CHAPTER 47 ; Mine

73.6K 6.5K 219
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

CHAPTER 47 ; Mine

Edward tak pernah menyangka bahwa ia akan menyukai perubahan yang terjadi pada istrinya semnjak wanita itu mengandung.

Pertama, hal yang paling lelaki itu sukai.

Catherine adalah wanita anggun yang biasanya selalu bermanja di waktu-waktu tertentu. Namun setelah hamil, wanita itu tampaknya tak mampu menahan-nahan lagi sehingga setiap waktu Catherine tak ingin berpisah sedkitpun dengan Edward walaupun hanya sebentar.

Dan kedua.

Edward tahu istrinya adalah wanita yang terlampau baik. Dan biasanya wanita itu akan selalu diam dan melarang Edward menindak lanjuti segala omongan buruk yang pernah terdengar oleh mereka, meskipun hal itu jarang terjadi.

Namun kali ini, Catherine seakan hanya diam menikmat segalanya dengan wajah polos wanita tersebut.

Orang lain mungkin hanya mengira bahwa sesungguhnya Catherine tak ingin ikut campur dan karena itu ia hanya diam.

Namun tidak bagi Edward.

Ini semua adalah rencana Catherine.

Wanita itu sengaja menunjukan kemesraan mereka dihadapan gadis timur tersebut. Catherine juga yang melarangnya mengusir mereka saat kejadian sup tumpah. Namun disisi lain, malam itu Catherine justru meminta Edward untuk menghampiri sepasang ayah anak tersebut untuk memastikan mereka baik-baik saja.

Pada awalnya, tentu saja Edward menolak keras.

Pria itu tak sudi dan membujuk Catherine agar membarkan pengawal yang melakukan hal tersebut.

Edward kira, sepert hari-hari biasa, wanita manisnya ini akan menurut. Namun tidak untuk kali ini.

Catherine memaksa Edward untuk menghampiri mereka secara langsung, hingga Edward tak sampai hati untuk menolaknya.

Edward merasa curiga, dan semuanya terjawab saat lelaki itu mendengar segala perkataan Ryota dan Keira.

Istri kecilnya itu tentu tahu bahwa tak ada yang mampu berbahasa timur kecuali Edward di manor ini. Bila bukan pria itu yang menghampiri ruangan mereka secara pribadi, maka percakapan Ryota dan Keira tak akan terbongkar.

Edward tersenyum geli saat mengingat kejadian 1 minggu yang lalu tersebut.

Dimatanya seluruh perilaku Catherine itu sangat menggemaskan.

Mengabaikan tatapan aneh James, Edward segera menutup dokumen yang baru saja pria itu tanda tangan.

Bangkit dari kursinya, Edward bergegas keluar dari ruang kerjanya.

Pria itu merindukan wanita kesayangannya.

***

Edward menghampiri istrinya yang tengah meluruskan kakinya di sofa panjang yang berada di perpustakaan manor.

DREAM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang