CHAPTER 12 ; Loved by everyone

81.9K 8.3K 60
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

CHAPTER 12 ; Loved by everyone

Sudah 3 hari semenjak keberangkatan para prajurit yang dipimpin Edward.

Dan pagi ini, pembawa berita dari pasukan pun telah kembali membawa kabar luar biasa baik.

Mereka menang.

Para tawanan sebanyak lebih dari 100 orang tengah dalam perjalanan.

Catherine dan seluruh keluarga kerajaan lain yang berada di aula pun tak menyembunyikan rasa lega mereka.

"Apa Pangeran Theodore baik-baik saja?" tanya Ruby.

Theodore selaku pangeran kedua memang termasuk dalam pasukan, sedangkan sang Putra Mahkota berada di istana bersama mereka, sesuai peraturan kerajaan.

Bila diumpamakan, Theodore adalah pedang kerajaan yang melindungi mereka sedangkan William merupakan jantung yang menjaga mereka tetap hidup dari dalam.

"Pangeran Theodore baik-baik saja dan sedang dalam perjalannya membawa para tawanan, Yang Mulia"

"Bagaimana dengan Duke Emeric?" Tanya Catherine.

"Duke Emeric juga baik-baik saja, Yang Mulia. Beliau masih berada di wilayah selatan untuk menelusuri tkp lebih lanjut"

Catherine menghembuskan nafasnya lega.

"Beliau juga menitipkan pesan untuk anda, Duke berkata bahwa beliau akan menepati janjinya dan segera kembali"

Mendengar hal itu Catherine tersenyum. Edward baik-baik saja.

Sementara disisi lain, William yang duduk di sebelah sang ayah terkekeh.

"Tentu saja Duke Emeric pasti kembali, lelaki itu tak akan mau meninggalkan calon istrinya sendiri disini"

Diikuti dengan godaan-godaan halus dari keluarga kerajaan lain, Catherine hanya tersenyum sungkan.

Sedangkan disisi lain, sang Raja menatap Catherine dengan tatapan rumit, penguasa Eudonia itu tahu betul bahwa saat ini gadis yang sudah ia anggap anaknya sendiri itu berusaha menghindari tatapannya.

***

Setelah mendengar bahwa rakyat tengah mengadakan pesta di alun-alun kota, Catherine pun memutuskan untuk ikut serta.

"Pesta rakyat akan lebih meriah saat menyambut pasukan nanti, Putri" jelas Siana yang selalu sigap berada disebelahnya. Tak lupa juga dengan Lady Darwin dan 2 pengawal lainnya yang selalu siaga di belakang Catherine.

Meskipun sudah tinggal di Eudonia selama hampir 2 tahun, namun Catherine jarang sekali mengunjungi alun-alun di pusat kerajaan. Karena itu Catherine tak henti memandang sekelilingnya.

Setelah menikmati pemandangan dari pusat alun-alun yang ditandai dengan air mancur besar, kini Catherine melangkahkan kakinya kesalah satu jalanan.

Disana dipenuhi dengan kios kios makanan di bagian kanan kiri jalan, tak jarang pula Catherine mendengar sang pedagang berteriak bahwa dagangannya kini dalam harga spesial dengan potongan 30 sampai 50 persen.

"Nona cantikk!! Kemarilah!! Cobalah makanan ini!"

Merasa terpanggil, Catherine pun mendekat kearah pedagang bertubuh gembal yang menjual makanan ringan.

"Eyy nona anda tidak terlihat berasal dari Eudonia, apakah anda turis?" tanya sang pedagang.

Catherine menjawabnya dengan anggukan dan senyuman ramah. Ya, anggap sajalah dia turis.

"Wohooo, darimana anda berasal nona cantik?"

"Berdinth"

Terkejut, pedagang itu menepuk tangannya dengan keras hingga menarik perhatian beberapa pedagang dan pengunjung lain di daerah sana.

"Eyyy!!! Berdinth!! Anda tahu Putri Catherine? Tunangan Sang Duke Monster Utara!!"

Mendengar ucapan tersebut, pedagang wanita disebelahnya yang baru saja selesai melayani pelanggan pun ikut menimbrung dan menghampiri Catherine.

"Astaga anda orang Berdinth nona?"

Tak jauh berbeda dengan pedagang lelaki tadi, wanita dihadapannya pun menunjukan wajah bahagia.

"Jika anda bertemu Putri Catherine tolong sampaikan rasa terimakasih kami, nona. Kami, rakyat Eudonia sangat bersyukur memiliki Putri Catherine."

"Ya!! Rakyat Utara yang berhati dingin itu terlalu beruntung memiliki Putri Catherine sebagai calon Duchess mereka! Aku iri. Iri!!" tanggap sang pedagang lain yang diikuti sahutan beberapa pengunjung lain.

Hati lembut Catherine pun tersentuh, Tak menyangka bahwa yang ia kira hanyalah bantuan kecil untuk Eudonia di apresiasi sebesar ini.

"Yang Mulia, maaf mengganggu, namun Yang Mulia Raja memperingatkan untuk tidak terlalu lama berada di alun-alun kota"

Catherine pun menoleh kearah Lady Darwin yang kini tepat berada di belakangnya. Beberapa saat lalu, Catherine memang meminta ketiga pengawal itu untuk menjaganya dari jauh saja.

Sedangkan disisi lain, para rakyat yang mendengar panggilan yang disematkan untuk gadis dihadapan mereka membulatkan matanya. Ditambah lagi saat melihat seragam prajurit Emeric yang dikenakan ketiga pengawal yang baru saja datang, mereka terkejut bukan main.

"Putri Catherine!!!"

Pekikan tersebut sukses menarik perhatian hampir seluruh orang yang berada di jalanan.

"Putri Catherine! Saya penggemar anda!"

"Putri!!"

"Putri Catherine? Putri!! Putri kami cinta anda!!"

"Putri ambil ini dengan gratis!!"

"Putri anda adalah Dewi!!"

Sorak-sorakan pun mulai semakin ramai, dan orang-orang berbondong mendekat kearah Catherine.

Lady Darwin yang menyadari bahwa situasi semakin tidak kondusif pun memanggil prajurit prajurit yang bertugas di alun-alun untuk membuat barikade untuk Catherine.

Dengan cepat dan sigap, mereka pun membuat barisan mengelilingi Catherine agar gadis tersebut tak tersentuh oleh para rakyat yang kini semakin ramai.

Para rakyat berteriak menyambut kemunculan Catherine untuk pertama kali di publik. Beberapa dari mereka yang merupakan penggemar kelas berat pun kini tengah berkaca-kaca tidak percaya bahwa idolanya berada tepat dihadapan mereka.

"Putri, kita harus kembali sekarang."

Tak ingin membantah dan melihat situasi yang mulai diluar kendali, Catherine pun menurut pada Lady Darwin.

"Tolong jangan saling mendorong, jangan sampai ada yang terluka" ucap Catherine pada kerumunan.

Bak anak ayam, para kerumunan itu saling berteriak menyampaikan pesan Catherine pada orang-orang yang berada dibelakang yang kemungkinan tak mendengar ucapan Catherine.

"Beri jalan untuk Tuan Putri!"

Dan dengan itu, Catherine dapat kembali ke keretanya dengan aman.

Bahkan setelah Lady Darwin berteriak seperti itu, para rakyat pun tak mau kalah membuat barikade.

Sebelum benar-benar memasuki kereta, Cathernie berbalik dan menatap para rakyat yang masih berkumpul.

"Terimakasih telah menerimaku dengan baik, aku juga mencintai kalian"

***
TBC

Published, 20-06-2023

DREAM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang