chapter 14

6.3K 439 7
                                        


Hari ini mark, Jeno dan juga haechan tidak ada kelas hingga membuat mereka berdiam diri dikamar masing masing.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haechan menghela nafas, padahal sore ini ia harus bekerja, namun ketika Jeno berucap seperti itu haechan merasa tak enak kepada bubu, haechan memutuskan untuk izin tidak kerja hari ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Haechan menghela nafas, padahal sore ini ia harus bekerja, namun ketika Jeno berucap seperti itu haechan merasa tak enak kepada bubu, haechan memutuskan untuk izin tidak kerja hari ini.

Mark, Jeno dan haechan sudah berada didalam mobil, dimobil tak ada satupun yang bersuara mark yang sibuk menyetir, sedangkan Jeno dan haechan sibuk bermain ponsel.

Hingga sesampainya di restoran mereka bertiga bergegas masuk menuju meja yang sudah bubunya pesan, disana papan dan bubu sudah duduk manis menunggu ketiga anaknya.

Mark dan Jeno memeluk bubunya dan bergantian memeluk papanya, haechan memeluk papa lalu duduk di samping bubunya,  taeyong membawa haechan ke pelukannya dan sesekali menciumi kening anak bungsu nnya itu.

Mark dan Jeno menatap bubunya malas, bahkan kedua anaknya tidak pernah dapat ciuman sebanyak itu ketika sehabis ditinggal keluar kota atau keluar negeri. Mengapa bubunya bersikap seperti itu kepada anak barunya itu.

"Aduhh anak bubu, kangen sekali bubu nak" haechan terasa sangat nyaman dipelukan sang bubu.

"Adek juga kangen bubu" taeyong tersenyum manis.

"Bubu sudah pesankan makanan, barangkali kalian ada mau nambah" ucap taeyong menatap ketiga anaknya.

"Aku ngga ada kok bu" jawab mark.

"Aku juga ngga" jawab Jeno menambahi.

"Adek, ada yang mau dipesan lagi?" tanya bubunya sambil menggenggam tangan haechan.

"Ngga ada bubu, udah cukup kok".

Makanan telah tersaji dimeja itu lalu semuanya sedang asyik makan jaehyun berucap membuat ketiga anaknya menatap papanya.

" gimana selama ditinggal papa dan bubu boys?" mark dan Jeno berpandangan sejenak.

"Ngga gimana gimana kok pa" jawab mark.

"Jeno, ada yang mau diceritain?" tanya papanya lagi.

"Ngga ada pa" jawab Jeno lalu kembali memakan makanannya.

"Adek, gimana sayang ada masalah ngga selama ditinggal" haechan mendongak semangat lalu dengan cepat menjawab padahal mulutnya masih penuh makanan.

"Nggwa adwa papwa" ucap haechan  kesusahan karena mulutnya berisi makanan.

"Telen dulu baru dijawab, dasar gembul" ucap mark bersedekap tangan.

"Apasih kakak" jawab haechan cuek lalu kembali menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

"Dibilangin ngeyel banget" ucap Jeno menambahi.

"Nyenyenye" haechan hanya meledek jeno, membuat kakaknya kesal.

"Udah ah jangan berantem" ucap jaehyun menengahi.

"Bubu, adek mau ice cream, apa boleh?" haechan menatap bubunya dengan tatapan melas.

"Tadi katanya ngga mau nambah, sekarang minta ice cream, ribet banget lo" ucap Jeno marah.

"Namanya juga bocah, pasti plin plan lah" ucap mark menambahi.

"Iya yaudah ngga jadi" haechan menunduk.

"Adek ngga papa nak pesan aja, nanti bubu tungguin" ucap taeyong sambil mengelus rambut lembut haechan.

"Yeayy makasih bubu" haechan tersenyum senang, lalu menjulurkan lidahnya meledek mark dan jeno.
Sedangkan jaehyun dan taeyong hanya menggeleng lalu tersenyum.

Semua anggota keluarga Jung sudah terasa begitu kenyang, makan malam penyambutan papa dan bubu pulang berjalan dengan baik walaupun diselingi dengan ketiga anaknya yang suka bertengkar karena masalah sepele.

Taeyong memandang kearah haechan yang menyenderkan kepalanya di kursi itu sambil memejamkan mata. Taeyong rasa haechan kekenyangan sehingga membuat anak bungsunya tertidur.

"Lihat pa, anakmu lucu sekali" ucap taeyong kepada jaehyun.

"Haha kasian pastri kekenyangan" ucap jaehyun menambahi.

"Lagian perutnya kaya perut gentong" ucap Jeno membuat jaehyun dan taeyong menatap anaknya itu.

"Ayo pulang, kasian adek, biar papa yang gendong" ucap jaehyun lalu membopong tubuh haechan.

Sesampainya dirumah haechan masih saja tertidur jaehyun dan taeyong yang tidak tega membangunkan haechan memutuskan untuk kembali menggendong haechan namun kegiatannya berhenti ketika mark mendekat lalu menawarkan agar dirinya saja yang menggendong haechan sampai kekamar.

"Biar abang aja pa, papa pasti capek" ucap mark lalu membawa haechan kedalam gendongan koalanya.

Badan haechan terasa begitu ringan, bahkan mark yang jarang olahraga saja tidak merasakan lelah karena menggendong haechan, apalagi jika Jeno yang menggendong sudah dipastikan Jeno bisa menggendong haechan hanya dengan satu tangan.

TBC 💚

_Must Choose_  ^•^ [END] ^•^Where stories live. Discover now