Sudah terhitung 1 tahun Jeno
berada jauh dari keluarganya,
beberapa minggu pertama semua
anggota keluarga Jung merasakan
hampa karena jauh dari Jeno,
haechan bahkan sering kali menangis
saat merasa merindukan Jeno.
Janji yang pernah Jeno ucapkan
ketika akan berpisah dengan haechan dulu, bahwa Jeno dan haechan bisa berbalas pesan atau sekedar telfon tidak terlaksana dengan baik, karena kesibukan Jeno di kegiatan kampus barunya.
Bahkan Jeno jarang sekali mengabari
papa dan bubunya, taeyong pernah
khawatir berlebihan hingga meminta
untuk pergi menyusul Jeno, tapi saat
itu jaehyun menenangkan taeyong
dengan bilang bahwa jika taeyong
nekat pergi menyusul Jeno, itu akan
membuat Jeno sedih karena tidak
diberi kepercayaan berada jauh dari
mereka.
Beruntung saat itu taeyong mau
menuruti jaehyun dan tidak jadi
menyusul Jeno, mark yang melihat
bubunya dan juga kekasihnya yang
sedih berlebihan juga merasa sangat
sedih bahkan frustasi.
Mark selalu berusaha mengingatkan
mereka semua tentang mimpi Jeno
dan pelan-pelan mereka semua bisa
berdamai dengan keadaan dan
mencoba untuk tidak terlalu
berfikiran buruk.
Hari ini tepat 1 tahun Jeno berada di
AS, terasa sangat lama bahkan untuk
haechan yang selalu berharap agar
Jeno secepatnya bisa pulang dan bisa
berkumpul lagi.
Saat ini anggota keluarga Jung sedang berada di bandara karena hari ini adalah hari kepulangan Jeno, mereka semua merasa sangat bahagia karena moment yang mereka nantikan selama ini akhirnya datang.
Terlihat dari jauh Jeno melambaikan
tangannya dengan senyum manis
tertera diwajah tampannya.
Taeyong menangis melihat anaknya
yang masih begitu sehat dan tampan
seperti saat mereka berpisah dulu,
taeyong dengan bangga memandang
Jeno saat ini, taeyong merasa lega
karena akhirnya dirinya bisa sedekat
ini lagi dengan jeno.
Ternyata benar apa kata jaehyun dan
mark yang mengatakan bahwa jeno
bisa menjaga dirinya disaat dirinya
jauh dari keluarga, semua itu terbukti
saat kini jeno berjalan mendekati
mereka dengan senyum yang tak
pernah luntur.
Jaehyun tersenyum manis membalas
lambaian tangan anaknya itu,
sedangkan mark terus saja terkekeh
karena akhirnya mereka kembali
dipertemukan dan bisa saling
menjaga satu sama lain.
Haechan yang sudah menangis pun
berlari mendekat kearah jeno dan
menubruk tubuh kakaknya itu, jeno
tangkap tubuh adik kecilnya itu dan
mengajak haechan berputar dengan
pelukan yang belum terlepas.
Haechan melingkarkan kedua
kakinya di pinggang jeno dan makin
menangis histeris, haechan merasa
sangat bahagia sampai tak bisa
menghentikan tangisnya itu.
Jeno tersenyum didalam pelukan itu,
lalu membawa tubuh haechan yang
masih didalam gendongannya
mendekat kearah papa, bubu serta
abangnya, tangan kanan Jeno
berusaha menahan berat badan
haechan sedangkan tangan kirinya ia
gunakan untuk mendorong kopernya.
"Sayang turun dulu ya, kasihan kak jeno-nya capek, nurut ya dek, nanti bisa kangen-kangenan lagi kalo udah sampai rumah" ucap mark sambil mengusap punggung haechan.
"Tapi adek masih pengen peluk kak Jeno, sebentar aja please kakak" haechan menggeleng brutal dan masih menangis.
Jeno yang mendengar rengekan
haechan pun mencoba membuat
mark mengerti bahwa dirinya tidak
keberatan membiarkan haechan tetap
pada gendongannya, dan mark pun
mengangguk lalu mundur beberapa
langkah.
Jaehyun elus lembut rambut Jeno lalu mencium puncak kepala sang anak.
"Sehat nak? Kenapa jarang mengabari orang rumah hm?" tanya jaehyun lalu tersenyum.
DU LIEST GERADE
_Must Choose_ ^•^ [END] ^•^
SonstigesHaechan sudah tidak memiliki orang tua, dan ia diharuskan untuk hidup bersama dengan sahabat kedua orang tuanya, namun ada kedua anak yang tidak suka dengan kehadiran haechan disana. Haechan mampu tetap bertahan atau bahkan mengalah dan memilih hid...
![_Must Choose_ ^•^ [END] ^•^](https://img.wattpad.com/cover/344166333-64-k311058.jpg)