Jeno sudah sampai dikamarnya dan
melamun memikirkan kejadian di
taman tadi, Jeno sudah mendengar
jawaban haechan atas pengakuan
perasaannya.
Seperti yang Jeno ucapkan pada haechan, Jeno sungguh tak berharap banyak saat dirinya confess tadi, Jeno hanya ingin mengutarakan perasaannya dan kini dirinya sudah tau harus bertindak seperti apa.
Jeno merasa harus membicarakan
semuanya kepada mark agar mark
bisa secepatnya mengambil
keputusan.
Jeno masuk kedalam kamar yang
mark gunakan dan mendapati
kakaknya sedang bermain game.
"Bang, gue mau ngobrol" ucap Jeno setelah duduk disamping mark.
"Mau ngobrol apa? Mau disini atau diluar?" tanya mark sambil meletakkan ponselnya dimeja.
"Disini aja deh, diluar dingin" ucap Jeno yang membuat mark
mengangguk.
"Gue suka sama adek" ucapan Jeno membuat mark melongo.
Mark sedikit terkejut akan apa yang Jeno katakan saat ini, mark tidak percaya bahwa adiknya itu memiliki perasaan yang sama seperti dirinya, namun mark tidak mau bereaksi berlebihan.
"Ngga salah? sejak kapan lo punya rasa suka kaya gitu ke adek?" tanya mark santai.
"Gue ngga tau pasti kapan, cuma gue sadar pas malem dimana jaemin minta adek jadi pacarnya" ucap Jeno menjelaskan.
"Sikap posesif gue selama îni, rasa marah gue disaat adek dekat sama jaemin, ternyata itu semua karena gue punya rasa yang lebih" jelas Jeno lagi.
"Gue tau lo juga suka sama adek" ucap Jeno santai, yang membuat mark menatap kearah mata tajam milik Jeno.
"Kata siapa gue suka sama adek?" tanya mark mencoba santai.
"Gue ngga bodoh untuk tau apa yang selama ini lo lakuin di belakang gue, gue juga tau kalung yang adek pake, pemberian dari lo" mark berdehem pelan setelah mendengar ucapan Jeno.
"Gue udah confess ke adek" ucap Jeno santai.
"Lo gila?" tanya mark tak percaya karena Jeno secepat itu bisa mengungkapkan perasaannya pada haechan.
"iya gue gila, gue berani confess kaya gini karena adek cerita lo ngomong ngga mau adek jadi pacar orang lain, makanya gue beraniin buat ungkapin semuanya" ucap Jeno dengan tegas.
"Tapi lo tenang aja, adek udah nolak gue dia bilang đia ngga bisa nerima perasaan gue" ucap Jeno lagi.
"Gue juga ngga tau kalo rasa sayang gue bakal berubah ke rasa cinta, setelah lo bilang adek nolak lo, gue jadi takut" ucap mark pelan.
Jeno memandang kakaknya yang masih menunduk, lalu Jeno menghela nafas pelan.
"Gue ngga akan ungkapin perasaan ini sampai kapanpun" ucap mark lagi.
"Bukannya dengan adek nolak gue, kesempatan lo diterima jadi lebih gede ya? gue tau lo bisa ngerasâin perbedaan sikap adek ke gue maupun
ke lo bang"
"Ngga ada salahnya lo ungkapin semuanya karena adek bukan adek kandung lo, seenggaknya lo bisa tau perasaan adek ke lo itu lebih dari adik ke kakaknya atau engga"
Jeno mencoba menasehati mark karena siapa tau haechan memiliki perasaan lebih kepada mark, Jeno selama ini cukup sadar atas perbedaan sikap haechan kepadanya dan pada mark, makanya Jeno berfikir mungkin adiknya itu punya rasa yang sama pada mark.
"Adek aja nolak lo, gimana bisa lo bilang gue punya kesempatan lebih gede untuk diterima?" tanya mark karena sebenarnya dirinya tidak percaya diri atas perasaannya karena haechan menolak Jeno.
YOU ARE READING
_Must Choose_ ^•^ [END] ^•^
RandomHaechan sudah tidak memiliki orang tua, dan ia diharuskan untuk hidup bersama dengan sahabat kedua orang tuanya, namun ada kedua anak yang tidak suka dengan kehadiran haechan disana. Haechan mampu tetap bertahan atau bahkan mengalah dan memilih hid...
![_Must Choose_ ^•^ [END] ^•^](https://img.wattpad.com/cover/344166333-64-k311058.jpg)