CHAPTER 28 ; The other side

80.7K 8.5K 196
                                    

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

.

.

.

CHAPTER 28 ; The other side

Tidak banyak orang mengetahuinya, namun Edward memiliki sisi lain.

Sisi monster yang selalu di sebut-sebutkan semua orang itu sebenarnya belum pernah terlihat secara nyata.

'Monster' yang selalu disebutkan orang-orang hanyalah sisi normal dari sang Duke. Mereka belum melihat monster yang sebenarnya.

"Berjagalah di sini, jangan sekalipun mendekati ruangan sampai Putri Catherine yang mengizinkan, mengerti?" ujar Simon.

Lelaki itu tahu bahwa para prajurit kini bertanya-tanya. Mengapa mereka justru harus mengikuti perintah Putri Catherine dan bukan Duke Emeric?

Jawabannya adalah karena saat ini, setelah sekian lama Simon kembali melihat sisi lain Duke tersebut dan berbeda dari sebelumnya, kali ini mereka memiliki seseorang yang dapat mencegah jatuhnya banyak korban. Karena itu Simon meminta semuanya untuk mematuhi orang tersebut yang tak lain adalah Putri Catherine.

***

Setelah bersusah payah mengobati luka di lengan Edward dengan posisi pria itu yang tak ingin lepas dari pelukannya, akhirnya luka tersebut sudah tertutup sempurna dengan perban yang terlihat tak begitu rapi.

20 menit berlalu, Catherine yang sudah terduduk di sofa dengan Edward dipelukannya itu hanya bungkam. Memberikan waktu untuk pria itu tenang.

"Apa kau sudah tenang?" tanya Catherine yang dijawab dengan anggukan kecil.

"Apa aku boleh bertanya?"

Edward yang masih setia menenggelamkan wajahnya dileher Catherine pun hanya menganggukan kepalanya.

"Dari mana kau tahu mengenai mimpiku?" tanya Catherine, penuh kehati-hatian.

"Pelayanmu" jawab Edward dengan suara kecil.

Sudah Catherine duga.

Dilehernya, Catherine dapat merasakan nafas Edward yang muleai memberat.

"Hei, tenanglah" ucap lembut Catherine sembari mengelus pria itu.

Terdiam beberapa saat, Edward mengubah posisinya dan membawa Catherine keatas pangkuannya.

Lelaki itu kembali memeluk Catherine dengan erat. Karena perbedaan tinggi mereka yang signifikan membuat Edward harus membungkuk lebih dalam jika Catherine tidak terduduk di pangkuannya.

Catherine terkejut sesaat, sebelum akhirnya kembali pasrah. Mengingat ia sudah biasa berada didekat Edward dan lelaki itu pun sedang tak baik-baik saja membuat Catherine membiarkannya dan terus mengelus rambut hitam pria tersebut.

DREAM [END]Där berättelser lever. Upptäck nu