CHAPTER 35 ; Aftercare

75.4K 7.4K 201
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

CHAPTER 35 : Aftercare

"Mmmh" Catherine melenguh saat mendapati kecupan terus mendarat diseluruh area wajahnya.

Tahu jelas siapa si pelaku, Catherine tak tertarik untuk membuka matanya dan justru menjauhkan wajahnya dari serangan kecupan tersebut.

"Wakeup baby"

Tak menggubris, Catherine semakin menyembunyikan wajahnya pada ketiak Edward.

Dengan suara serak dan dalam, lelaki itu terkekeh geli.

This girl is driving him crazy.

Edward mengecupi puncak kepala gadis kesayangannya tersebut lalu mengelusnya.

"Aku harus mengerjakan sesuatu pagi ini, tak apa jika kutinggal?"

Masih dalam persembunyian wajahnya, Catherine menganggukan kepala perlahan.

"1 jam, setelah itu kau harus bangun dan memakan sarapanmu, kau mengerti?"

Lagi, Catherine mengangguk.

Biasanya jadwal sarapan Catherine dimulai jam 8 namun hari ini, Edward membiarkan gadis itu terlambat 1 jam karena gadis itu masih terlalu nyaman di ranjang.

Omong-omong mengenai jadwal Catherine. Segalanya adalah Edward yang mengatur. Kapan Catherine harus memakan sarapannya, memakan cemilannya atau kapan Catherine bisa merawat taman-nya. Semua diatur oleh Edward bahkan detail sekecil makanan cemilan apa yang Catherine makan atau jenis pupuk apa yang harus digunakan agar tidak melukai tangan mungil kesayangan Edward tersebut. Semuanya dalam pengawasan pria berkuasa tersebut.

Kembali mengecupi bahu dan kepala Catherine, selang beberapa lama Edward pun bangkit dan membiarkan Catherine kembali tenggelam dalam tidurnya.

Lelaki itu segera membersihkana tubuhnya dan bersiap untuk bekerja, dan tak lupa segala perintahnya pada pelayan Catherine.

"Buat sup pereda mabuk, dan bangunkan Putri Catherine 1 jam dari sekarang, jangan beri toleransi" ujar Edward dengan nada yang jauh berbeda dengan saat pria itu menghadapi Catherine.

Siana menunduk patuh.

Mengetahui bagaimana Duke Emeric sangat ketat dengan jadwal Putri, pasti Duke memiliki alasan saat membiarkan Putri tidur lebih lama dari biasanya.

**

Satu jam berlalu, Siana sudah siap dihadapan pintu kamar Edward dengan tray dorong ditangannya.

Mengetuk beberapa kali, Siana tetap memasuki ruangan tersebut meskipun tidak mendapat jawaban.

Membuka pintu dan mendekati gadis yang masih terlelap tersebut. Siana dengan sopan mulai membangunkan Catherine.

DREAM [END]Where stories live. Discover now