CHAPTER 36 ; I do

80.5K 7.7K 286
                                    

Now playing ;
It's you – by Sezairi

Now playing ; It's you – by Sezairi

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

.

.

.

CHAPTER 36 ; I do

"Aku tidak ingin mendengar desas desus tidak mengenakan lainnya, mengerti?"

Catherine menghembuskan nafasnya.

Dari semua waktu, kenapa dia harus mengatakan hal itu di hari ini?

Gadis itu menggeleng pelan dan membalikan tubuhnya menghadap pria tua yang baru saja mengatakan hal tersebut padanya.

Hari ini adalah hari bahagianya, tak akan ia biarkan siapapun merusak harinya. Termasuk ayahnya sekalipun.

"Jikapun ada, itu bukan lagi urusan anda. Tinggalkan rumah tanggaku dan Edward."

Lelaki dengan baju ke-agungannya itu terkekeh.

"Aku ayahmu Catherine, kau tahu? Darah lebih kental dari pada apapun, jadi berhenti berlagak. Kau tidak akan mencapain titik ini tanpaku"

Catherine tahu itu. Fakta bahwa ia adalah putri dari seorang pria yang bisa menjual anaknya demi kekuasaan memang tak bisa dipungkiri.

Ludwig mendapatkan beberapa keuntungan dari pernikahannya dengan Edward. Belum lagi dengan gelar 'ayah mertua' dari monster Utara itu pasti akan terus membawa keuntungan, tak heran mengapa lelaki itu kesal saat mengetahui bahwa Catherine hampir membatalkan pertunangannya.

.

Menyadari bahwa sang ayah ingin berjalan mendekat, Catherine menatapnya dengan tajam.

"Berhenti disana. Jika kau terus mengambil tindakan yang membuatku tak nyaman, aku akan membiarkan Edward menghadapimu"

Netra violet Ludwig menatap Catherine dengan tatapan tak percaya.

Apa gadis itu baru saja mengancamnya?

Sedangkan Catherine, tak membiarkan Ludwig membalasnya.

Gadis cantik bergaun putih itu berjalan keluar dari ruangannya.

Ludwig menatap gadis itu dengan mata tajam.

Sialan, sekesal apapun Ludwig pada sang putri bungsu, ia mengakui bahwa Edward bukanlah tandingannya.

Dan mengetahui segila apa monster itu terhadap putrinya, Ludwig tahu ia tak akan baik-baik saja jika Catherine membiarkan monster itu menyerangnya.

***

Gagah dengan seragam putihnya, dengan wajah tegas Edward menunggu pengantinnya memasuki aula.

Sedari awal, mata hitam lelaki itu tak lepas dari pintu masuk yang masih tertutup.

DREAM [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum