Haechan sudah tidak memiliki orang tua, dan ia diharuskan untuk hidup bersama dengan sahabat kedua orang tuanya, namun ada kedua anak yang tidak suka dengan kehadiran haechan disana.
Haechan mampu tetap bertahan atau bahkan mengalah dan memilih hid...
Sudah terhitung seminggu haechan tinggal di tempat barunya, jeno pun sudah sembuh dari cideranya. Semenjak kepergian haechan mark dan jeno hidup seenaknya, mark jadi sering nginep di studionya, alasannya sedang ada project membuat lagu, jeno juga sering melakukan balapan liar.
Jaehyun dan taeyong bahkan merasa jengkel sendiri karena kedua anaknya itu sangat bebal dan tidak bisa diajak bicara baik-baik akhir-akhir ini.
Dan hari ini adalah titik dimana jaehyun benar benar sudah merasa muak dengan mark dan jeno, hingga jaehyun mengirimkan pesan kepada kedua anaknya itu untuk pulang dan mengajak mereka berbicara sekali lagi, setidaknya kalau bicara dengan mulut tidak mempan, jaehyun bisa berbicara dengan menggunakan tangan.
Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
Jaehyun merasa begitu marah kepada kedua anaknya itu, taeyong pun berfikir selama seminggu ini mark dan jeno benar benar sibuk kuliah namun setelah jaehyun bercerita telah mendapat kabar dari teman mark dan juga jeno kejadian yang sebenarnya, taeyong segera mungkin meminta kepada jaehyun untuk bersikap tegas kepada kedua anaknya itu.
Sekitar setengah jam menunggu kini mark dan jeno sudah berada dirumah, mereka berdua jaehyun perintahkan untuk duduk diruang tamu dan mulai berbicara alasan mengapa keduanya itu bersikap seenaknya selama semingguan ini.
Taeyong bahkan tidak berhenti mengelus tangan suaminya, untuk sedikit membuat jaehyun merasa tenang, karena jaehyun terlihat begitu marah.
"Bisa kalian jelaskan? Kenapa dalam waktu seminggu belakangan ini, sikap kalian jadi seenaknya?"ucap jaehyun to the point. Namun mark dan jeno masih saja menundukan kepalanya membuat jaehyun semakin marah.
"Mark! Jeno!, jawab pertanyaan papa kenapa diem aja" mark dan jeno yang mendengar suara tegas papanya makin menciut.
"Maaf pa" ucap mark pelan.
"Papa minta penjelasan! Bukan permintaan maaf!" ucap jaehyun lagi masih dengan nada lantang.
"Jeno! Ayo jawab pertanyaan papa" ucap jaehyun lalu menggebrak meja, membuat taeyong yang terkejut langsung reflek meremas jas milik sang suami.
Jeno yang disentak seperti itu tidak menjawab sama sekali karena sudah merasa sangat takut.
"Kalian ini maunya apa? Kelakuan buruk kaya gitu masih aja diterusin"
"Sekali lagi, sebelum papa bener-bener marah dan bicara sama kalian pake tangan, ayo coba jelasin kalian kenapa jadi kaya gini?"
"Abang cuma lagi sibuk bikin lagu pa" jawab mark yang masih menunduk.
"Alasanmu bikin lagu, bikin lagu sampe buat kamu lupa pulang? Kamu ngga tau seberapa khawatir bubumu? Kamu ini sudah dewasa bang, harusnya kamu ngerti, ngga cuma mentingin diri sendiri" jaehyun berucap sambil menatap kedua anaknya dengan muka datar.
"Abang jarang pulang karena abang ngerasa kalau mikir ide buat lagu dirumah, prosesnya akan lebih lama pa" ucap mark dengan suara pelan.
"Lalu kamu mau kasih alasan apa, untuk pertanyaan papa perihal kamu mabuk dua hari yang lalu?" tanya jaehyun tegas.