CHAPTER 46 ; Chain around his neck

65.6K 7K 528
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

.

.

.

CHAPTER 46 ; Chain around his neck

Berbeda dengan hari biasanya, Catherine dan Edward yang biasa memakan sarapan mereka hanya berdua didalam kamar, kini mereka tampak serasi di ruang makan.

Ruang makan yang terasa begitu asri dimana bagian kanannya merupakan dinding kaca yang langsung menyuguhkan kebun kebanggan yang dirawat Catherine sepenuh hati itu kini terasa hening seketika saat entah bagaimana Keira terjatuh di dekat tempat duduk Catherine berada dengan sup bening yang kini sudah berceceran dimana-mana.

"Keira!" pekik Ryoto.

Siap untuk masuk kedalam drama yang lawan mainnya buat, Catherine hanya menunjukan ekspresi terkejut.

Wanita itu sedikit banyak sudah menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dan benar saja, detik selanjutnya, seseorang memutar kursi Catherine untuk mengarah padanya.

Dengan posisi Edward yang berlutut di lantai, lelaki itu meletakkan kedua kaki Catherine diatas paha pria tersebut.

"Apa kakimu terluka?"

Tak banyak menunjukan ekspresi, namun dari gesturnya siapapun tahu pria ini tengah khawatir.

"Sepertinya sedikit terkena sup" lirih Catherine.

Wanita hamil itu menatap Keira yang berada di belakang Edward.

"Lady Keira apa anda baik-baik saja?"

Sedangkan Keira yang masih dalam posisi jatuhnya menatap punggung Edward dengan tatapan tak percaya.

"Sepertinya, saya tersandung kaki Duchess-"

Tak mendengarkan perkataan Keira, Edward terlebih dahulu mengangkat tubuh kecil istrinya, menjauhkan apapun yang menurutnya 'tanda bahaya' dari jangkauan sang istri.

Didalam gendongan Edward, Catherine menatap Keira yang kini masih dalam posisinya dengan Ryoto yang mencoba memebantunya.

Mengedipkan sebelah matanya, Catherine telah memberi sinyal bahwa kini wanita itu akan ikut bermain.

Benar kata orang, hidup akan membosankan tanpa adanya kerikil kerikil.

Dan datanglah Keira untuk menghibur Catherine.

***

"Aku akan mengusir mereka"

Catherine yang sedang disuapi cemilan stroberi itu menggeleng.

"Tahan dulu, nanti ada saatnya"

Omong-omong, kaki Catherine telah diperiksa dan Albert berkata itu hanya iritasi ringan. Dimana pada kenyataannya Catherine tahu kakinya sangat baik-baik saja.

DREAM [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora