chapter 45

2.9K 192 16
                                        

    Taeyong jaehyun dan juga jeno
sudah kembali ke villa saat acara
aniversary selesai, namun haechan
yang hendak ikut pulang, ditahan
oleh mark karena mark mengajaknya
berbicara suatu hal.

  Mark bawa haechan duduk ke
sebuah kursi dipinggir pantai.

"kakak mau ngomong apa?" tanya haechan pelan.

"Sebelum kakak ngomong kamu harus janji ngga akan jauhin apalagi benci sama kakak, oke?" ucap mark sambil menggenggam kedua tangan haechan.

"mau ngomongin apa sih?" tanya haechan yang semakin merasa penasaran.

"Janji dulu dek" ucap mark lagi.

"iya adek janji" ucap haechan lalu tersenyum.

"Sebelum kakak mulai semuanya,
kakak mau kamu tau kalo jeno
cerita, dia udah confess sama
kamu, bener?" tanya mark pelan

"Iya kak, tapi aku ngga bisa terima
kak jeno karena aku adiknya,
ngga mungkin kan, seorang kakak
ada rasa lebih sama adiknya sendiri?" ucap haechan sambil menatap wajah kakaknya.

"Jadi kamu akan lakuin hal yang
sama, kalau kakak juga confess
ke kamu?" tanya mark dengan senyum terpaksa.

"Kak, jangan bilang..... " ucap haechan pelan lalu terpotong oleh ucapan mark.

"Iya, semua yang ada dipikiran kamu sekarang itu bener, kakak suka sama kamu, lebih dari seorang kakak yang sayang sama adiknya, kakak ngga tau
kapan perasaan ini muncul, yang jelas kakak maukamu jadi pacar kakak" Ucap mark karena ia sudah paham apa yang sedang haechan pikirkan saat ini.

"Udah cukup perasaan bersalah aku karena nolak kak jeno, dan sekarang kamu ngelakuin hal yang sama, sebenarnya apa sih yang bikin kalian suka sama aku? "tanya haechan karena merasa frustasi.

    Haechan menangis saat itu juga,
dirinya merasa apa yang sedang mark
ucapkan saat ini semuanya itu benar,
dan haechan sendiri tidak bisa
menepis itu, haechan mungkin sedikit
tidak percaya kalau seorang kakak
bisa memiliki perasaan lain ke
adiknya, karena dia takut
mengecewakan papa dan bubunya,
haechan merasa kalau dirinya
mencintai salah satu dari kakaknya
buat dia jadi kurang ajar dan tidak
tau terimakasih.

   Haechan cukup sadar posisinya di
keluarga Jung seperti apa, untuk hal
yang seperti ini haechan masih
denial, untuk nerima semuanya dan
bilang dia juga mencintai mark.

"Dek cinta itu ngga butuh alasan buat memilih seseorang, dan kakak juga ngga bisa nahan kalau akhinya
perasaan cinta kakak ke kamu akan
tumbuh"

"Okelah kalau misal kamu nolak jeno karena nganggap dia kakak kamu, tapi kamu mau kasih alasan apa ,buat kamu yang cùma senyum saat seorang kakak cium adiknya tepat dibibir"

"Kakak bisa ngerasain sayangnya kamu ke jeno sama ke kakak itu
beda, kamu manja, kamu ngambek,
ke jeno itu kelihatan banget kalau
kamu emang nyaman jadi adiknya
dia"

"Tapi kamu sadar ngga, kalau kamu nerima semua perhatian dan juga kasih sayang dari kakak itu pake parasaan lain, kakak tau kamu sering malu bahkan canggung kalau nunjukin kasih sayang ke kakak tapi kalo ke jeno kanu ngrasa lebih bebas"

"Itu semua udah jadi bukti kalau
kamu juga suka sama kakak"

Mark sedikit merasa lega karena dapat mengucapkan semua rasa yang dirinya miliki saat ini, mark bahkan tak sempat memikirkan bagaimana tanggapan haechan setelah itu semua.

"Gimana kalau papa dan bubu tau?
aku ngerasa kurang berterimakasih
aja setelah aku juga sadar dengan
kurang ajarnya aku mencintai salah
satu anak mereka"

"Kak, aku yakin kok perasaan kita ini masih bisa di hilangkän, sebelum semuanya makin rumit"

" Aku ngga bisa jalanin semuanya
kaya gini, aku ngga mau ngecewain
papa sama bubu"

Haechan menjawab semuanya dengan pelan karena ingin membuat mark paham bahwa mungkin perasaan mereka bisa segera mereka selesaikan, lagian haechan juga merasa belum terlalu dalam mencintai mark.

"Dek, masih ada kakak disini kakak bisa ngomong jujur ke papa sama bubu biar kita bisa tau gimana pendapat mereka soal kita"

"Mungkin menurut kamu kita bisa dengan gampangaya buang perasaan kita, tapi kakak mau perjuangin semuanya, kakak mau bahagia sama kamu"

"Kita mash bisa bahagia sama2 dengan hubungan kakak adik, aku beneran ngga bisa bayangin wajah kecewa papa dan bubu"

"Kakak mohon dek, kamu kasih
kesempatan buat kakak bilang ini semua ke papa dan bubu, kakak janji, setelah kakak omongin semuańya dan
ternyata papa sama bubu ngga bisa terima kita, kakak sendiri yang akan coba hilangin perasaan îni"

"Kakak cinta kamu dek please biarin kakak perujangin kamu"

   Dapat haechan lihat mark mencoba
menghapus air matanya, haechan
merasa mark benar-benar memiliki
perasaan yang tulus terhadapnya, apa
salahnya mencoba kan?, toh mark
juga sudah berjanji kalau papa dan
bubunya ngga bisa terima mereka,
mark sendiri yang akan hilangin
perasaan itu.

   Haechan rengkuh tubuh bergetar
mark sambil sesekali mengelus
punggung tegap itu, haechan ikut
menangis didalam pelukan itu.
Dierasa mark sudah mulai tenang,
haechan mengusap pipi basah milik
kakaknya lalu dirinya tersenyum
manis.

"Jangan nangis lagi, kita usaha Sama-sama ya? Siapa tau papa dan bubu mau nerima alasan kenapa kita saling cinta"

Pbicaraan mark dan haechan tadi membuat haechan mulai memahami kalau haechan perlu sedikit mengambil resiko agar dirinya tau bagaimana pendapat papa dan bubunya, apalagi haechan yakin mark pasti akan membantunya untuk melewati semuanya.

"Aku menyayangi kak jeno itu pure sebatas adik kepada kakakaya, tapi aku menyayangi kamu dengan
perasaan lain, yang aku sendiri
ngga tau kapan semua itu tumbuh"

"Aku mau kamu juga kasih pengertian sama kak jeno buat kak jeno tau kalau aku ngga pilih kasih, buat kak jeno tau kalau orang yang aku cinta itu cuma kamu"

  Haechan memang menyadari perasaan pada mark sedikit berbeda, saat kemarin jeno confess padanya haechan hanya merasa sedih karena mengapa jeno yang ia sayangi dan dirinya hanya anggap sebagai kakak, malah punya perasaan lebih, tapi saat mark confess tadi ada sedikit perasaan bahagia dihati haechan karena merasa perasaannya terbalas.

"terimakasíh sayang, kakak seneng banget bisa dikasih kesempatan perjuangin semuanya,  kakak pastikan kita akan selalu bahagia sama-sama"

"Jadi, will you be my boyfriend" ucap mark sambil menggenggam erat tangan kecil haechan.

"Yes, I do" ucap haechan sambil tersenyum manis.

  Mark berdiri dari duduknya dan
berteriak histeris, mark begitu senang
saat haechan mau memberikannya
kesempatan untuk berjuang, rasanya
mark mau mendekap tubuh kecil
haechan selama mungkin.

   Mark hanya berharap papa dan
bubunya mau menerima keputusan
mark yaitu menjadikan haechan
sebagai pacarnya.

   Haechan menengok kanan-kiri
karena takut ada yang melihat
keadaan mark saat ini, haechan
menarik tangan mark untuk kembali
duduk di sampingnya.

  Mark mendekap tubuh haechan erat
dan sesekali mencium kening haechan, mark terus saja
mengucapkan kata terimakasih dan
haechan hanya tersenyum gemas.

   Mark tangkup kedua pipi haechan
dan mulai mendekatkan wajah
mereka, awalnya mark mengecup
bibir berbentuk hati milik haechan,
saat dirasa haechan hanya tersenyum
manis mark mulai berani dan
memutuskan untuk kembali
menyatukan kedua bibir mereka.

    Tangan mark merengkuh pinggang
ramping milik haechan lalu tangan
kirinya mark taruh dibelakang
tengkuk haechan dan mencium
haechan dengan segala rasa
bahagianya.

  Mark raup bibir tebal haechan seperti bibir haechan menjadi candu baru baginya, dan mulai saat ini mark akan menjadikan bibir haechan menjadi salah satu makanan yang ia suka.

Malam itu bahagia yang haechan rasakan sangat bertubi-tubi, tinggal bagaimana nanti mark dan dirinya mengatakan semuanya secara jujur kepada papa dan bubunya.

TBC 💚

Jangan lupa vote-nya 💚

_Must Choose_  ^•^ [END] ^•^Donde viven las historias. Descúbrelo ahora