Chapter 55. Defenseless (BACA EXTRA CHAPTER 2 DI KARYAKARSA)

3.8K 389 47
                                    

Extra Part 2 udah ada di karyakarsa ya

Extra Part 2 udah ada di karyakarsa ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komen dulu ah.
Kalau gak komen gak aku lanjut nih 😏

FREE PALESTINE 🇵🇸🇵🇸🇵🇸

FREE PALESTINE 🇵🇸🇵🇸🇵🇸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chapter 55

Defenseless

INGGRID

Nggak mempedulikan sekitar, dia merangsek. Merenggut pinggangku dan menekanku ke pintu. Hawa panas serta merta melingkupiku, menceluskan jantungku. Napasku sontak tertahan. Kepalaku mendongak karena tangan Pramana menekan tulang selangka dan dua jarinya dengan tepat menemukan nadi di leherku yang berdenyut. Dia bernapas di celah rongga mulutku. Membayangi bibirku.

Aku tahu dia pasti langsung akan jumping to conclussion.

"Pram...," aku sempat mencicit sebelum telapak tangan Pramana tadi meraba ketat ke atas dan mengatupkan rahangku. Membuat ludahku begitu sulit kutelan. Ibu jarinya mengusap daging bibirku dengan cara yang amat sensual, kemudian menyelusup di antara gigiku dan membuat celah lebih lebar. Saat ibu jari itu dikeluarkannya, salivaku yang melumurinya membasahi bibir dan daguku. Fokus mata Pramana ada di sana, napasnya memberat berlumur hasrat. Dia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat, lalu melepaskannya perlahan. Aku sedang meringis membayangkan betapa sakit bibirnya sewaktu tahu-tahu bibir itu sudah mencaplok mulutku.

"Pram...!" Berhasil berkelit, aku menghardik lebih keras. "Kita di luar. Tetanggaku bisa lihat!"

"Oh... sorry, Nggrid...," ucapnya. "Ayo, kita ciuman di dalam."

"Heh!"

"Whaaat?" protesnya. "Maumu apa?"

"Mauku sebaiknya kamu pulang. Ini udah malam, Pram...."

"Well you have to learn... you don't always get what you want. Dan setelah kamu ngomong 'unless this is it' kamu ngusir aku dari rumahmu? What are you trying to do? Playing with my feeling? Nggak. Aku nggak mau. Bisa-bisa ntar malem aku nggak bisa tidur. Lagipula, aku basah kuyup begini. Masa kamu tega? Minggir. Biar kubuka pintunya-"

Factory RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang