okay?"

"Kalau dia coba-coba kurang ajar sama kamu, aku bakal...."

Aku menunggu.

"Kamu nggak nanya aku bakal apa?" tanya Pram. "Harusnya pas aku geram sambil bilang gitu, kamu nanya, kamu bakal apa? Memangnya kamu siapa? Gitu, kan?"

Bibirku terlipat menahan tawa. "Kamu bakal apa? Memangnya kamu siapa?" tanyaku, nurutin maunya.

"Aku bakal samperin dia. Aku bakal ingetin... kalau dia kurang ajar sama kamu sekali lagi, aku bakal ngaduin dia ke manajemen Lanoste. Aku punya banyak temen di sana. Dia bisa langsung dipecat dan di-blacklist di mana-mana."

Factory RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang