Bab 24

4.8K 147 13
                                    

Nina menatap Sarayu yang kini sedang memilih menu makanan di hadapannya. Ia tidak sengaja bertemu dengan Sarayu saat baru saja meninggalkan ruangan Thian. Sepertinya Sarayu juga baru menemui Raynor.

Perempuan itu mengajaknya makan siang bersama di salah satu restoran hotel berbintang yang tidak terlalu jauh dari gedung kantor suami mereka yang masih berada di kawasan Sudirman. Mereka makan siang sekaligus membahas rencana kunjungan Ikatan Istri Pegawai Bank Nusantara ke pulau Bali dalam rangka menghadiri undangan pameran kesenian yang diselenggarakan oleh instansi terkait.

"Kita bahas santai aja sambil makan," ucap Sarayu setelah selesai memesan dan mengembalikan buku menu kepada waitress. "Saya butuh pendapat kamu, sebelum kita gelar meeting yang wajib dihadiri semua peserta undangan."

Nina sudah paham yang dimaksud semua peserta undangan tentu istri jajaran dewan direksi dan kepala divisi.

Diam-diam Nina menyimpan kekaguman pada Sarayu. Perempuan itu masih tampak cantik dan segar di usia 38 tahun. Siapa sangka, dulu Sarayu adalah sekretaris Raynor di perusahaan yang lama. Mereka bertemu di kantor dan jatuh cinta. Menurut cerita Sarayu, saat itu Raynor masih menjabat sebagai vice president.

Nina pernah mendapat informasi dari Sindy yang tidak lain istri dari Direktur Human Capital saat ini, Putra Rama.

Menurut informasi yang ia dengar saat itu, Sarayu sendiri yang melobi Rama agar Sherly menjadi sekretaris Raynor di kantor. Alasannya sepele, Sherly dinilai Sarayu bukanlah tipe Raynor.

Sebelum menjadi direktur utama di Bank Nusantara, Raynor adalah direktur di bank pelat merah kompetitor. Dari salah satu temannya yang juga merupakan istri pejabat bank di sana, Nina mendapat informasi bahwa sebelumnya Sarayu sangat pencemburu. Bahkan Sarayu membuat Raynor harus mengganti sekretarisnya berkali-kali. Namun semenjak Raynor menjabat sebagai direktur utama di perusahaan mereka, Sarayu sudah tampak berbeda. Sarayu hanya pernah meminta secara khusus agar sekretaris sebelumnya diganti dengan Sherly.

Nina tahu siapa sekretaris Raynor yang lama. Gadis itu bernama Mikha. Memang cantik dan gosipnya Sarayu tidak menyukai Mikha yang kerap mengenakan rok di atas lutut. Sementara Sherly, gadis itu tidak secantik Mikha. Sherly tidak semenarik Mikha dan juga lebih sering terlihat mengenakan celana panjang. Singkatnya, Sherly dinilai Sarayu tidak berbahaya.

"Hmm.... " Sarayu tampak menekan bibir sambil tersenyum geli saat mengecek ponsel. "Sis Kinanti, pusing kena Mikha." Sarayu melirik sekilas saat menyebutkan nama istri Lingga.

"Kenapa Bu?" Nina tentu bertanya. Sepertinya, Sarayu juga ingin bercerita sesuatu kepadanya.

"Biasa, khawatir. Tahu Mika kan? Sekretarisnya Raynor yang lama."

Nina mengangguk. Tentu ia tahu. Saat ini Mikha menjadi sekretaris Lingga Pratama yang menjabat sebagai Direktur Kepatuhan. Bukan hanya mengganti sekretaris Raynor, Sarayu juga membuat Mikha berkantor di lantai yang berbeda dengan Raynor.

"Nah Sis Kinanti insecure. Dia tanya bisa nggak kalo minta ganti sekretaris? Ya kok tanya saya? Ya tanyalah sama suaminya." Sarayu kembali tersenyum geli.

"Emang Mika kenapa Bu?" tanya Nina.

"Apa yaaa... " Tatapan Sarayu menerawang sejenak. "Menurut saya, dia genit. Saya nggak bisa jelasin. Tapi gelagat yang saya tangkep gitu. Makanya saya dulu minta Raynor buat ganti sekretarisnya karena bikin saya nggak tenang."

Nina manggut-manggut.

"Mikha kan, seksi gitu ya? Dia pake rok ketat, di atas lutut. Saya nggak suka kalo Raynor tiap hari liat begituan. Terus tatapan sama senyumannya kayak genit gitu. Saya bukannya insecure nggak jelas ya. Tapi, saya dulu ini sekretaris Raynor." Senyuman Sarayu mengembang.

Dessert Rose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang