Hari ini haechan tidak ada kelas, namun sore harinya ia harus tetap bekerja.
Sedang asyik membuat adonan
untuk membuat kue haechan
dikagetkan karena jaemin
melempar tepung yang masih
kering ke bajunya, membuat
haechan memekik kesal.
"Ishh jaemin jangan dilempar-lempar tepung nya" marah haechan karena fokusnya terganggu.
"Lagian lo serius banget" jaemin hanya tertawa cuek.
"Kerja itu harus serius, kamu tuh bercanda mulu" cerocos haechan karena sebal.
"Haha cerewet banget, gemes deh" jaemin mencubit kedua pipi haechan yang masih cemberut.
"Ishh sakit tau pipi aku dicubit" haechan mengelus kedua pipinya yang terasa nyeri karena kelakuan jaemin.
"Oke oke gue minta maaf" jaemin masih saja tertawa karena merasa gemas dengan haechan.
Haechan dan jaemin begitu asyik
bercanda sampai-sampai tak
melihat ada orang yang mendekat
kearah mereka.
Orang itu berdiri dihadapan haechan membuat haechan mendongak dan kaget karena kedatangan Jeno.
"Chan" sapa Jeno ramah.
"Emm maaf kakaknya mau pesan apa ya" haechan menawarkan pelayanan karena merasa Jeno datang ke sana untuk memesan makan.
"Gue pesan waktu lo" ucap Jeno singkat.
"Gimana ya kak maksudnya?" tanya haechan bingung.
"Ikut gue, gue mau bicara sama lo" Jeno sudah ingin menggenggam tangan haechan namun haechan menghindar.
"Maaf kak, sekarang saya sedang bekerja, kalau kakaknya ada sesuatu yang ingin dibicarakan sebaiknya nanti saja kalau saya sudah selesai bekerja" jawab haechan sopan.
"Oke, gue tunggu lo dirumah" Jeno melirik kearah jaemin dengan tatapan tak sukanya.
"Lo kenal sama dia?" tanya jaemin sambil memegang kedua bahu haechan.
"Kak Jeno itu anak keduanya bubu jaem" jawab haechan lalu menunduk.
"Lo ada masalah? Kok dia kelihatan marah sama lo?" tanya jaemin lagi.
"Ngga ada kok jaem, mungkin emang ada yang mau di bicarain aja" haechan kembali menyelesaikan pekerjaannya.
Jaemin memandang haechan bingung, mengapa pria yang disebut Jeno itu terlihat marah kepada haechan, jaemin hanya bisa berfikir kemungkinan kemungkinan yang terjadi pada haechan.
Jam kerja haechan sudah habis,
kini haechan sedang berada di
busway, sebenarnya setelah Jeno
datang ke caffe tadi siang
haechan tidak berhenti
memikirkan hal apa yang Jeno
ingin katakan.
Sesampainya dirumah, haechan
melihat Jeno sedang duduk di
kursi yang terletak didepan
rumah mereka.
Jeno yang begitu melihat
haechan masuk dari gerbang
langsung menarik tangan
haechan menuju kamarnya.
Sesampainya dikamar Jeno mendudukan tubuh haechan di soffa yang berada dikamarnya lalu dia duduk disebelah haechan.
Haechan memandang Jeno bingung karena sikap Jeno yang begitu tidak bisa ia pahami.
"Gue mau lo berhenti kerja" ucapan Jeno membuat haechan tambah bingung.
"Memangnya kenapa kak?"
"bisa nurut aja ngga?" jawab Jeno malas.
"Ya alasannya apa dulu, kenapa kak Jeno minta aku buat berhenti kerja" Jeno yang mendengar jawaban haechan mengusak rambutnya kasar.
"Gue ngga mau lo dapet duit, dan pergi dari rumah ini"
"Ngga kak, aku ngga bisa" ungkapan penolakan haechan membuat Jeno menatap haechan tajam.
"Lo mau tetep pergi dari sini?" tanya Jeno tegas.
"Lagian kita udah omongin ini, dan aku lagi pikirin semua, kak Jeno jangan neken aku mulu". Haechan mereka jaket yang ia pakai.
"Lo ngga mau berhenti kerja karena ngga mau jauh-jauh dari cowo tadi siang kan?" haechan hanya mengernyitkan dahinya.
"Atau jangan jangan lo pacaran sama dia?" imbuh Jeno lagi.
"Apasih kak Jeno enggak! Jaemin itu temen aku" bantah haechan.
"Gue lihat-liat lo akrab banget kok tadi siang, sampe cubit-cubitan pipi segala" haechan menatap Jeno dengan tatapan aneh.
"Berarti tadi siang kak Jeno perhatiin aku?" tanya haechan.
"Sebelum gue masuk caffe, gue udah ngechat lo dan lo ngga bales, taunya lagi sibuk pacaran" jawab Jeno cuek.
"Kakak apaansih aku ngga pacaran!" bentak haechan tak sengaja.
"Lo marah sama gue?" tanya Jeno mendekatkan mukanya kearah haechan.
"Maaf kak Jeno, aku ngga sengaja" ucap haechan karena takut.
"Oke, kalau emang lo ngga mau berhenti kerja, biar gue cari cara biar lo di berhentiin dari kerjaan lo" ucap Jeno lalu keluar dari kamarnya.
"Kak Jeno jangan kak, kakak!" haechan berusaha mengejar Jeno namun Jeno membanting pintu kamarnya begitu keras.
Haechan kembali terduduk dan memikirkan takut kalau kak Jeno benar-benar melakukan hal yang tidak haechan inginkan.
TBC 💚
Jangan lupa tinggalkan vote dan coment readers ku sayang 🥰
STAI LEGGENDO
_Must Choose_ ^•^ [END] ^•^
CasualeHaechan sudah tidak memiliki orang tua, dan ia diharuskan untuk hidup bersama dengan sahabat kedua orang tuanya, namun ada kedua anak yang tidak suka dengan kehadiran haechan disana. Haechan mampu tetap bertahan atau bahkan mengalah dan memilih hid...
![_Must Choose_ ^•^ [END] ^•^](https://img.wattpad.com/cover/344166333-64-k311058.jpg)