CHAPTER 2 ; It is the tea

121K 9.2K 42
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

CHAPTER 2 : It is the tea.

Teh hijau dari kerajaan bagian timur memang memiliki teknik spesial untuk diseduh. Dan Catherine rasa semua orang di manor ini tidak ada yang mengetahuinya karena itu ia tidak ingin banyak curiga.

"Besok aku akan pergi ke istana untuk menemui Raja" ucap Catherine meskipun gadis itu tahu bahwa Edward sudah mengetahuinya dari Simon.

Edward mengangguk.

-Catherine memang tidak berharap banyak akan jawaban pria itu.

Keheningan kembali memenuhi ruangan bersamaan dengan mereka menghabiskan teh hijaunya.

Gadis yang sebentar lagi menginjak usia dewasa itu menatap Edward penasaran.

Ia tak sengaja mendengar perkataan Abigail tadi.

'Apa Edward sedang sakit?'

'Haruskah kutanyakan?'

Jikapun Catherine memberabikan dirinya untuk bertanya, Edward belum tentu akan menjawabnya.

Karena pada akhirnya Catherine pun tidak nyaman dengan keheningan yang semakin lama semakin canggung ini, maka gadis itu memberanikan diri untuk kembali mengeluarkan suara.

"Apa anda baik-baik saja?"

Edward yang telah menghabiskan tehnya hanya membalas dengan tatapan.

"Aku tidak sengaja mendengar perbincanganmu dengan Prajurit Nawson" lanjut Catherine.

Hening sesaat sebelum akhirnya Edward bersuara.

"Hanya memikirkan beberapa hal"

Catherine menatap wajah Edward dengan seksama hingga mencapai kesimpulan bahwa lelaki itu mengalami insomnia.

Teh hijau dan sedikit kantung mata di wajah yang selalu terlihat bugar. Catherine tidak bisa menebak hal lain selain Insomnia.

Tidak ingin Edward merasa tak nyaman jika Catherine bertanya lebih detail, akhirnya gadis itu memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

"Kalau begitu aku akan kembali ke kamarku, selamat tidur Duke"

***

Klak klak klak....

Kereta kuda berjalan dengan kecepatan normal ditemani dengan udara sejuk di pagi hari.

Catherine, sosok didalam kereta kuda itu terpaku pada seorang pria yang duduk dihadapannya.

'Apa yang pria itu lakukan disini?!'

"Apa aku membuatmu tidak nyaman?"

Sontak saja Catherine terhentak.

DREAM [END]Where stories live. Discover now