Bab 14

3.6K 171 8
                                    

Acara ulang tahun itu diadakan di hall gedung perkantoran mereka sendiri yang berada di lantai 30.

Dara tadi datang dengan Airin. Wanita itu memilih menunggu di cafetaria yang berada di area lobi, sementara ia masuk bersama rombongan tim band dan dancer. Ia hanya perlu menunggu manajer band bernama Andre, yang kemudian turut membawanya masuk.

"Dara, personil tambahan?" Andre menatapnya saat ia menemui lelaki itu yang baru saja tiba dan menunggu di lobi.

"Iya, gue." Dara sudah muncul dalam penampilan terbaiknya. Lebih mirip wanita terhormat. Sama sekali jauh dari kesan tim dancer yang akan mengiringi lagu-lagu dari live band.

Andre tampak menilainya sejenak sebelum mengajaknya masuk bersama rombongan yang baru saja tiba. Andre memberinya kalung dengan ID Card bertuliskan panitia.

Ia masuk melewati petugas security. Dara tersenyum saat ia kini sudah berada di dalam lift. Tidak lama lagi, ia akan segera melihat Thian.

Sedikit rindu.

Baru kali ini ia sangat senang menjalankan misi dalam menggoda target kliennya.

Mereka tiba di hall yang masih tampak sepi. Tim band dan tim dancer segera menuju ruang ganti untuk bersiap-siap. Dara menatap hall yang sudah di penuhi dekorasi balon, juga panggung dengan peralatan musik. Ia melihat layar besar di dinding. Meja-meja bundar dengan taplak putih tertata elegan di deretan depan, sepertinya di peruntukkan bagi jajaran pejabat. Sisanya kursi-kursi yang berjajar.

Dara melihat stall-stall makanan berjajar di deretan belakang.

"Band direksi nyumbang dua lagu." Suara riang itu menarik atensinya. "Pak Thian nyanyi."

Dara melihat seorang gadis cantik yang melintas masuk dan juga berpenampilan spektakuler. Gadis itu tampak seperti pembawa acara, mengenakan gaun cantik dengan riasan maksimal, juga rambut panjang bergelombang yang tampak ditata khusus.

Ia dan seorang lelaki yang mengenakan kalung panitia, tampaknya sedang membicarakan run down acara.

Jadi Thian nanti akan menyanyi? Tentu Dara sudah tahu hobi Thian yang satu ini dari profil yang dikirimkan Axel. Ia tidak sabar menantikan melihat langsung bagaimana Thian menyanyi di atas sana. Dara mengembalikan tatapannya ke arah panggung.

Dara sudah tahu acara apa ini. Acara ulang tahun perusahaan di mana nanti akan ada pesta dansa. Tentu saja ia harus berusaha mencuri waktu Thian di tengah situasi seperti ini, apalagi lelaki itu akan datang ditemani istrinya.

                    ____________________

Malam itu Nina menatap penampilannya di cermin. Hari ini ia tampak cantik mengenakan gaun berwarna hitam dengan rok mengembang di bawah lutut. Ia memilih gaun yang terlihat sopan menutupi seluruh area dada. Kalung berlian menjuntai indah memberi elegan. Nina memilih warna hitam karena dirasa aman untuk acara pesta perusahaan yang digelar di malam hari dan sudah pasti serasi dengan setelan jas Thian.

"Bond.. James Bond." Thian muncul dengan wajah tajam dari balik pintu dan sudah mengenakan dasi kupu-kupu. Jemarinya membentuk pistol.

Nina tak kuasa menahan tawa.

"Stop, muka kamu... " Kalimat Nina kembali tenggelam dalam derai tawa saat melihat wajah sok keren Thian.

Berikutnya cengiran Thian mengembang dan ia bergabung di depan cermin besar dengan Nina. Sejenak ia menilai penampilan mereka berdua di cermin.

"Terniat." Thian menatap malas penampilannya sendiri. Bahkan rambutnya ditata klimis, seperti akan pergi ke pesta pernikahan anak menteri.

"Kamu ganteng lho! Pasti kita menang. Ayo coba sekali lagi dansanya." Nina mengulur tangannya.

Dessert Rose [END]Where stories live. Discover now