CHAPTER 6 ; Out for a while

96.8K 9.5K 128
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

CHAPTER 6 : Out for a while

Tidak berpenampilan seperti biasanya, kini Catherine berjalan menyusuri jalanan pusat perbelanjaan.

Siana yang biasanya mendampingi sang nona dari belakang pun kini terlihat berjalan sejajar dengan Putri Berdinth tersebut selayaknya teman sebaya.

"Apa anda akan ke kuil, Putri?"

Masih dengan tudung, Catherine mengangguk.

Setelah memeriksa perkembangan ruko-nya, rutinitas Catherine selanjutnya merupakan mengunjungi kuil untuk bertemu dengan beberapa saint disana.

"Saya sarankan jangan terlalu lama Putri. Akhir-akhir ini penjagaan manor jauh lebih ketat. Duke akan murka bila tahu anda pergi tanpa pengawalan"

Catherine hanya mengangguk.

Berbicara tentang Duke Emeric. ini memang sudah 1 minggu sejak kejadian mereka yang tidur se-ranjang. Hari-hari setelahnya dilalui normal.

Catherine yang sibuk dengan penyelesaian ruko untuk bisnisnya nanti. Dan Duke Emeric yang di sibukkan dengan pekerjaan-nya.

Setelah 5 menit perjalanan, mereka sampai di kuil terbesar di daerah Utara.

"Selamat siang, Putri Catherine"

Catherine tersenyum dan membalas sapaan penjaga kuil. Meskipun dengan penyamaran, orang-orang kuil selalu mengenalinya. Karena itu ia memutuskan untuk melepas tudungnya. Toh tak ada gunanya.

"Putri, sudah lama anda tak berkunjung"

Catherine menoleh dan mendapatkan Saint Paulus yang menghampirinya.

"Ada beberapa hal yang harus kuurus dengan Raja" jawabnya.

Paulus meraih tangan Catherine dan mengecupnya.

"Raja memang selalu menyibukkan anda ya?"

Catherine hanya tersenyum tipis.

"Kuil terlihat sibuk. Apa akan ada perayaan?"

Paulus mengikuti arah pandang Catherine.

Di aula utama kuil, saat ini bukan hanya para saint yang terus berlalu Lalang, melainkan banyak bangsawan dan juga rakyat biasa.

"Mari kita bicarakan di dalam"

***

Hening.

Tidak ada satupun orang yang berani mengangkat suara.

"Simon, dimana Putri Catherine?"

Sudah kesekian kalinya Duke Emeric menanyakan hal tersebut ke hampir semua petugas dan pekerja. Namun hasilnya sama, mereka semua dilingkupi aura gelap sang Duke.

DREAM [END]Where stories live. Discover now