chapter 19

6.5K 394 14
                                        

Happy Reading 🥰

  Sejak kejadian tadi Jeno mengatakan hal itu haechan sebenarnya tak bisa tidak memikirkannya, haechan tidak ingin kehilangan pekerjaan.

Haechan masih bingung dengan sikap Jeno, mengapa begitu menekan haechan padahal haechan sendiri juga sedang bingung memikirkan keputusan untuk kedepannya.

Haechan yang sedang bermain
ponsel didalam kamarnya
tersentak karena ada seseorang
yang masuk kedalam kamarnya
tanpa mengetuk pintu, dan
ternyata orang itu adalah kak
mark.

Mark duduk di pinggir kasur milik haechan lalu mengelus surai haechan lembut.

"Besok kamu ada kelas?" tanya mark dengan suara lembutnya.

"Aku ada kelas pagi kak, emang kenapa?" tanya haechan bingung.

"Besok pulang kuliah kakak jemput, kakak mau minta kamu anter kesuatu tempat" ucap mark sambil menatap mata haechan lembut.

"Kakak mau kemana?" tanya haechan lagi.

"Besok kamu pasti tau" mark menggenggam tangan haechan.

"Jangan tidur terlalu larut dek, kakak keluar dulu" mark bangun dari duduknya dan keluar dari kamar haechan.

Haechan sendiri merasa sedikit terkejut atas sikap mark yang berubah begitu lembut beberapa hari ini, haechan sempat berfikir apakah mark melakukan itu karena hanya ingin membuat haechan tak pergi dari rumah itu dan kembali mengecewakan papa dan bubunya ataukah memang mark benar-benar sudah berubah.

Haechan mengusap wajahnya kasar.

"Sebenarnya kenapa sih kak mark sama kak Jeno giniin aku, aku emang udah lupain semua kejahatan mereka sama aku waktu itu, tapi kan aku juga ngga mau nyusahin papa dan bubu terus, astagaaa rasanya kepalaku mau meledak" haechan bungkus tubuhnya dengan selimut dan setelah beberapa menit melamun akhirnya haechan tertidur.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Hari sudah pagi papa, bubu dan haechan sudah duduk diruang makan untuk sarapan, mark dan Jeno hari ini tidak ada kelas makanya hari ini mereka tidak ikut sarapan bersama.

Taeyong menuangkan nasi goreng kepiring haechan dan menuangkan susu untuk haechan minum.

"dek" haechan mendongak menatap bubunya.

"Kuliah kamu kelasnya memang selalu sampai malam?" Taeyong duduk disebelah haechan.

"Ehhh, emm iya bubu, tapi kalo weekend aku libur kok" jawab haechan sambil sesekali tersenyum.

"Tapi jangan terlalu stres ya dek, kamu juga butuh istirahat yang cukup" imbuh jaehyun sambil memakan nasi goreng miliknya.

"Papa sama bubu jangan terlalu khawatirin aku, aku ngga papa kok" ucap haechan lalu meminum susunya hingga tandas.

"Yasudah, aku ada kelas pagi jadi harus berangkat sekarang ya pa,bu" haechan bangun dari duduknya dan memeluk jaehyun dan Taeyong.

Haechan berangkat kuliah menggunakan taksi online dan sesampainya dia digerbang kampus haechan dikagetkan oleh jaemin yang tiba tiba berdiri di depannya.

"Ishh kebiasaan banget ngagetin" ucap haechan sebal.

"Haha abisnya muka lo lucu kalo lagi kaget" jawab jaemin lalu mengusak rambut haechan gemas.

Haechan berjalan menuju kelasnya dan diikuti jaemin yang merangkul lehernya, sebenarnya haechan sangat tidak suka jika dirangkul seperti itu, karena dirinya terlihat kecil disebelah jaemin. Namun karena jaemin teman baiknya dia hanya mengabaikan dan terus berjalan menuju kelasnya.

_Must Choose_  ^•^ [END] ^•^Where stories live. Discover now